Mohon tunggu...
Redining Nila Astuti
Redining Nila Astuti Mohon Tunggu... Freelancer - penikmat yang bukan pengila

menulis bukan hanya di kertas, pemimpi yang ingin bergerak dengan mata terbuka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tradisi, Pandemi, atau Memilih untuk Diselamatkan Nanti

23 Mei 2020   20:51 Diperbarui: 23 Mei 2020   20:49 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kapasitas daya tampung sebuah rumah sakit pun memiliki batasan untuk menampung pasien sakit,. Kenapa ? karna rumah sakit memiliki petugas medis dan alat dengan kapasitas yang terbatas juga. Disaat kapasitas sudah mencapai batas, maka para tim medis kemungkinan harus memilih siapa yang akan di selamatkan. Ini pula merupakan alasan pemerintah meminta untuk bertahan di rumah dahulu dan jangan mudik jangan berkerumun.

 

Ada yang bilang, nanti juga masyarakat akan terbiasa dengan sendiri nya dengan keadaan wabah ini dan terbentuk lah imun kekebalan pada virus tersebut secara alami. Saya sendiri diawal sebenarnya berpandangan bisa jadi begitu. Tapi kemudian timbul berita-berita yang menyampaikan bahwa petugas medis yang menangani kasus covid pun telat menjadi korban dari pandemi ini. Padahal mereka petugas medis, adalah orang-orang yang bisa jadi setiap harinya bertemu dengan virus tersebut, lalu dimanakah terbentuk imun kekebalan secara alami ?

 

Para petugas medis juga adalah manusia yang memiliki batas kemampuan dan keluarga. Mereka sebelum bertugas memiliki janji untuk menyelamatkan nyawa. Tidak berfikir egois melarikan diri dari ketakutan semakin bertambahnya pasien setiap hari. Sebagian besar petugas medis juga merupakan muslim yang menginginkan meraya kan hari Raya. Ada baiknya kita meredam keinginan untuk berpindah mengunjungi sanak saudara dari kejauhan (mudik) di ubah menjadi silahturahmi virtual dengan nikmat jaringan teknologi. Mengunakan pakaian yang telah ada di lemari, dengan hati yang lebih bersih.

 

Mari jaga tradisi dalam pandemi agar nanti tidak masuk dalam pilihan, siapa yang akan di selamatkan nanti.

Selamat malam takbir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun