Betapa muaknya kuliah minim biaya
segala keinginanku jadi tertunda
pengen jajan saja terkadang ku tak bisa
anjing selalu terucap berjuta kata.
Selalu menahan diri hampir tak sanggup lagi
pengen cabut dan lari
tapi itu hanya menambah derita dalam hati
pasrah penuh dendam dan emosi
karena tak tau harus berbuat apa lagi.
Na-as dengan ongkos pas-pasan
di kampus hampir mati karena gak makan
kepala pusing dikasih duit ceban
abis cuma buat beli tokipan
teman-teman selalu mengajak jalan
terkadang ku selalu beralasan
terbilangku banyak urusan
padahal gw kepingin ikutan
apa daya isi dompet tak berkecukupan.
Anjing kembali terucap
biar dikata makan nasi sama kecap
yang penting rokok terus tancap
ga peduli banyak debu serta asap
walau disekitarku banyak orang yang bercakap-cakap
hampir nihil hasil yang didapat
teori bedebah dan terlaknat
duduk diam dengar celoteh dosen bangsat
kepala pusing otak berkarat.
Tenggak leksotan obatnya setan
pusing mikir kuliah yang ga karuan
IPK minim berantakan
makin lama lulus dan hilang ingatan
bunuh diri cara satu-satunya jalan
tapi takut mati di azab Tuhan.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H