Mohon tunggu...
Firdausi Nisaburi
Firdausi Nisaburi Mohon Tunggu... lainnya -

Cintai buku psikologi & bacaan inspiratif lainnya!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Untuk Apa Menjadi Pembaca?

2 Oktober 2012   18:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:21 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sungguh, aku bukan penulis! Walau terkadang kau lihat tulisanku, seperti saat ini, aku cuma berbagi denganmu selaku sesama pembaca. Aku hanya mereproduksi apa-apa yang kuterima dari bacaan yang telah kubaca. Ini sebabnya, kusebut diriku pembaca reproduksionis (yang melakukan "reproduksi").

Aku belum tahu apa kau sudah mengerti apa yang kumaksud dengan "reproduksi" dalam identitasku ini. Namun bagaimanapun, perkenankanlah aku mereproduksi makna "reproduction". Menurut kamus Webster's New World Dictionary, salah satu makna dari "reproduction" adalah "the process, sexual or asexual, by which animal and plants produce new individuals" (proses seksual atau pun nonseksual yang dilalui oleh hewan atau tumbuhan untuk menghasilkan individu-individu baru).

Makna "reproduksi" tersebut dapat aku reproduksi. Kali ini, aku mereproduksinya menjadi "proses hubungan intim atau pun hubungan yang tidak intim dengan bacaan yang dilalui oleh pembaca untuk menghasilkan bacaan-bacaan baru".

Memang, hubungan yang intim dan tidak intim itu sama-sama bisa reproduktif. Namun demikian, hubungan yang lebih aku sukai adalah yang intim. Biarpun membutuhkan waktu dan energi ekstra, menggauli secara intim itu tentu lebih nikmat. Bahkan seandainya tidak menghasilkan individu baru, hubungan intim itu masih sangat mengasyikkan, bukan?

Salam kenal,
Pembaca Reproduksionis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun