Mohon tunggu...
Re Pu San
Re Pu San Mohon Tunggu... Relawan - Motivator

Sangat Menikmati Tempat Wisata Anugerah Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keluarga Kain

10 Juni 2022   19:18 Diperbarui: 10 Juni 2022   19:24 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Pada kesempatan ini saya akan membahas, tentang cara TUHAN mendidik manusia secara khusus melalui kehidupan Kain, anak pertama dari pasangan suami istri pertama di dunia, Adam dan Hawa yang terdapat pada Kitab Kejadian yang di wahyukan TUHAN kepada Musa untuk menuliskannya pada sebuah kitab. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang akan dibahas mengenai kehidupan Kain serta nasihat-nasihat yang diberikan TUHAN kepada-Nya, sehingga kita boleh belajar dan menjadikan kehidupan lebih baik melalui proses secara nyata.

Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:

KELAHIRAN KAIN, PEKERJAAN KAIN, KEHIDUPAN SPIRITUA, ADA UDANG DIBALIK BATU, HUKUMAN YANG DITERIMA, KELUARGA KAIN dan KESIMPULAN

A. KELAHIRAN KAIN

Kain adalah anak pertama dari keluarga Adam dan Hawa, yang tinggal di sebelah timur Taman Eden. Musa mencatat demikian: "Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN" (Kej 4:1). 

Ternyata dari semua keluarga (suami istri) ketika mempunyai anak, tidak sembarang memberi nama dan nama tersebut mengandung arti yang dalam atau seperti keadaan pada saat kelahiran, sangat jelas dari segi jenis kelaminpun tercatat yakni seorang laki-laki dan nama yang diberikan kepada kepadanya adalah Kain yang artinya "Aku telah mendapat seorang laki-laki dengan pertolongan TUHAN". Pada saat itu hanya Adam dan Hawa yang ada di dunia belum ada manusia yang lain. 

Tentunya belum ada bidan atau dokter sehingga Musa mencatat demikian "dengan pertolongan TUHAN". Bahkan tidak ada keterangan bahwa Adam bisa membantu atau pernah belajar mengenai proses persalinan. Kejadian ini yang pertama dan perdana bagi kehidupan di jagad raya ini.  Jadi hanya TUHAN yang membantu.

B. PEKERJAAN KAIN

Kain bertumbuh dan berkembang selayaknya proses biologis, dari anak-anak menjadi remaja dan pemuda. Ini tidak bisa dipungkiri proses kehidupan manusia tidak bisa instan. Setelah itu kehidupan kain dijelaskan bahwa Kain menjadi seorang petani. Kalau kita ingat kepada ayahnya, yaitu Adam untuk memperoleh makanan, maka mereka harus berpeluh, berusaha mencukupi kubutuhan hidup dibutuhkan kerja keras. 

Demikian Firman TUHAN: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu" (Kej 3:17-19). Inilah hukum yang berlaku atas Adam, tentu juga ini berlaku untuk semua keturunan dari Adam.      

Kehidupan yang ia jalani untuk mendapatkan makanan sehari-hari ia menjadi petani (Kej 4:2). Ketika membayangkan pada zaman itu ia menjadi petani, maka alat-alat yang dipergunakan sangat tradisional sesuai kemampuan yang dipikirkan oleh Kain dalam upaya menghasilkan makanan. Musa mencatat setelah keturunan Kain yang ke enamlah mulai mengenal tembaga dan besi (Kej 4:22). Kita lihat sejenak keturunan Kain. Kain=> Henokh => Irad => Mehuyael => Metusael => Lamekh mempunyai dua istri Ada dan Zila. Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak. Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Zila juga melahirkan anak, Yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi (Kej 4:17-22).

Menjadi petani adalah pilihannya, karena ia melihat ayahnya sebagai petani, maka ia mengikuti apa yang dikerjakan oleh orang tuanya. Memang tidak dijelaskan mengenai jenis tanaman yang ia tanam.           

C. KEHIDUPAN SPIRITUAL 

Sebagai makhluk yang diciptakan oleh TUHAN, Kain setelah hidup dan bercocok tanam atau menjadi petani, dia mengucap syukur kepada TUHAN, dengan cara mempersembahkan sebagian dari usahanya, Musa mencatatnya dalam  Kejadian 3:4 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Kain dan Habel melakukan ucuapan syukur bersama dari hasil jerih payah mereka masing-masing. Kain mempersembahkan dari hasil pertanian, dan Habel mempersembahkan dari anak sulung kambing domba, karena dia menjadi gembala (Kej 4:4).

Ternyata TUHAN memberikan penilaian secara personal kepada Kain dan Habel. Musa mencatat demikian: "Tetapi Kain dan korban persembahannnya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain mejadi sangat panas, dan mukanya muram (Kej 4:5). Penilaian Tuhan terhadap persembahan mereka di lihat dari subyeknya (sikap hati) ketika memerikan persembahan bukan terletak kepada obyek persembahan. Saya tekankan sekali lagi bukan masalah hasil pertanian dan binatang yang mereka persembahakan.

Oleh sebab itu kita telusuri apa yang disampaikan oleh TUHAN kepada Kain: 1) Mengapa hatimu panas dan mukamu muram (Kej 4:5).  2) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? (Kej 4:7).

Nasihat yang sedang disampaikan kepada Kain oleh TUHAN menjadi hal yang sangat penting, yakni memiliki sikap hati jika berbuat baik. Jika sudah memiliki sikap hati yang baik, maka apapun persembahan yang dipersembahkan menjadi berkenan kepada TUHAN.  Raja Daud memberi peneguhan demikian: "Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku? Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu, sebab punya-Kulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung. Aku kenal segala burung di udara, dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasa-Ku. Jika Aku lapar, tidak usah Ku-katakan kepadamu, sebab punya-Kulah dunia dan segala isinya" (Mazmur 50:8-12). Dalam Perjanijian Baru Yesus menyampaikan demikian: "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu" (Matius 5:23-24)    

Alasan-alasan yang keliru mengenai persembahan kain tidak diterima Tuhan, pada saya mengikuti Sekolah Minggu mendengar bahwa persembahan Kain tidak diterima karena asapnya bengkok (tidak lurus ke atas), karena tidak ada darah, maka TUHAN tidak suka kepada persembahannya.  Ini semua tidak terulis di Alkitab.        

D. ADA UDANG DIBALIK BATU

Nasihat TUHAN tidak dihiraukan, padahal TUHAN sudah mengingatkan "dosa sudah mengintip di depan pintu; ...ia sangat mengoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya (Kej 4:7b). Kata "mengintip" dalam KBBI mempunyai arti demikian: 1) melihat melalui lubang kecil, dari celah-celah, semak-semak, dan sebagainya sambil bersembunyi. contoh: 'ia mengintip dari balik pintu melalui lubang kunci' 2) mengamati dengan cermat dan dengan diam-diam (Kata kiasan). contoh: 'dia ditugasi mengintip kekuatan pemain lawan'.  Dari penjelasan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa: Kain mempunyai banyak peluang bebuat baik, bisa memperbaiki kembali, tetapi kehidupan Kain mempunyai cela kecil yang bisa dipakai oleh Iblis untuk mengamati dengan diam-diam di tempat yang tepat hanya menunggu masuk melalui cela tersebut.   

Sebagai kakak adik sudah sewajarnya mereka hidup bersama, main bersama atau tamasya bersama, saya memikirkan pada zaman dahulu mereka hanya 4 orang (Adam dan Hawa (kedua orang tua), Kain dan Habel (Kakak adik). Maka kegiatan-kegiatan bisa diasumsi bahwa mereka hampir bersamaan. Kesempatan ini yang dipergunakan oleh Kain dengan mengajak adiknya ke ladang. Adiknya tidak menaruh curiga terhadap kakaknya.  Mereka pergi bersama. Kita lihat kisahnya dalam Kej 4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Mari kita pergi ke padang". Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.  Inilah yang terjadi ternyata Kain memiliki niat yang tidak baik. Ia sudah merencanakan hal fatal, yakni pembunuhan.   

Setelah itu Kain mulai mengelak atau menyembunyikan perkara yang sebenarnya. TUHAN bertanya kepadanya: "dimana adikmu itu" tetapi dia menjawan: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku? Pdt. Suwardi menyampaikan dalam khotbahnya demikian: "untuk menutup sumur dibutuhkan penutup yang lebih basar/luas, untuk menutupi kejahatan maka dibutuhkan kejahatan yang lain".    

Tidak ada kata-kata penyesalan, pengakuan justru melarikan diri dari masalah dan menutupi masalah.

Allah malakukan coaching pertama kepada Adam dan Hawa dengan bertanya adam dimanakah engkau?, kedua kepada Kain juga dengan pertanyaan "dimanakah adikmu"  Allah mendidik dengan cara yang lembut, agar manusia itu mengakui dengan sendirinya.

E. HUKUMAN YANG DITERIMA

Kej 4:11-16 maka sekarang terkutuk engaku, terbuang jauh dari tanah yang mengngangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi." Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.  Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku." Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.  Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.

Setiap tindakan perbuatan tidak terlepas dari pandangan dan pengawasan TUHAN, sehingga tidak ada yang tersembunyi bahkan yang tersimpan di dalam hati sekalipun.  Hukuman yang diterima:

  • Ia terkutuk
  • Ia sebagai petani, tanah yang dikelola secara maksimal, tetapi hasilnya tidak maksimal.
  • Menjadi seorang pelarian dan pengembara di muka bumi
  • Ia merasa hukumannya terlalu berat untuk ditanggung
  • Ia dihalau dari hadapan TUHAN dan  akan tersembunyi dari hadapan Tuhan
  • Ketakutan akan kematian
  • Ia pergi dari hadapan Tuhan;

Pada zaman sekarang jika melakukan pembunuhan berancana maka mendapat hukuman pidana. Menurut Siagian Benedikt Adven pada halaman kompasiana.com pada 3 September 2016:  Pasal 340 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) berbunyi "Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain, dihukum karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun."

Pangamatan dari tokoh-tokoh Alkitab tentang manusia yang ditulis dari beberapa generasi: Raja Daud terhadap mansusia:  "TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. (Mazmur 14:2-3). Perkataan Yesus terhadap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi: ... "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." ...: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Yohanes 8:7, 10, 11a).

Paulus menulis: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" Roma 3:23).

Refleksi: semua manusia telah berdosa

F. KELUARGA KAIN

Seringkali timbul pertanyaan mengenai siapa istri Kain? Apakah TUHAN menciptakan manusia yang lain selain Adam dan Hawa? Tentu saja kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang beredar dengan menggunakan Alkitab yang di tulis oleh Musa. Untuk memperoleh keturunan dapat dipastikan bahwa laki-laki harus menemukan pasangannya yakni seorang wanita.

Supaya jelas kita membaca Kejadian 5:1-31 mengenai keturunan Adam.  Umur Adam, setelah memperanakkan Set, 800 (delapan ratus) tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan" (Kej 5:4). Dan Set masih hidup 807 (delapan ratus tujuh) tahun, setelah ia memperanakkan Enos, dan ia memperanakkan anak-anak laki-laki dan perempuan (Kej 5:7). 

Dan Enos masih hidup 815 (delapan ratus lima belas) tahun, setelah ia memperanakkan Kenan, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan Kej 5:10).

Dan Kenan masih hidup delapan ratus empat puluh tahun, setelah ia memperanakkan Mahalaleel, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan (Kej 5:13).

Dan Mahalaleel masih hidup delapan ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Yared, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan Kej 5:17).   

Dan Yared masih hidup delapan ratus tahun, setelah ia memperanakkan Henokh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan (Kej 5:19). 

Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan (Kej 5:22).

Dan Metusalah masih hidup tujuh ratus delapan puluh dua tahun, setelah ia memperanakkan Lamekh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan (Kej 5:26).

Dan Lamekh masih hidup lima ratus sembilan puluh lima tahun, setelah ia memperanakkan Nuh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan Kej 5:30).

Dari ayat-ayat yang dipaparkan di atas setiap anak-anak yang dilahirkan oleh Set sampai kepada Lamekh, maka mereka mempunyai anak-anak laki-laki dan perempuan. Ini sangat memperkuat bahwa Kain mengambil salah satu anak dari saudaranya dijadikan istri sehingga Kain juga mempunyai keturunan. Pada zaman itu belum ada aturan pernikahan. Mereka boleh mengambil seseorang yang menjadi suami atau istri dari keluarganya sendiri, sebab TUHAN hanya menciptakan Adam (manusi) dan Hawa (Perempuan). Sebagai contoh lain, Lot dengan kedua anak perempuannya (supaya melanjutkan keturunan) Yakub menikahi Lea dan Rahel (padahal mereka ada kakak adik)  

G. Kesimpulan

Kain mempunyai sikap hati yang tidak baik, itu diperlihatkan ketika mempersembahkan persembahan, oleh sebab itu Tuhan mengingatkan Apakah engkau tidak akan berseri jika engkau berbuat baik?  TUHAN mengetahui semua hal terjadi karena TUHAN Maha Tahu, tetapi menuntut bahwa manusia diharapkan mau jujur dengan mengakui kesalahan dan melakukan pertobatan.

Tuhan menghukum ketidakbenaran dan membela sikap hati yang jujur, memberi dengan sukacita.

TUHAN bertanya dengan lembut kepada kita dan memulihkan keadaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun