Mohon tunggu...
Rephy Ekawatie
Rephy Ekawatie Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil/Penulis

Contact: rephy.ekawatie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Solusi Menaklukan Willpower Destroyers

16 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 16 Juni 2024   08:07 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: wired.com dan corporatecomplianceinsights.com (ilustrasi gambar)

Minum kopi saat sendiri, sangat nikmat ditemani pisang goreng…

Hai temans pembaca kita ketemu lagi, ketemu saya dalam tulisan iseng-iseng…


     Kalau temans pembaca sudah membaca tulisan saya willpower bukan power rangers, maka dalam tulisan iseng kali ini, saya akan bahas lagi ni tentang willpower. Ga tau kenapa, lagi senang aja mbahas topik pengembangan diri dengan tema ini. Membahas secara iseng sekaligus belajar biar menjadi lebih paham…punya dokumentasi belajar, hasrat nulis dapat, pemahaman juga dapat, serta punya konten juga di kompasiana. Satu kali mendayung, empat pulau terlewati…sambil menyelam, minum air (sttt, awas kembung!).

     Pada tulisan willpower bukan power rangers sebelumnya, temans pembaca saya ajak buat memahami apa itu willpower dengan bahasa acak kadul, dan susunan kalimat absurb hasil dari pemikiran, penalaran, dan manifestasi bacaan yang saya baca terkait topik (semoga temans bisa nangkep poin di tulisan tersebut, ya…). Nah, gangguan-gangguan willpower yang dijabarkan panjang lebar kali tinggi dalam tulisan itu, akan coba disolusikan dengan beberapa cara dan tips pada tulisan ini yang sumbernya dari Buku Bapak Antariksa yang judulnya bisa di simak pada referensi, ya kawans…(semoga jadi manfaat, Amin).

Solusi #1: Smartphone Addction Culture

     Gangguan willpower terkait budaya kecanduan Smartphone ini dapat disolusikan dalam tiga langkah yang dapat mengurangi dampak dari budaya kecanduan smartphone, antara lain:

Satu, menjauhkan smartphone dari jangkauan mata dan tangan saat fokus menjalani sebuah aktivitas penting.

Dua, mengurangi durasi pemakaian smartphone dan menggantikannya dengan alternatif kegiatan yang lebih produktif dan sama menyenangkannya, kaya olah raga, baca buku, nulis dan lain sebagainya.

Tiga, mendayagunakan smartphone agar berperan menjadi smart gadget demi pengembangan skills dan pengetahuan, misalnya dengan uninstall aplikasi pemboros waktu dang a penting dan lebih memilik install aplikasi yang mendukung keterampilan dan pekerjaan.


Solusi #2: Brain Fatique

     Gangguan willpower terkait kelelahan mental fikiran dapat disolusikan dalam tiga langkah pratikal yang dapat dijalankan untuk menaklukan perusak willpower. Tiga langkah tersebut, yaitu:

Satu, menciptakan sistem kerja yang rapi untuk membuat ritme kerja menjadi lebih efisien dan optimal.

Dua, rutin melakukan aktivitas olah raga (menggerakan badan) dan secara berkala melakukan istirahat atau relaksasi di sela kesibukan kerja.

Tiga, menumbuhkan sikap semangat untuk bersyukur dan menghargai hidup.


Solusi #3: Negative Information

     Gangguan willpower informasi negatif dapat disolusikan dalam tiga langkah pratikal, antara lain dengan cara:

Satu, mengurangi menyingkap atau akses kepada berita-berita negative, konten-konten yang mengabarkan info negative serta lebih memberikan fokus dan perhatian kepada berita atau konten yang positif.

Dua, lebih banyak menciptakan dan membagi berita/konten positif melalui smartphone yang dimiliki.

Tiga, mengelola perasaan kita secara bijaksana alias jangan baperan.


Solusi #4: Lingkungan Sosial Kantor yang kurang Menginspirasi

     Gangguan willpower Lingkungan Sosial Kantor yang kurang Menginspirasi dapat disolusikan dalam tiga langkah pratikal, antara lain dengan cara:

Satu, menumbuhkan iklim kerja yang fokus kepada solusi, dan bukan iklim kerja yang serba mudah menyalahkan pihak lain jika terjadi masalah.

Dua, membangun kemampuan kepemimpinan yang solid di setiap level, baik level basic leader, mid leader, hingga top leader.

Tiga, membangun budaya kerja yang berkinerja tinggi demi penguatan willpower dengan melakukan berbagai inisiatif kreatif untuk menumbuhkan kebahagiaan semua anggota tim.


Solusi #5: Lingkungan Fisik di mana kita bekerja yang kurang kondusif

      Gangguan willpower Lingkungan Fisik di mana kita bekerja yang kurang kondusif dapat disolusikan dalam tiga langkah pratikal di bawah ini:

Satu, hal sederhana yang dilakukan adalah dengan memulai memajang lukisan atau poster yang menampilkan gambar pemandangan sawah atau alam yang hijau disekitar ruang tempat kita bekerja. Hasil penelitian mengungkapkan jika gradasi warna hijau bisa membuat produktivitas menjadi meningkat.

Dua, menampilkan desain fisik ruangan kerja yang kompatibel dengan penguatan willpower antara lain dengan memperhatikan desain ergonomis kursi dan laptop di depan kita.

Tiga, memanfaatkan kekuatan teknologi otomatisasi untuk menyederhanakan proses administrasi laporan pekerjaan guna menghemat energy willpower kita.

     Nah, itu semua tips dan trik untuk menghalau gangguan terhadap kemauan atau willpower destroyers. Semoga informasi sederhana ini bisa jadi teman minum kopi kawans sekalian yang membaca tulisan ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih sudah mau membaca sampai paragraf ini. Sampai ketemu lagi di tulisan lain dengan tema yang berbeda. Salam!.  

Referensi:

Antariksa, Y. (2021), “How to Build Strong Self Discipline”, Penerbit: Nusantara Gemilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun