Cikarageman, Kamis 22 Agustus 2021.
      Saya ingin menulis, ingin bercerita, ingin sekali ada yang bisa diajak ngobrol, akan tetapi siapa yang mau mendengarkan ? barangkali ada Istri saya, tapi tak tega rasa kalau saya bercerita tentang keluh kesah. Saya mau tuangkan dalam sebuah tulisan, saat ini yang saya rasakan adalah kejenuhan. Rutinitas pekerjaan yang membosankan membuat saya jadi bodoh. Mungkin sebab pekerjaan yang saya lakukan bukan bidang passion yang saya senangi. Lebih dari 5 tahun menjalani pekerjaan sebagai karyawan di sebuah Bank, menjadi seorang marketing juga merangkap sebagai seorang penagih hutang. Dikejar target, kalau target tidak tercapai kena panggilan, disidang. Terus saja saya mengejar target angka-angka, pulang sampai malam. Kesibukan tersebut membuat saya menjadi bodoh, sulit mengatur waktu, bahkan waktu untuk keluarga saja sangat terbatas. Bagaikan tak ada kesempatan buat saya melakukan pembelajaran hal-hal yang baru.
      Ini malam sebenarnya saya pulang juga bawa kerjaan, yang belum saya selesaikan, namun otak dan hati saya mengajak untuk bilang hentikan itu ! ayo asah otakmu untuk menulis. Sebelum menulis ini saya baca-baca artikel sedikit. Namun hati tetap ingin berkeluh kesah, kemudian saya ketikkan di google dengan kata "curhatan" setiap portal yang saya temui begitu asing. Saya teringat denga portal kompasiana, ada bagian menu diary. Kemudian saya baca-baca sedikit disitu. Dan saya langsung berniat ingin menulis.
      Saya gemar mengetik, gemar menulis, tapi sedikit baca buku. Sebab sulit mengatur waktu untuk saya membaca buku. Sepulang kerja sudah capek dan ingin leha-leha. Peduli amat, darimana saya mulai menulis, pokoknya menulis, meski kata-kata dan kalimat-kalimat ini adalah rancu. Wahai diriku, jangan membohongi diri terus-menerus ! itulah gaung dalam hati saya terus-menerus menggentayangi tiap-tiap langkah ini.
      Saya berniat ingin alih profesi, namun dengan kesabaran, sebab saya tidak semudah memutuskan sesuatu yang berakibat fatal. tidak seperti dulu selagi bujangan, keputusan dengan segala resiko saya embat, kalau susahpun saya sendiri yang merasakan. Saat ini saya punya istri dan satu anak, jadi tidak bisa sembrono. Saya menggemari bidang desain grafis dan tulis-menulis. Saya meriset dari internet berbagai tutorial dan artikel tentang dunia freelance yang bekerja di bidang desain grafis dan penulisan. Freelance bekerja dari rumah, mencari proyek dan orderan lewat internet. Saya pelajari suka dukanya, saya pelajari susahnya dan saya pelajari resikonya. Barangkali bekerja dengan passion yang saya senangi akan lebih enjoy saya dalam menjalani kehidupan ini. Enjoy dalam artian meskipun sulit tapi tetap enjoy menjalaninya. Saya tidak bisa dengan segera mengundurkan diri dari pekerjaan saya yang sekarang, sebab saya masih punya hutang yang cukup besar. Hutang yang uangnya saya belikan rumah. Saya berdoa tiap habis ibadah agar Tuhan membantu saya agar cepat terselaikan hutang ini. Kalau sudah terbayar lunas hutang ini saya langsung resign. Ya.. ini waktu saya cuma bisa bersabar.
      Target pekerjaan saya tidak tercapai, disidang oleh atasan membuat hati semakin mendidih, balik lagi saya musti bersabar. Dengan terpaksa ku tekuni ini semua. Apa salah saya katakan terpaksa ? namanya juga curhat. Baiklah sekian curhatan dari saya ini malam hampi jam 10an. Tidak baik tidur terlalu malam, sebab esok pagi kita kan pergi lagi, dengan setumpuk pekerjaan, yang bukan sekedar pekerjaan gampang, tetapi pekerjaan yang mengolah fokus pikiran, strategi, dan tenaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H