Mohon tunggu...
rere heka
rere heka Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

melukis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Tantangan Guru terhadap Pendidikan dan Permasalahannya (POV Guru)

18 Juli 2024   17:10 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan adalah aspek penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas agar mampu bersaing di tengah kehidupan kompetensi berbangsa yang maju dan modern ini. 

Dengan pendidikan seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, dan brtkontribusi dalam pengembagan negara. Pendidikan adalah proses pembelajaran seumur hidup yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu secara optimal. 

Proses ini tidak hanya melibatkan transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk hidup di masyarakat. Pendidikan berperan penting dalam membentuk masa depan individu, bangsa, dan dunia. Tanpa adanya pendidikan yang memadahi dan berkualitas, maka bangsa Indonesia akan semakin tertingal di buritan peradaban. Salah satu aspek penting untuk memajukan pendidikan adalah adanya guru-guru yang profesional.

Guru adalah sosok yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Mereka tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator bagi peserta didik. 

Peran guru sangat krusial dalam membentuk karakter, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Dengan memberikan dukungan yang memadai dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, guru dapat membantu siswa mencapai potensi maksimalnya. 

Dengan adanya guru dipendidikan memang sangatlah penting namun menjadi guru juga harus profesional dalam menghadapi pendidikan saat ini. Pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera dan bermartabat.

Oleh karena itu keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan bermutu. Hampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang bermutu. Negara-negara tersebut seperti Singapura, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, yang telah mengembangkan kebijakan langsung mempengaruhi mutu dengan melaksanakan sertifikasi guru. 

Guru yang sudah ada harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat profesi guru. Tidak hanya menjadi seorang yang berprofesional, guru juga wajib menyelesaikan tugas-tugas lainnya selain mengajar seperti mengerjakan administrasi sekolah ataupun menyelesaikan masalah siswa secara internal sehingga siswa dapat memperoleh ilmu dengan mudah.

Berikut beberapa hal yang harus dilewati untuk menjadi guru dengam memenuhi standarlisasi yang ditetapkan oleh peraturan pendidikan:

Sertifikasi Guru

Sertifikasi guru merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan memiliki sertifikat, guru dapat menunjukkan kompetensinya dan memberikan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin menjadi guru, sangat disarankan untuk segera mempersiapkan diri dan mengikuti program sertifikasi guru. 

Selain syarat utama menjadi pengajar adalah menuntut ilmu sampai ke perguruan tinggi, calon guru juga wajib mengikuti sertifikasi guru yang bertujuan untuk menguji keprofesionalan atau kecakapan seseorang sebagai pengajar yang baik kedepannya dan menciptakan harapan bangsa dan memperbaiki pendidikan.

Sasaran peserta sertifikasi guru secara nasional yang ditetapkan oleh pemerintah setiap tahunnya terbatas. Oleh karena itu, ditentukanlah kuota peserta sertifikasi guru untuk setiap provinsi dan kabupaten/kota. 

Kuota provinsi ditetapkan oleh direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK). Kuota kabupaten/kota dihitung oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) bersama dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota. 

Penghitungan kuota kabupaten/kota didasarkan atas jumlah guru yang memenuhi persyaratan pada kabupaten/kota tersebut. Kuota kabupaten/ kota meliputi kuota guru PNS dan bukan PNS, serta kuota per jenis dan jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB serta guru yang diangkat dalam jabatan pengawas. Kuota guru yang berstatus PNS minimal 75% dan maksimal 85%, kuota bukan PNS minimal 15% dan maksimal 25%, disesuaikan dengan proporsi jumlah guru pada masingmasing daerah.

Penerapan PPG memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas guru dan pendidikan. Dengan program yang terstruktur dan komprehensif, PPG dapat menjadi jembatan bagi calon guru dan guru yang sedang  bertugas untuk menjadi pendidik profesional yang kompeten dan mampu membawa kemajuan dalam dunia pendidikan.

Guru Sebagai Pengajar

Guru adalah sosok penting di dunia pendidikan, dari dahulu hingga sekarang guru adalah seorang yang harus terus ada untuk perkembangan sumber daya mansia yang lebih berkualitas. 

Permasalahan yang dihadapi guru dari tahun ke tahun bisa sama dan bisa berbeda. Pada permasalahan yang sama, terapi yang dapat dilakukan kadang tidak dapat sama karena subjek masalahnya berbeda. 

Pada kondisi ini guru dituntut dapat memfasilitasi peserta didik dengan baik, mampu mendampingi mereka tumbuh dan berkembang mencapai "kedewasaan" tertentu untuk memasuki dunia nyata. 

Pendidikan, khususnya pada pendidikan dasar dan menengah, masih merupakan dunia anak-anak dan remaja. Artinya pada taraf ini mereka belum dihadapkan pada realitas dunia sesungguhnya. 

Sebagian besar kebutuhan mereka masih dipenuhi orang lain, khususnya keluarganya. Pendidikan harus mampu memberikan fasilitas yang cukup bagi peserta didik menuju pertumbuhan dan perkembangannya.

Tugas utama sebagai guru:

  • Guru Merencanakan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran adalah langkah awal yang sangat krusial dalam setiap kegiatan belajar-mengajar. Sebagai seorang guru, merencanakan pembelajaran bukan hanya sekadar membuat jadwal atau menyiapkan materi. Ini adalah proses kreatif yang melibatkan berbagai aspek, mulai dari pemahaman karakteristik siswa hingga pemilihan metode pembelajaran yang paling efektif.
  • Guru Melaksanakan Pembelajaran Setelah merencanakan pembelajaran dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran. Berisi metode yang akan digunakan atau materi yang ingin disampaikan. Tahap ini merupakan jantung dari proses pendidikan, di mana teori bertemu dengan praktik.

Pendidikan merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dari suatu negara. Oleh karenanya pendidikan menjadi salah satu pilar prioritas pembangunan di DIY dan telah ditetapkan dalam RPJPD. Mutu pendidikan tidak lepas dari peran guru, baik negeri maupun swasta, diluar faktor kurikulum, peserta didik dan peran serta aktif masyarakat.

Gubernur DIY juga mengingatkan dengan masih terbatasnya jumlah SDM guru yang dimiliki, seyogyanya mendorong para guru untuk mempunyai kreativitas, inovasi dan mempunyai jiwa selalu ingin maju, disamping perlunya peranan pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas para guru. 

Di sisi lain, Drs R Kadarmanta Baskara Aji, selaku Kepala Dinas Dikpora DIY sekaligus Ketua PGRI DIY menyampaikan bahwa dengan masih banyaknya problem guru yang harus dibenahi maka untuk mengatasinya diperlukan kebersamaan antara pemerintah dan organisasi profesi guru.

Salah satu permasalahan yang terjadi di Yogyakarta adalah kasus dimana sertifikasi guru di daerah Gunungkidul mengalami pemotongan bahkan tidak diberikan dengan alasan sumbangan. Pembayaran anggaran sertifikasi guru sebesar Rp 52 miliar di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditunda karena ada penghematan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. 

Kepala Bidang Anggaran Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Gunung Kidul Putro Sapto Wahyono, Senin (29/8/2016), mengatakan, setelah mencermati surat edaran yang diterima pemerintah kabupaten, penundaan transfer dana sertifikasi itu bersamaan dengan penundaan dana alokasi umum sebesar Rp 138 miliar.

Permasalahan Yang Terjadi Pada Guru

Dalam dunia pendidikan tidak semua berjalan dengan lancar. Sebuah proses pasti perlu adanya pengorbanan yang besar, tidak hanya materi tapi waktu untuk diri sendiri juga dikorbankan, banyak hal yang terjadi. 

Setelah menjadi guru juga kita dihadapkan dengan pengelolaan sekolah yang sesuai dengan standarisasi pendidikan di Indonesia, dan masalah internal lainnya. Seperti, pengelolaan emosi yang sulit dikendali dalam diri dikarenakan memikulnya beban seperti menjadi sosok motivasi yang baik bagi muridnya, dan menjadi sosok yang bisa segalanya dalam pekerjaannya mengelolah administrasi sekolah.

Beberapa permasalah yang terjadi pada guru diantaranya pengelolaan emosi yang stres akibat pekerjaan. Apabila seorang guru kurang cerdas, emosi ittu tidak dapat dikendalikan dan akan menjadi boomerang bagi diri sendirinya. 

Itu sebabnya adanya program pelatihan guru agar calon guru siap menghadapi hal yang belum pernah dirasakan. Butuh keprofesionalan dalam dunia pekerjaan sehingga memerlukan adanya pelatihan yang matang. Sedangkan emosi merupakan sesuatu yang pasti nya ada pada diri setiap orang. Emosi merupakan suatu perasaan yang menggambarkan suasana isi hati seseorang. 

Contoh dari emosi yaitu, marah, sedih, gembira, senang, dan lain sebagainnya. Emosi pada seorang guru memiliki peran yang begitu penting. Dalam kegiatan pembelajaran, sebaikanya guru dapat mengekpresikan emosinya di tempat dan waktu yang tepat. Apabila seorang guru meletakkan emosi nya di salah tempat dalam pembelajaran, itu akan berdampak pada dirinya sendiri dan tentunya peserta didik juga. Peserta didik harus diahadapi dengan emosi yang tepat, agar kita bisa memahami serta mengajar dengan baik dan tepat       

Dari berbagai permasalahan yang terjadi pada guru dapat dipahami bahwa setiap permasalahan akan timbul apabila terjadi suatu kesalahan atau kurang tepatnya suatu tindakan yang diambil. 

Dalam permasalahan tentunya pasti ada jalan keluarnya. Seseorang tidak akan dapat permasalahan yang tidak bisa diselesaikannya. Jadi dalam berbagai permaslahan yang terjadi pada guru pasti ada cara dalam mengatasi permasalahan tersebut. 

Untuk mengatasi berbagai permasalahan diperlukan upaya. Dimana dalam upaya itu guru harus berusaha serta siap dalam menghadpi berbagai perkara. Ada juga tentang permasalahan kurikulum yang terus berganti, membuat guru mengubah bahan ajar media dan metode sesuai kurikulum. Kebijakan dari kurikulum juga pastinya berubah tentu saja berdampak pengisian administrasi sekolah. 

Kurangnya guru di yogyakarta juga menjadi masalah utama dengan alasan kurangnya calon guru yang tidak masuk kriteria guru yang berprofesional. Bahkan lebih banyaknya guru honorer yang ada di yogyakarta karena sedikitnya pengangkatan pangkat ada, permasalahan kurangnya guru dibantu dengan banyaknya guru horer yang bergaji mungkin hanya cukup untuk diri sendiri. Sehingga banyaknya seorang unruk mengurungkan cita-citanya krena faktor gaji yang dianggap tidak sebanding dengan biaya yang dikelurkan semasa mnntut ilmu.

Upaya Menyelesaikan Permasalahan Guru

Meningkatkan Kesejahteraan GuruDengan cara memberikan gaji yang layak, tunjangan yang memadai dan fasilitas yang mumpuni tetapi dibarengi dengan prospek kerja yang baik

Memperkuat PPG, Dengan adanya program ini diharapkan akan lahir guru guru yang berprofesional dalam menghadapi permasalahan di dunia kerja atau internal, meminimalisisr kejadian yang tidak dinginkan seperti salahnya penyampaian materi. 

Memperbaiki Kurikulum, Memperbaiki kurikulum dengan kurikulum yangb lebih fleksibel dan tetap supaya guru dapat fokus dalam memberi pengajaran kepada siswa     

Menjadi seorang guru adalah tugas yang menantang namun sangat bermanfaat. Dengan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Permasalahan yang dihadapi guru dalam menjalankan tugasnya sangat beragam dan kompleks. 

Mulai dari faktor internal seperti kurangnya persiapan, kesulitan dalam mengelola kelas, hingga faktor eksternal seperti kurangnya dukungan fasilitas dan kebijakan pendidikan yang belum optimal. Tantangan-tantangan ini berdampak langsung pada kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun