Mohon tunggu...
Resa Aulia Dwiyani
Resa Aulia Dwiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - resaulia

Selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Tematik UPI 2021: Metode Pembelajaran yang Digunakan SDN 257 Pelita Bandung pada Masa Pandemi Covid-19

24 Juli 2021   23:23 Diperbarui: 24 Juli 2021   23:36 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus Corona Disease atau Covid-19 telah menyebar di Indonesia selama lebih dari satu tahun. Virus ini menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lainnya dalam jarak dekat. Ketika mengenai orang lain teurtama bagian wajah, droplet ini berpotensi membuat orang tersebut turut terinfeksi karena virus bisa masuk ke tubuh lewat hidung, mulut, bahkan rongga mata. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, penularan virus tersebut dapat terjadi dalam jarak satu meter sekalipun, maka disarankan jarak aman yang direkomendasikan antara satu orang dan lainnya adalah dua meter.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah menerapkan kebijakan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Salah satunya adalah social distancing atau pembatasan sosial. Hal ini berdampak pada beberapa bidang, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Awalnya sebelum pandemi virus Covid-19 pendidikan di Indonesia dilakukan secara tatap muka/luring, namun sejak merebaknya virus tersebut, pendidikan di Indonesia menjelma menjadi sistem pembelajaran daring/ pembelajaran jarak jauh (PJJ), pembelajarannya bisa melalui berbagai platform, mulai dari aplikasi zoom, google meet, E-learning, e-students, video pembelajaran, dan masih banyak lagi.

Sejalan dengan kasus tersebut pastinya sekolah dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang sangat efektif. Sayangnya, tak semua institut pendidikan paham betul mengenai inovasi terbaru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi. Kebanyakan dari mereka masih belum bisa menyesuaikannya karena terkendala sarana dan prasarana.

Sejalan dengan hal tersebut SDN 257 Pelita terus berupaya terus menggembangkan inovasi dalam metode pembelajaran agar siswa dapat menerima pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhannya. Metode pembelajaran yang telah di terapkan oleh SDN 257 Pelita diantaranya adalah pembelajaran dalam jaringan (Daring), pembelajaran luar jaringan (Luring) dan pembelajaran tatap muka terbatas (Blended Learning)

1.Pembelajaran dalam jaringan (Daring)

Penerapan pembelajaran daring yang dilakukan SDN 257 Pelita menggunakan metode yang bervariasi agar mampu mencapai hasil yang diharapkan. Dalam pembelajaran daring SDN 257 menggunakan dua metode diantaranya adalah :

a.Pembelajaran daring berbasis kompetensi

Pembelajaran daring berbasis kompetensi lebih atau yang lebih di kenal dengan istilah 4C. Pertama Critical thinking (berpikir kritis) yang mengarahkan peserta didik untuk untuk mampu menyelesaikan masalah (problem solving), Kedua adalah Creativity ( berpikir kreatif) dimana peran guru fokus mendampingi peserta didik agar mampu berpikir melihat suatu masalah dari beberapa sisi dan perspektif, Ketiga adalah Collaboration (kolaborasi) atau kerjasama antara guru dan peserta didik agar nantinya mereka siap bekerja sama dengan siapa saja dalam kehidupan mendatang, Keempat adalah Commonucation (komunikasi) yang membebaskan peserta didik untuk menyampaikan ide, pemikiran serta gagasannya.

b.Pembelajaran daring dengan video

Guru SDN 257 Pelita membuat video pembelajaran berkaitan dengan materi pelajaran atau memberikan link kepada para muridnya untuk menyaksikan video dari platform seperti YouTube. Setelah selesai menonton, biasanya guru memberikan tugas kapada para muridnya sesuai dengan materi yang telah disampaikan.

2.Pembelajaran luring

Sebelum melakukan pembelajaran tatap muka terbatas (Blended Learning) Guru SDN 257 Pelita melakukan pembelajaran secara luring dengan mengunjungi ke salah satu rumah murid atau biasa dikenal dengan home visit untuk melakukan pembelajaran. biasanya pembelajaran hanya diikuti oleh tiga orang murid yang jarak rumahnya saling berdekatan.

3.Pembelajaran tatap muka terbatas (Blended Learning)

Pembelajaran tatap muka terbatas telah dilakukan oleh SDN 257 Pelita selama dua minggu sebelum terjadinya Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM).

Sebelum memasuki lingkungan sekolah, para murid di SDN 257 Pelita perlu memperhatikan prosedur, mulai dari persiapan dari rumah, setibanya di sekolah hingga pulang sekolah, diantaranya :

a.Perlengkapan yang harus di bawa yaitu peralatan sekolah, hand sanitizer, dan bekal makanan sendiri.

b.Kegiatan sebelum masuk ke lingkungan sekolah melakukan pengecekan suhu tubuh, dengan tatap menjaga jarak dengan teman dan jangan saling bersentuhan.

c.Melaksanakan protokol kesehatan secara ketat mengutamakan kesahatan dan keselamatan siswa.

d.Kondisi kelas dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter, jumlah maksimal peserta didik per ruangan sebanyak 18 orang.

e.Pada saat kegiatan belajar mengajar dalam kelas, para siswa mengikuti pelajaran dengan tenang. Tidak banyak mengobrol dengan teman.

f.Pada saat jam istirahat para siswa dipersilahkan untuk memakan bekal yang sudah di bawa dari rumahnya masing-masing.

g.Saat pulang sekolah, para siswa keluar kelas dengan tertib. Menunggu dijemput oleh orang tua dengan tenang dengan tetap menjaga jarak dengan murid yang lain.

h.Para murid harus langsung pulang ke rumah, dan diusahakan untuk tidak mampir ke tempat lain.

i.Setibanya dirumah para siswa membersihkan badan dengan mandi dan mencuci baju seragam.

Setiap metode pembejalan terkadang terdapat kelebihan dan kekurangan termasuk pembelajaran daring dan luring di masa pandemi Covid-19 ini, akan tetapi dari sistem pembelajaran daring dan luring diharapkan guru untuk kreatif dalam mendidik peserta didik. Supaya keberhasilan pembelajaran bisa tercapai dengan baik serta efektif. Selain itu dalam pembelajaran daring orang tua sangat berperan penting dalam membimbing anaknya dirumah.  

Oleh Resa Aulia Dwiyani -- Pendidikan Manajemen Perkantoran

DPL : Dr. Sandey Tantra P., M.Pd.

Universitas Pendidikan Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun