Mohon tunggu...
Rendy Yogaswara
Rendy Yogaswara Mohon Tunggu... Guru - seniman, musisi dan penulis

Nama Pena: Rere

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ada Apa dengan Politik Kita?

19 Januari 2024   08:52 Diperbarui: 19 Januari 2024   09:00 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hiruk pikuk keramaian reklame kampanye mewarnai jalanan di nusantara tercinta ini menyambut pesta rakyat yang akan diselenggarakan pada hari rabu tanggal 14 februari 2024, dengan waktu yang tinggal kurang lebih 27 hari menuju pemilihan Capres dan Cawapres kondisi politik semakin memanas ketika pasca debat capres yang ketiga, hingga banyak video pansos di Media Sosial atau sosmed para tim pemenangan bahkan hingga para Buzzer menyuarakan berbagai isu dan gimik ke publik tentang Paslon yang didukungnya dan saling menjatuhkan atau menjelekan citra lawannya dengan mengangkat tema apa saja yang bisa dijadikan suatu bahan buzzer untuk mencerca dan mencari panggung.

Marak video potongan yang terkadang tidak sesuai dengan kenyataan (Hoax) demi melancarkan segala cara untuk mendapatkan suara atau simpatisan dari masyarakat, begitu banyak trik dan intrik dilakukan dari mulai pilpres lima tahun lalu (2019) yang begitu memanas hingga terbelah menjadi dua kubu dan kini masih terbawa di pilpres tahun ini (2024) meskipun sekarang dengan adanya tiga paslon sedikit meredam karena terbelah menjadi tiga pendukung, namun tidak sedikit pula antar buzzer yang satu dengan yang lain saling mengolok-olok dan merasa paslon pilihannya lah yang paling benar dan tepat untuk menjadi RI 1.

Kesimpulannya masyarakat kini mulai melek politik, belajar dari pengalaman sebelumnya dan meskipun tidak bisa dipungkiri memang masih ada beberapa kelompok fanatisme terhadap salah satu paslon pilihannya sampai melakukan segala cara, padahal perilaku seseorang ketika orang itu sudah suka terhadap sesuatu (orang/individu) mereka akan tetap suka meskipun dijelekan atau diberi pandangan buruk, begitu juga sebaliknya jika sudah tidak menyukai atau tidak suka terhadap sesuatu (orang/individu) meskipun diberi pemahaman tentang baiknya atau kebenaran orang tersebut tetap akan menolak dan tetap tidak suka, jadi tidak terlalu berpengaruh terhadap pilihan masing-masing karena mempunyai pendapat dan pandangan politiknya sendiri-sendiri sesuai karakter individu tersebut, lebih baik saling menghargai perbedaan saja karena kita Bhineka Tunggal Ika..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun