Mohon tunggu...
Rerin Maulinda
Rerin Maulinda Mohon Tunggu... Dosen - Perempuan

Dosen Sastra Indonesia Universitas Pamulang Dan Mahasiswa S3 Ilmu Keguruan Bahasa Universitas Padang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Media dalam Pembelajaran Daring

28 Maret 2021   18:39 Diperbarui: 28 Maret 2021   18:55 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mempengaruhi berbagai segi kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pendidikan. Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana prasarana pendidian. Guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik didalam belajar mandiri maupun didalam pembelajaran dikelas.

Ketercapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai aspek, antara lain aspek guru, siswa, ketersediaan sarana-prasarana, penggunaan sumber belajar yang variatif, penerapan metode pembelajaran yang tidak monoton, serta penggunaan media yang menarik. Kemajuan jaman yang diiringi oleh kecanggihan teknologi mendukung penggunaan media yang bervariasi dalam pembelajaran. 

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran adalah adanya keterbatasan ketrampilan guru untuk menggunakan media, keterbatasan sarana prasarana yang tersedia di sekolah, dan juga keterbatasan ketersediaan media pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran pada dasarnya adalah proses komunikasi yang dilakukan untuk penyampaian informasi dari guru kepada siswa, oleh karena itu media pembelajaran menempati posisi penting sebagai salah satu sistem pembelajaran, terutama pembelajaran Bahasa Indonesia.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mempermudah penyampaian materi adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat. untuk mempermudah penyampaian materi adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Pemanfaatan media pendidikan diharapkan mampu mencapai tujuan pendidikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Belakangan ini muncul berbagai macam sosial media seiring dengan kemajuan tekhnologi seperti misalnya Twitter, Facebook, BBM (blackberry messanger), Instagram dan lain sebagainya. Kemunculan berbagai macam sosial media ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang berkepintangan dalam membentuk opini publik. 

Di era globalisasi ini komunikasi menjadi lebih mudah dengan adanya kemajuan tekhnologi. Dengan adanya berbagai macam teknologi ini maka pesan yang akan disampaikan oleh komunikan akan lebih mudah dicerna dan lebih cepat tersampaikan kepada komunikator. dan pasti memberi perubahan cukup siginifikan di ragam bidang yang ada.

Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran menurut Hariyanto (2012: 2), di antaranya yaitu: a. mempermudah proses belajar-mengajar b. meningkatkan efisiensi belajar-mengajar c. menjaga relevansi dengan tujuan belajar d. membantu konsentrasi mahasiswa e. merangsang siswa untuk belajar Berdasarkan pendapat di atas, tujuan penggunaan media pembelajaran adalah mempermudah proses belajar mengajar yang efisien agar tercapai tujuan pembelajaran dengan merangsang konsentrasi siswa untuk belajar. 

Pembelajaran yang efisien diharapkan dapat mempermudah ketercapaian tujuan pembelajaran Teks Opini pada kelas XII.yang dilaksanakan oleh guru di sekolah. Media sosial, salah satunya Instagram yang merupakan media sosial yang mewadahi penggunanya untuk mengekspresikan kreativitas dalam menyampaikan informasi melalui unggahan foto dan video singkat yang berisi takarir. [1] Takarir berdasarkan KBBI yaitu keterangan yang biasanya terdiri atas satu atau beberapa kalimat yang menjelaskan isi dan maksud gambar.

Dalam interaksi tersebut banyak diketahui oleh faktor internal yang dipengaruhi oleh diri sendiri maupun faktor eksternal yang berasal dari lingkungan pembelajaran, tugas seorang guru yang utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang perubahan perilaku peserta didik. dengan menggunakan media sosial ( Instagram ) maka pembelajaran daring dapat diwsarnai dengan sistem berbeda. Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut untuk dapat mendesain semua model media yang digunakaan dalam setiap  proses pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Perubahan dalam pengajaran mebutuhkan waktu cukup menyita dalam mempersiapokan semuanya. Namun sebagai tenaga pengajar, guru harus memahami setiap proses yang dilakukan dalama pembelajaran seperti perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang akan dilaksanakan kepada peserta didik agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 

Pemahaman guru merupakan kemampuan seorang dalam mengartikan setiap materi yang akan diberikan pada siswa, menafsirkan uraian dari materi, dan menerjemahkan pengetahuan yang dimilikiny adapun kegiatan pembelajaran daring dengan media sosial (instagram) dilaksankan dengan materi teks opini di kelas XII. Teks Opini adalah suatu pendapat, pikiran atau pendirian seseorang pada suatu masalah yang bersifat subjektif, terdapat unsur keberpihakan pada masalah tertentu, tidak disertai dengan data yang akurat, tetapi bisa menjadi fakta jika ada pembuktian.

Dalam kegiatan pembelajaran ini, siswa begitu antusias dikarenakan menggunakan media sosial (instagram) yang saat ini begitu diminat banyak kalangan dengan fitur-fitur yang berwarna serta mudah diakses untuk siapa saja. Pembelajaran daring dengan inovasi media Instagram cukup mendapat respon positif dari para siswa. 

Dalam kurun waktu 15 menit setelah pembelajaran selesai, pengiriman screenshoot gambar sudah masuk dalam laporan, begitu juga penanda di Instagram. Sangat cepat dibandingkan tugas yang dikumpulkan melalui media lain, terutama menulis di buku atau melalu email. Hal ini dikarenakan, anak dominan memberi kritikan dan saran di beberapa gambar yang mereka upload. Dan sudah pasti didukung dengan bukti gambar yang sesuai dengan kisah uraiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun