Mahasiswa Universitas Lampung Melakukan Penelitian Mengenai Repong Damar sebagai Upaya Mitigasi Bencana Tanah Longsor

Peran kedua, akar yang besar akan memiliki daya cengkeram tanah yang dapat mengurangi kemungkinan pergerakan tanah dan meningkatkan kekuatan geser tanah. Peran ketiga, evapotranspirasi. Pada daerah dengan intensitas curah hujan yang tinggi, proses evapotranspirasi berperan dalam mengurangi kejenuhan tanah, sehingga air tidak menumpuk pada lapisan kedap air, dan air menjadi material longsoran pada longsoran dangkal.

Dampak sosial ekonomi adanya pelestarian Repong Damar antara lain, dapat meningkatkan kerja sama mengolah bersama pekerjaan besar, dan tolong menolong, bahu membahu dan saling member segala sesuatu yang diperlukan bagi pihak lain. 

Hasil dari repong biasanya biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang perekonomian keluarga, antara lain buah-buahan, sayur-sayuran, kebutuhan kayu, dan getah damar. Hasil Repong Damar berdampak pada pendapatan, kesejahteraan, kesempatan kerja, pemerataan dan keharmonisan sosial masyarakat Kabupaten Pesisir Barat.

Dalam penelitian ini, tim peneliti berharap agar hasil temuan dapat digunakan oleh masyarakat sekitar Pesisir Barat ataupun masyarakat luas untuk mengetahui manfaat yang dimiliki Repong Damar selain dari segi ekonomi. 

Kemudian dapat menambah pengetahuan dan melestarikan aspek-aspek kearifan lokal, sehingga siap untuk mempertahankan dan melestarikan keutuhan kebudayaan dalam masyarakat. 

Memberikan informasi bagi pemerintah mengenai adanya mitigasi becana berbasis kearifan lokal, sehingga dapat digunakan untuk menciptakan program pengenalan kearifan lokal Repong Damar dalam mitigasi bencana berbasis kedaerahan, sehingga generasi penerus masih dapat mengenal kearifan lokal tersebut dan tetap menjaga kelestarian Repong Damar. Dan dapat digunakan sebagai edukasi masyarakat Kabupaten Pesisir Barat mengenai mitigasi bencana tanah longor yang dapat dilakukan melalui kearifan lokal Repong Damar.