Mohon tunggu...
Muhamad Hamka
Muhamad Hamka Mohon Tunggu... -

"Yang tertulis akan abadi"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Histeria Anti Klimaks Pendukung Jokowi

19 September 2012   06:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:14 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok tanggal 20 September 2012, adalah sejarah penting bagi Demokrasi substansial di negeri ini. Karena pertarungan antara Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) dalam Pilgub DKI, disinyalir banyak pihak sebagai pertarungan antara demokrasi elitis (Foke-Nara) melawan demokrasi kerakyatan (Jokowi-Ahok).

Kalau di lihat dari spectrum analisis pelbagai lembaga survey, maka keduanya sama-sama memiliki kekuatan yang seimbang. Tapi kalau dilihat dari hysteria dan heroisme publik dalam pemberitaan, khususnya dalam interaksi di dunia maya, maka Jokowi patut unggul. Hal ini diperkuat oleh sebandingnya heroisme publik didunia maya waktu putaran I yang berujung pada keunggulan suara Jokowi.

Namun kali ini, hysteria dan heroisme para simpatisan dan pendukung Jokowi bakal tersungkur (anti klimaks) karena Jokowi bakal kalah dari Foke dalam perebutan DKI I. Hal ini didasari oleh adanya kesepahaman kelompok Islam mayoritas dan kelompok politik status quo untuk menjadikan Jokowi sebagai common enemy.

Kalau pada putaran I kemarin, suara mayoritas kelompok Islam dan kelompok politik status quo masih tersebar pada beberapa kandidat, maka pada putaran kedua semuanya bergandengaan tangan menyatukan pikiran dan langkah mengganjal Jokowi.

Sehingga tidak heran kalau isu SARA dan politik RASIS begitu kencang pada putaran ke II. Karena semua kekuatan politik status quo dan kelompok Islam mayoritas sudah bersatu padu dalam visi bersama—menghadang langkah Jokowi, apapun caranya—agar Jokowi tersungkur sebagai pihak yang kalah.

Oleh karena itu, bagi pendukung dan simpatisan Jokowi, bersiap-siplah mengelus dada, karena hysteria dan heroisme anda bakal anti klimaks karena bersatunya kelompok politik status quo dan kelompok Islam mayoritas dalam menjungkalkan Jokowi-Ahok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun