Mohon tunggu...
Yosyanto reret
Yosyanto reret Mohon Tunggu... -

Web Desainner & Front End Programmer yang mulai tertarik dengan dunia Copywriting dan Digital Marketing. Kunjungi website saya di: www.webforia.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

The Graph: Aplikasi Untuk Para Marketer yang Dibuat Oleh Seorang Dokter

6 September 2016   11:41 Diperbarui: 7 September 2016   14:38 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari ini di beranda Facebook Saya sering muncul iklan yang berjudul “The Graph is LIVE, Tools Fenomenal yang jadi andalan lebih dari 8168+ internet marketers ini resmi dibuka kembali secara TERBATAS.”, mungkin Anda juga pernah melihat iklan seperti itu.

The Graph merupakan tools yang digunakan untuk melakukan pencarian dengan menggunakan data dari jejaring sosial Facebook. Dengan menggunakan tools ini, Anda bisa melakukan pencarian orang, halaman, tempat, postingan, dan sebagainya, sesuai dengan filter yang Anda tentukan. 

Apakah The Graph ini sebenarnya tools yang se WOW seperti yang ada di iklannya? Apakah ini suatu yang baru?. Pada dasarnya, Facebook sudah menyediakan fitur pencarian yang dinamakan Graph Search. Fitur yang banyak dipakai untuk keperluan marketing untuk mencari trend, target pasar, atau bahkan menciptakan trend itu sendiri.

Tapi dengan menggunakan Graph Search Anda harus memasukan kata kunci yang spesifik untuk mendapatkan hasil pencarian yang sesuai, contohnya ketika Anda sedang mencari sebuah group bisnis yang berada di wilayah Surabaya, maka Anda harus mengetikan “Groups named "Bisnis" about Surabaya, Indonesia”. Merepotkan bukan?, Anda harus menghafal berbagai macam kata kunci yang telah disediakan ketika ingin melakukan pencarian dan pastinya harus menggunakan bahasa Inggris. 

The Graph hadir untuk memecahkan masalah itu. Idenya cukup simple merubah perintah kata kunci menjadi sebuah tampilan, dengan desain dan cara kerja yang mudah dipahami. Contohnya seperti dibawah ini.

thegraph-57ce494d8223bd335f3411dc.png
thegraph-57ce494d8223bd335f3411dc.png
Anda bisa melihat perbandingan gambar pencarian menggunakan Graph Search dan The Graph diatas, Dimana sebelumnya saya melakukan pencarian menggunakan Graph Search dan setelah Saya menggunakan The Graph. Bagaimana menurut Anda?, mana yang lebih mudah? Pastinya Anda akan menjawab gambar yang kedua bukan.

Tampilan sederhana adalah inti dari kemudahan itu. Untuk menggunakannya cukup klik filter yang sesuai dengan data yang Anda cari.

Sudah tidak heran bukan? jika tools ini banyak digunakan oleh para marketer Indonesia untuk meningkatkan omset mereka.

Selain kemudahan, The Graph juga menampilkan semua hasil pencarian dari semua data yang dimiliki Facebook. Tidak seperti Graph Search yang hanya menampilkan hasil dari data orang, group, atau page yang memiliki hubungan dengan Anda.

Jika Anda merupakan seorang marketer, pelaku bisnis online, atau seorang blogger yang ingin mendatangkan traffic lebih banyak. Anda bisa menggunakan tools The Graph ini. 

Siapa orang dibalik tools ini?

Dia bernama Yudhis Adi Nugroho seorang developer yang mempunyai latar belakang seorang dokter. Awalnya Saya cukup kaget mengetahui yang membuat tools ini adalah seorang dokter. Bukan hanya ide, tapi dia melakukan juga melakukan hal-hal teknis bahkan sampai jualan produk nya juga dilakukan sendiri. 

Ternyata selain menjadi seorang developer, Dia juga menjadi seorang Internet Marketer.

Sebagai seorang developer yang berlatar belakang pendidikan IT, saya cukup iri melihat orang ini. Dengan ide sederhana, dokter ini bisa membuat sebuah tools yang sudah dipakai dan membantu banyak orang. Bahkan menghasilkan income yang tinggi dari penjualan produk nya.

Selain produk yang baik, The Graph ini memiliki target market yang jelas. Menyasar para marketer dan pemilik bisnis atau toko online yang memanfaatkan jejaring sosial Facebook.

Disisi lain, Saya melihat peluang untuk berkolaborasi dengan orang-orang non teknis yang memiliki ide-ide menarik dan marketer. Menyelesaikan sebuah masalah menggunakan teknologi dan mencari orang-orang yang membutuhkannya.

Kesimpulan.

Membuat suatu produk teknologi, Anda tidak harus memiliki keahlian teknis, Yang Anda perlukan hanya kolaborasi. Kolaborasi dengan orang-orang yang mengerti teknis untuk menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat. sepengetahuan saya kompasiana ini menggunakan sebuah framewok Panada yang dibuat oleh Mas Iskandar Soesman yang bukan berlatar belakang pendidikan IT.

Kita sudah melihat para innovator raksasa teknologi seperti, mark zuckerberg, steve jobs, and bill gates. Mereka bukanlah orang-orang yang memiliki latar belakang teknologi tapi mereka memiliki ide. Ide yang diwujudkan dengan kolaborasi.

Kurangi mengeluh berbanyak kolaborasi.

P.S. 

Jika Anda memiliki ide menarik, bisa Kita diskusi bersama. Mungkin kita bisa menghasilkan produk yang lebih dari The Graph ini :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun