Mohon tunggu...
Republik Balik Kanan
Republik Balik Kanan Mohon Tunggu... -

Veteran Pejuang Kemerdekaan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bancakan Duit Negara ala Hatta Radjasa

19 Maret 2015   00:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANCAKAN DUIT NEGARA ALA HATTA RADJASA


Suksesi PAN yang Terpanas

Suksesi Ketum PAN yang diwarnai lempar kursi di Nusa Dua Bali, akhirnya dimenangkan oleh Zulkifli Hasan pada Minggu 1 Maret 2015 lalu. Hatta Radjasa harus menyerahkan amanat partai kepada Zulkifli Hasan, Ketua MPR RI saat ini.

Suksesi PAN kali ini menjadi suksesi terpanas sepanjang sejarah partai berlambang matahari ini. Apalagi terkait dengan Hatta Radjasa, besan mantan Presiden SBY. Pernah masuk daftar The Untouchables Men (orang-orang yang tak tersentuh hukum) di Indonesia

PAN dan Golkar: Sama Saja

Meski lahir sebagai anak kandung reformasi, namun politik dan budaya uang yang terjadi di pusaran elit politik PAN, terutama di era Hatta Radjasa, tak berbeda dari Golkar. Di Golkar muncul fenomena 3F, yaitu Figure, Fans dan Fund. Di PAN juga sama.

Di saat Hatta Radjasa menjadi Ketum,  figurnya cukup dominan untuk menjadi lokomotif di sana. Sebagai Menko Perekonomian di KIB 2, HR semakin dekat dengan pusat kekuasaan ketika putrinya disunting oleh Ibas, putra SBY. Kedekatan dua keluarga ini sebenarnya dimulai sejak SBY bertugas menjadi Pangdam di Palembang.

HR punya fans yang sangat kuat di kalangan PAN maupun profesional yang menyemut di sekitarnya sehingga membentuk arus utama HR. Mereka ini berkumpul bukan lah karena figur HR yang kuat, namun lebih karena fund yang mengalir deras di sekitarnya.

Berapa banyak proyek dari Korea Selatan dimakan oleh figur ini ketika HR menjadi  menteri, sehingga SBY sebagai besan pun merasakan jengah dan meminta untuk dipotong...yak, dipotong. Supaya mengalir langsung ke SBY. Momentumnya adalah pergantian presiden di Korea Selatan 25 Februari 2013 lalu.

Sepak Terjang HR dan Mafia Besar di Sekitarnya

Sepak terjang HR bisa dilihat dari kebijakan Kementerian Perdagangan yang sangat pro liberal pada perjanjian bilateral RI-Korea Selatan. Di Kementerian ini, HR menempatkan orang kepercayaannya, mantan Wakil Menteri Perdagangan: Bayu Krisnamurthi. Impor beras, impor daging sapi, impor KA, pokoknya seluruh tata perdagangan dengan luar negeri yang membuat Indonesia menjadi pasar utama produk-produk Korsel dan negara-negara lain.

Apesnya kementerian teknis terkait selalu jadi bumper, sedangkan fulus dia yang ngambil...ini kelakuannya.... Mempertemukan 2 pihak saja sudah dapat fee Rp 20 M, bisa dihitung berapa fee-nya jika transaksi tersebut terjadi. 9

Salah satu fans HR adalah Amir Sambodo, CEO PT Berau Coal Energy Tbk yang dulu pernah menjabat CEO PT Tuban Petrochemical Industries, in8duk perusahaan PT PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang bermasalah dengan hutang yang menumpuk.

HR bermain di sektor hulu dan hilir migas melalui Alimin dan Amir Sambodo, serta jaringan mafia di Petral. Ada juga nama Fansarulah Asa (BPH Migas) yang mengatur korupsi HR melalui pengaturan kuota BBM bersubsidi via PT AKR yang bikin bancakan 11 kiloliter/tahun, yang setara dengan Rp 48 T.

Kedekatan HR dengan M Reza Chalid (MRC) Bos Petral sudah bukan rahasia lagi. Selain mereka berdua, ada bbrp orang yang juga turut bancakan duit Petral antara lain Syamsu Alam, Hanung Budya, Chrisna D, Budi Irianto dll sehingga merugikan negara 5 Miliar USD per tahun!

Itulah figur HR yang dikelilingi para fans club dan bergelimang uang haram hasil kolusi, bancakan minyak dan uang negara. Tentu tak akan dihabiskan tujuh turunan, biaya pengamanan di lembaga2 penegak hukum juga pasti tak sedikit. Termasuk mengamankan Rashid anaknya yang menjadi pelaku tabrakan maut itu.

Cawapres Pelit yang Kandas

HR ketika menjadi Wapres Prabowo di Pilpres 2014 dia harus membayar 'uang bangku' sebesar  Rp 2 T, sebagai syarat agar Golkar mau bergabung dengan koalisi Prabowo-HR. Setengah didapat dari besannya, setengahnya lagi dari grup fundsnya. Seperti halnya politisi Golkar, HR tak akan merogoh kocek sepeserpun! HR dalam kiprahnya bertumpu pada jaringan berbagai mafia, termasuk Petral!

Padahal HR tak cuma tajir, dia disebut one of the untouchable men karena masuk dalam daftar yang tidak boleh disentuh. Untuk bisa masuk dalam daftar itu aja sampai harus mandi dengan air dari 7 mata air...Oleh paranormal gaib yang sama dengan besannya, mantan presiden SBY, ketika mengunjungi Merapi. Tentu saja harus mengikuti ritual dan perjalanan melalui rute-rute tertentu...

Amien Rais menganggap HR sudah tidak lagi bisa dipercaya. HR juga dinilai tidak serius menjadi cawapres, karena dinilai pelit mengeluarkan dana operasional untuk partainya sendiri maupun untuk koalisi. HR banyak bermanuver di luar kendali Amien Rais. Suksesi di PAN yang memanas memang tidak sampai berujung pecah, namun akankah HR mengundurkan diri dari PAN? Kita lihat saja nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun