Mohon tunggu...
Rera Rinjani
Rera Rinjani Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

Hobi saya menggali ilmu dibidang seni dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Kepercayaan Diri yang Tak Tergoyahkan

4 Juli 2024   18:44 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:54 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Abstrak 

Kepercayaan diri bagaikan benteng kokoh yang melindungi individu dari keraguan dan rasa takut, mengantarkan mereka menuju gerbang kesuksesan dan kebahagiaan. Artikel ini mengupas makna dan peran krusial kepercayaan diri dalam kehidupan, serta strategi jitu untuk membangun dan memperkuatnya. Di sini, dibahas definisi dan konsep kepercayaan diri, membedakannya dari harga diri dan optimisme. Manfaatnya pun diulas, mulai dari meningkatkan prestasi, membangun hubungan yang lebih baik, hingga meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepercayaan diri, seperti pengalaman hidup, pola asuh, dan lingkungan sosial, turut dikaji. Tak hanya itu, strategi praktis untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan diri pun dipaparkan, termasuk menetapkan tujuan realistis, menantang diri keluar dari zona nyaman, dan fokus pada kekuatan dan pencapaian diri. Menjaga kepercayaan diri tak kalah penting. Tips untuk menjaganya, seperti menghindari perbandingan sosial, bersyukur atas apa yang dimiliki, dan belajar dari orang lain, juga dibagikan. Artikel ini diharapkan menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi pembaca untuk membangun benteng kepercayaan diri yang kokoh, sehingga mereka dapat melangkah dengan teguh menuju kehidupan yang penuh makna dan kesuksesan.

KATA KUNCI: kepercayaan diri, harga diri, optimisme, motivasi, kesuksesan, kebahagiaan, strategi, tips.

PENDAHULUAN 

Kepercayaan diri pada dasarnya adalah kemampuan dasar untuk menentukan arah dan tujuan hidup menurut (Angelis, 1997). Selaras dengan pendapat Anthony (1992) kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran diri, berpikir secara positif, memiliki kemandirian dan kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Percayaan diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima secara apa adanya baik positif maupun negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.

Percaya diri merupakan keyakinan dalam diri yang berupa anggapan dan perasaan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan (Umar Totong, 2011). Menurut Angelis (1997, p.10) percaya diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia untuk menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu. Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri.

Seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan berfikir dan berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir dan berperasaan akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Salah satu langkah pertama dan utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan meyakini bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada didalam diri seseorang harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar menjadi produktif dan berguna bagi orang lain (Hakim, 2002).

Seseorang yang percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik, merasa berharga, mempunyai keberanian, dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya, mempertimbangkan berbagai pilihan, serta membuat keputusan sendiri merupakan perilaku yang mencerminkan percaya diri (Lie, 2003).

Percaya diri merupakan dasar dari motivasi diri untuk berhasil. Agar termotivasi seseorang harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya. Banyak orang yang mengalami kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangan sehingga benar-benar mengalahkan kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan motivasi untuk terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan.

Sebagai contoh, Napoleon Bonaparte yang tinggi badannya hanya mencapai lima kaki dan dua inci. Tak satu haripun merasa pendek dan kerdil dihadapan lawan lawannya dan pasukannya. Namun, melihat dirinya menjadi raksasa diantara laki-laki lainnya, meskipun sebenarnya tidak demikian. Kepercayaan diri dan kebesaran hati membuatnya bersikap, bergaul, bersama orang lain dengan penuh percaya diri dan kemampuan menghadapi segala kesulitan dengan kepercayaan diri yang besar.

Kepercayaan diri bukan sekadar perasaan sombong atau arogan. Ia adalah keyakinan mendalam akan kemampuan diri untuk menghadapi berbagai situasi dan mencapai tujuan. Individu yang percaya diri memiliki rasa percaya diri yang positif tentang dirinya, baik kemampuan, nilai, maupun potensi yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun