Mohon tunggu...
Reza Pahlevi
Reza Pahlevi Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-Laki

Beribadah, Bekerja, Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penindasan

19 September 2021   16:52 Diperbarui: 19 September 2021   17:00 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu yang melengserkan orde baru

kamu sudah tau rasanya itu

orde baru sejarah pilu

aku kira sudah berlalu

ternyata disimpan dendam dari generasi lalu.

Sekarang giliran kalian memimpin

reformasi yang kalian ingin

ternyata masih sama busuk lubang angin.

Mental tidak berubah

tetap kalian bawa untuk menginjak yang dibawah

masih memeras keringat kaum lemah

akal busuk otak-otak sampah

sia-sia darah perjuangan tertumpah

mahasiswa yang mati bersimbah darah.

Kapan terputusnya dendam

hasil didikan ospek pendidikan suram

bagaimana mungkin aku bisa diam

melihat kelakuan tengik yang berdasi legam

bos-bos warisan generasi orde baru masa paling hitam.

Mereka tidak otomatis bermunculan

otak bapak ibunya juga masih dominan

belum mati berguguran

masih menjadi bayang-bayang generasi kedepan

pada masa era penuh ketakutan

berkata iya, siap atau mati tertekan.

Tumpul keatas

tajam kebawah

tidak putus menindas

menggilas yang lemah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun