Mohon tunggu...
Repinarsi Repinarsi
Repinarsi Repinarsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis adalah seorang Guru yang bertugas di UPTD SMP Negeri 1 Pudingbesar dan mendapat amanah sebagai Wakil Kepala Sekolah BIdang Kurikulum serta Ketua MGMP IPA Kabupaten Bangka. Ibu rumah tangga yang hobi membaca, memasak, dan menulis juga terlibat aktif sebagai pengurus PGRI Kecamatan Pudingbesar dan Ketua Pokja I PKK Kecamatan PUdingbesar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Berdiferensiasi yang Asik dan Menyenangkan

14 September 2022   09:48 Diperbarui: 14 September 2022   10:05 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disksusi demi diskusi yang berlangsung di ruang maya baik di sesi eksplorasi konsep, dan tatap muka virtual di ruang kolaborasi membuat pemahaman saya tentang pembelajaran diferensiasi semakin meningkat.  

Banyak hal-hal tidak terduga, unik, menakjubkan, dan luar biasa yang disampaikan oleh rekan-rekan CGP lain tentang pemahaman dan praktik pembelajaran berdiferensiasi yang telah mereka lakukan dan dikuatkan oleh Fasilitator bijaksana, Bapak Muhari, S.Pd., M.Pd, yang membuat suasana diskusi semakin hangat dan menyenangkan.  

Beliau selalu berusaha memberikan komentar konstruktif dalam setiap catatan yang kami tinggalkan di ruang eksplorasi konsep dan memberikan saran positif bagi karya-karya yang telah kami hasilkan sehingga berkembang dan tumbuh menjadi semakin baik.  

Saya senang dengan apa yang telah Pak Muhari lakukan dan itu perlu saya tiru di kelas saya, bahwa setiap murid (sama seperti saya) akan merasa senang jika karya kecilnya diberikan komentar positif meskipun hanya dengan kalimat: "keren, luar biasa, perlu ditingkatkan lagi ya, semangat, dan lain-lain".  

Komentar ini membuat saya merasa bahwa karya kecil saya ada yang melihat dan membaca.  Saya yakin murid saya di kelas juga akan berpikiran sama jika tugas dan hasil kerja mereka ditanggapi oleh gurunya.

Keseruan belajar di modul 2.1 semakin bertambah pada sesi Demosntrasi Kontekstual menyusun RPP, mengunggah RPP ke LMS, dan menanggapi RPP rekan lain yang telah diunggah.  Letak keseruannya adalah banyak praktik-praktik baik yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk diterapkan di kelas, baik model, metode, maupun media yang digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi.  

"Wah, sepertinya asik ya kalau menggunakan model seperti ibu/bapak itu, medianya bagus ya, cara penyusunannya bagus, materinya disampaikan runut, tujuan pembelajaran mengandung komponen ABCD, instrument penilaiannya lengkap, pedoman penskorannya juga detil".  Kegiatan ini benar-benar memberikan motivasi untuk meningkatkan kemampuan diri dalam menyusun skenario pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid. 

Komentar-komentar konstruktif dari fasilitator dan rekan CGP yang lainpun menjadi sumber perbaikan positif dalam menyusun RPP yang berkualitas. 

Penguatan tentang pembelajaran berdiferensiasi ditutup dengan sempurna oleh Bapak Aditya Dharma, S.Si, M.B.A di ruang elaborasi.  Penyampaian yang lugas dan padat tentang karakteristik pembelajaran berdiferensiasi disertai contoh konkret sederhana di kelas lengkap dengan tujuan pembelajarannya menambah perbendaharaan konsep tentang bagaimana menyusun dan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi.  

Satu kalimat paling membekas dalam diri saya adalah kita sebagai pendidik melalui pembelajaran berdiferensiasi membangun di depan dan tidak "merencanakan" remedial bagi murid.  Ini adalah pemantik jiwa saya sebagai seorang pendidik untuk berpihak kepada murid.  Saya harus berubah.  

Pembelajaran saya harus bisa menjadi kekuatan bagi murid untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya.  Perubahan yang ingin saya lakukan adalah menerapkan asesmen formatif yang efektif dan menyenangkan untuk mengenal kesiapan belajar murid, memahami minat belajar murid, dan profil belajarnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun