Mohon tunggu...
Rephy Ekawatie
Rephy Ekawatie Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil/Penulis

Contact: rephy.ekawatie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Belajar dari Pak Atung dan Pak Ongky Cara Berfikir Menjadi "Horang Kayah", Cekidot!

9 Januari 2022   19:30 Diperbarui: 10 Januari 2022   12:24 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku dengan judul Financial Revolution in Action, 2011 merupakan buku menarik yang mambas tentang pengelolaan keuangan pribadi. Buku ini memaparkan tentang strategi dan teknik untuk mencapai kekayaan dan kemakmuran. Pola fikir, tujuan, dan tindakan yang diperlukan untuk menjadi kaya dibahas dalam buku ini.

"Betapa kita sering sibuk mencari sesuatu, padahal kita sendiri tidak tahu apa yang sedang kita cari"

-Tung Desem Waringin & Ongky Hojanto-

Orang sukses megawali tindakan-tindakan suksesnya dengan pola fikir positif. Pola fikir yang positif mendorong tindakan positif, dimana pada akhirnya akan menghasilkan hal yang positif. Hasil yang positif memperkuat keyakinan, siklus tersebut akan berulang terus hingga keyakinan dan hasil semakin besar. Hal yang sama juga berlaku untuk pola fikir negatif.

Menjadi "orang kaya", hal awal yang perlu untuk dilakukan adalah memiliki pola fikir yang benar mengenai uang, kekayaan, orang kaya, dan harta.

Pola fikir terbentuk dari masa kecil. Pola pikir pada masa saat ini adalah akumulasi proses dari setiap fase pembentukan pola fikir yang melibatkan keseluruhan waktu hidup seseorang. 

Pada usia 1 s.d 6 tahun seluruh informasi yang diterima dianggap benar (Fase Imprint). Usia 7 s.d 13 tahun fase dimana seseorang meniru perilaku orang lain yang diidolakan (Fase Modelling). Usia 14 s.d 21 tahun identitas dipengaruhi oleh lingkungan sekitar (Fase Sosialisasi). Pola fikir yang terbentuk secara runtut melewati fase-fase tersebut membentuk pola fikir pada saat ini.

"Membentuk pola fikir yang tepat dan positif dilakukan melalui kata-kata yang positif"

Membiasakan diri mengucapkan dan mendengarkan kata-kata positif, membangun pola fikir positif dan manfaat lainnya. 

Sumber: 2.bp.blogspot.com 
Sumber: 2.bp.blogspot.com 

Pola fikir yang khas dan berbeda

"Orang kaya memiliki pola fikir yang berbeda dari orang-orang lainnya"

Pola fikir orang kaya yang dicatat dalam Buku Pak Atung & Pak Ongky "Financial Revolution in Action", antara lain:

Pertama, memberikan nilai tambah adalah sesuatu yang penting. Nilai tambah membuat seseorang unggul dalam persaingan.

Kedua, memiliki faktor penggali sebagai kunci. Faktor penggali memberikan nilai tambah yang bisa diberikan.

Ketiga, memastikan orang lain menang baru memenangkan diri sendiri. Konsep selalu menawarkan yang menguntungkan bagi semua pihak, menjadi kunci sukses dalam negosiasi.

Keempat, memastikan diri selalu berdaya untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. Tidak membatasi diri dengan berbagai alasan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Kelima, selalu bertanggung jawab terhadap hidup sendiri dan tidak menyalahkan orang lain, serta situasi. Respon terhadap situasi menentukan keberhasilan.

Keenam, menggunakan uang untuk menang bukan sekedar untuk tidak kalah. Tidak ragu mengeluarkan biaya untuk bisa memperbesar kemenangan, tidak selalu meminimalkan biaya.

Ketujuh, berfikir besar untuk mendapatkan hasil yang besar. Tidak menurunkan impian,namun meningkatkan kemampuan untuk mencapai impian.

Kedelapan, fokus kepada kesempatan, bukan kepada hambatan.

Kesembilan, bergaul dengan orang positif dan sukses. Kecendrungan seseorang, mereka akan berteman dengan orang yang memiliki kesamaan.

Kesepuluh, berfikir "dua-duanya", bukan salah satu/atau". Jangan membatasi diri dengan pilihan-pilihan. Seseorang dapat menjadi "kaya dan sehat" atau "kaya dan keluarga harmonis sekaligus".

Kesebelas, membuat uang bekerja bukan sebaliknya. Investasi merupakan salah satu cara untuk membuat uang bekerja.

Sumber: a2ua.com 
Sumber: a2ua.com 

Tentukan kekayaan seperti apa yang diinginkan

"sebelum melakukan tindakan, perlu untuk terlebih dahulu mendefinisikan apa yang ingin dicapai secara jelas".

Kekayaan memiliki ragam definisi. Menurut Forbes, majalah eksklusif yang selalu mempublish nama-nama "orang kaya" tiap tahun, seseorang dikatakan "kaya" apabila orang tersebut memiliki pendapatan lebih dari 1 juta dollar per tahun. 

Beda halnya dengan Robert T. Kiyosaki, seorang motivator keuangan, yang mengkategorikan seseorang itu kaya apabila orang tersebut mampu untuk bertahan hidup dengan gaya hidup yang sama tanpa bekerja. Antony Robbins, seorang Analis Keuangan mendefinisikan kekayaan dalam 6 (enam) tingkatan posisi keuangan. Tingkatan-tingkatan tersebut, antara lain:

Pertama, Financial Protection. Kondisi dimana seeorang dapat memenuhi pengeluaran minimal 2 s.d 24 bulan tanpa harus bekerja.

Kedua, Financial Security. Kondisi dimana investasi dapat memenuhi kebutuhannya dengan minimal 50% yang dinikmati saat ini (mencakup pendidikan, hiburan, dan pembelian beberapa baju/barang kebutuhan tersier).

Ketiga, Financial Freedom. Kondisi pada tingkatan ini memiliki investasi yang hasilnya dapat mencukupi gaya hidup yang diinginkan.

Keempat, Absolute Financial Freedom. Hasil investasi yang dihasilkan seseorang dapat digunakan untuk memenuhi apapun yang diinginkan dan kapanpun.

Sumber: www.liputan6.com
Sumber: www.liputan6.com

Strategi meningkatkan kekayaan

Pak Atung & Pak Ongky dalam bukunya menyebutkan dua strategi untuk meningatkan kekayaan. Strategi itu, antara lain:

Pertama, memperkecil pengeluaran. Strategi pertama lebih mudah dijalankan, karena lebih mudah untuk menghemat uang 1000 rupiah daripada mencari uang dengan nilai yang sama. Muara dari semuanya adalah lebih penting jumlah uang yang dapat disimpan, dibandingkan dengan berapa besar penghasilan yang dimiliki. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghemat pengeluaran. Hal yang penting untuk diperhatikan untuk menghemat pengeluaran, antara lain:

  • Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Tunda beberapa keinginan agar dapat lebih berhemat. Prioritaskan kebutuhan.
  • Bedakan asset dan liabilitas. Rumah dapat menjadi asset apabila rumah dapat menghasilkan uang untuk pemiliknya. Apabila rumah hanya mendorong pengeluaran dan pengeluaran saja, rumah tersebut dapat dikategorikan masuk dalam liabilitas.

Kedua, memperbesar passive income. Uang yang dimiliki harus dialokasikan dengan fikiran "orang kaya" dalam mengelola uang, yaitu "bagaimana caranya agar uang tersebut terus berkembang". Orang dengan pemikiran "kaya" fokus untuk menambah asset yang dimiliki bukan menambah pengeluaran ataupun liabilitas. 

Orang dengan pemikiran "kaya" memilih aset-aset yang menambah pendapatan melalui passive income. Penambahan pendapatan akan digunakan untuk menambah aset. Hal tersebut terus dilakukan hingga aset produktif semakin bertambah. Mengelola keuangan yang baik dilakukan dengan melakukan alokasi pendapatan secara teliti.

Enam pos pendapatan yang perlu untuk dialokasikan, antara lain: sedekah, investasi, pedidikan, dana cadangan, alokasi kesenangan dan biaya hidup (alokasi pendapatan untuk biaya hidup tidak boleh lebih dari 50%, dan 10% alokasi untuk pos lain).

Sumber: Ajaib.co.id
Sumber: Ajaib.co.id

Menguasai Keahlian yang tepat dan komitmen yang kuat

Beberapa keahlian keuangan yang harus dimiliki untuk menjadi orang sukses, antara lain:

Pertama, menghargai uang yang diterima berapapun jumlahnya.

Kedua, mengontrol atau mengendalikan pengeluaran.

Ketiga, menabung minimal 10% dari apa yang diterima.

Keempat, menginvestasikan uang pada bisnis yang dikuasai/dipahami.

Kelima, menghasilkan dan menciptakan pendapatan dari berbagai sumber.

Keenam, kemampuan untuk berbagi uang dengan orang lain.

" Orang 'Kaya' memiliki Komitmen yang kuat untuk menjadi 'Kaya' ".

Menyusun komitmen dapat dimulai dengan menulis kesengsaraan yang tidak ingin dialami apabila tidak menjadi kaya, dan sebaliknya kesenangan apa saja yang mungkin didapatkan apabila menjadi kaya.

Sumber: www.alona.co.id
Sumber: www.alona.co.id

Perbedaan Orang Sukses dan Orang Gagal

Orang Sukses itu...

Tidak pernah menyerah dan menyalahkan kondisi,

Sangat percaya bahwa kehidupan mereka dipengaruhi oleh diri mereka,

Fokus pada hasil dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang kecil,

Memiliki keyakinan yang tidak hanya membantu dalam sisi emosi, namun juga secara fisik.

Orang Gagal itu...

Orang yang hanya melihat rintangan dan hambatan,

Memiliki kecendrungan untuk menyalahkan kondisi dan membangun alasan-alasan atas kegagalan mereka.   

Sumber: iStock 
Sumber: iStock 

Highligh point dari buku "Financial Revolution in Action" Penulis Tung Desem Waringin & Ongky Hojanto

Poin yang dapat digaris bawahi pada buku Pak Atung dan Pak Ongky, antara lain:

  • Fikiran dapat mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Pola fikir yang tepat diperlukan untuk dapat mencapai kekayaan dan kesuksesan.
  • Mencapai financial independence perlu menjadi tujuan minimal dalam pengelolaan keuangan pribadi.
  • Strategi menjadi kaya, antara lain memperkecil pengeluaran dan memperbesar passive income.
  • Memperkecil pengeluaran dapat dilakukan dengan melakukan penghematan-penghematan kecil. Fokus pada kebutuhan bukan keinginan, dan aset produktif.
  • Memperbesar passive income dilakukan dengan penetapan bagaimana dapat terus memperbesar aset dari pendapatan yang diterima.
  • Tujuh keahlian keuangan yang diperlukan untuk menjadi kaya adalah kemampuan untuk menghargai, mengontrol, menabung, menginvestasikan, menghasilkan, dan berbagi.
  • Mencapai kesuksesan dilakukan dengan bertindak penuh keyakinan, dan pantang menyerah.

Oke,temans...cukup banyak hal positif dan ilmu pengelolaan keuangan yang dapat kita pelajari dari Pak Atung & Pak Ongky. Semoga bermanfaat (RE).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun