Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melakukan kegiatan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan nama “Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek”.
Mahasiswa berperan sebagai agen perubahan dalam berbangsa dan bernegara. Salah satu cara menunjukkan peran tersebut adalah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan KKN ini dilaksanakan secara daring (online) sesuai dengan domisili mahasiswa, atau dapat dilakukan seacara luring (offline) yang pelaksanaanya tetap mengikuti dan memperhartikan protokol kesehatan.
Program kegiatan KKN Tematik ini sudah dilaksanakan oleh mahasiswa bernama Reva Ghia Anjani, yang tergabung dalam kelompok 18.6 yang di bimbing oleh DPL Dr. Wawan Hermawan S.Ag ., M.Ag.
Program yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu Desa Pertumbuhan Ekonomi merata yang menjurus terhadap pendampingan UMKM. UMKM yang kami ambil yaitu Usaha Rotan di Negla RT 07 RW 04 Kelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung, Jawa Barat.
Hal pertama yang kami lakukan adalah mewawancara pelaku UMKM produk rotan yaitu Pak Jamingan. Dari hasil wawancara tersebut beliau bercerita bahwa usaha rotan nya mulai berkurang drastis akibat pandemi Covid-19.
Selain itu dampak yang lainnya juga yaitu banyak tenaga kerja yang terpaksa dirumahkan dan omset penjualan turun.
Di masa covid-19 ini banyak perubahan yang terjadi terhadap pola hidup masyarakat, yaitu banyak dari masyarakat menggunakakan jasa online, mulai dari belanja kebutuhan rumah tangga, dan memesan makanan.
Pelaku UMKM akan kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian nya terganggu.
Dengan adanya perubahan pola tersebut, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa bertahan dengan keadaan krisis ekonomi tersebut, serta bisa berkembang sehingga mampu menghadapi kondisi new normal.
Pada saat masa pandemi, digitalisasi menjadi sebuah kebutuhan penting bagi keidupan sekarang, terbukti saat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan kenaikan pada pemanfaatan seperti sosial media Tiktok, Instgram, Facebook, e-learning, eCommerce, literasi digital, permintaan delivery, dan kebutuhan alat kesehatan/kebersihan lainnya.
Namun ada beberapa kekurangan yang tidak dapat kita hindari yaitu adanya permasalahan digitalisasi UMKM, misalnya di beberapa daerah terpencil akses internet masih terbatas dan menjadi kendala bagi masyarakat.
Lalu, pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi, pemasaran online pun masih sangat terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang masih dinilai belum cukup maksimal.
Selanjutnya, konsumen masih merasa tak aman atau masih belum percaya dalam melakukan transaksi digital, karena marak nya penipuan.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi diatas, kami memberikan solusi dengan program KKN yang telah kami rancang, yakni memanfaatkan Sosial Media Facebook sebagai penjualan produk rotan.
Kami mengambil platform ini agar bisa menjangkau target pasar yang lebih luas. Dalam app Facebook ini kita juga dapat melakukan promosi dengan fitur Facebook ads, terdapat fitur Marketplace juga yang berisi produk-produk yang di jual-belikan, memasang iklan secara gratis, serta di app Facebook ini memiliki data analisis bisnis yang akurat (Insight) untuk pengguna akun nya.
Dalam program KKN yang kami lakukan adalah dengan pendampingan UMKM berupa sosialisasi, yang pertama dengan cara pembuatan akun.
Kemudian cara mempromosikan produk rotan seperti apa, cara berinterkasi sesama pengguna Facebook, dan yang terkahir memperkenalkan fitur-fitur yang ada di dalam app facebook.
Setelah Program Kerja KKN ini dilakasanakan, kami mendapatkan hasil sebagaimana pelaku UMKM mulai paham mengenai dunia sosial media khususnya App facebook, dan pelaku UMKM juga sudah mengerti cara mempromosikan produk harus seperti apa.
Kami berharap Pak Jamingan selaku sebagai penggiat UMKM rotan dengan adanya program KKN ini, bisa memudahkan dan meningkatkan penjualannya dengan melalui sosaial media Facebook.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H