Mohon tunggu...
Republik Balik Kanan
Republik Balik Kanan Mohon Tunggu... -

Veteran Pejuang Kemerdekaan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bancakan Uang Negara di Balik Prahara Partai Golkar

19 Maret 2015   00:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah Bancakan Uang yang Sebenarnya

Mari kita hitung berapa funds yang bisa dirising. Anggaran belanja pada APBN sekitar RP 1600-an triliun. Dengan asumsi sekitar 10%-nya dibeli secara blok oleh pemain-pemain APBN, berarti itu sekitar RP 160 triliun. Yang disetor oleh pemain-pemain APBN sekitar 5% di depan, sebelum disahkan sebagai UU APBN. 82% dari pagu anggaran yang dikawal tersebut adalah milik pimpinan (ketua atau wakil ketua) yang mengawal proyek tersebut. Dengan jumlah pimpinan DPR sebanyak 5 orang, maka perorang dapat jatah sebesar Rp 1 T (Ketua DPR dapat lebih). Tentunya dengan asumsi jika semua pimpinan DPR ikut main.

Dana sebesar itu cukup untuk membiayai perubahan pimpinan nasional Indonesia. Sebagai perbandinga, pasangan Jokowi-JK memerlukan dana setidaknya RP 2T untuk mengguyur KPU, Bawaslu, DKPP dan MK ketika Pilpres 2014 yang lalu (diantaranya 45% untuk MK). Informasi ini perlu diketahui agar para relawan Jokowi (terutama kalian eks-PKI) tidak kaget kalau mereka tidak kebagian apapun.

It's everything about MONEY. Politik itu 3F: Figur, Fans, Funds. Politik itu tidak lagi berdasarkan platform, tidak berdasarkan ide besar kenegaraan, tidak berdasarkan ideologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun