Mohon tunggu...
Rephy Ekawatie
Rephy Ekawatie Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil/Penulis

Contact: rephy.ekawatie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Saving or Travelling?

22 Januari 2019   22:37 Diperbarui: 22 Januari 2019   22:55 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar yang biasa...

Malam-malam begini jadi ingat pengalaman 'stand up' waktu masih make seragam putih abu-abu. Waktu itu pas pelajaran bahasa inggris. Kita disuruh maju satu-satu buat cerita dalam bahasa inggris apa yang menjadi cita-cita kita dimasa yang akan datang.

Satu-per satu teman-teman maju dan mulai 'stand up' untuk cerita tentang cita-citanya di masa yang akan datang dalam bahasa inggris yang 'belepotan' jaman sekarang, tapi 'lumayan' keren pada zaman itu, hehehe. Banyak yang cerita punya cita-cita jadi 'teacher', 'police', 'nurse', 'bank's employee', 'pilot', 'army'...pas giliran saya yang maju, apa coba cita-cita yang saya utarakan saat itu di depan kelas.

Dihadapan teman-teman dan guru bahasa inggris saya, saya utarakan kalo cita-cita saya adalah... 'jalan-jalan'. Cita-cita sederhana yang saat itu sepertinya ga mutu dan berhasil bikin satu kelas ketawa ngakak. Memang 'jalan-jalan' bukan sebuah cita-cita, ya?.  Mboh, lah. Tergantung siapa yang menilai dan berpendapat.

Akan tetapi, bukan masalah ambiguitas apakah 'jalan-jalan' merupakan sebuah cita-cita atau bukan, tapi lebih kepada 'kejujuran hati' seorang anak SMA yang mengutarakan passionnya...apa yang benar-benar dia pengen, dan benar-benar ingin ia lakukan (kejujuran hati, macam lagu Krispatih aja--cie cie cie, hahaha...).   

Mungkin itulah alasan kenapa saya pada titik sekarang ini senang sekali bertualang. Hidup biasa-biasa aja itu, keknya ga menantang. Selalu aja pada satu titik pengen 'kabur' buat jalan-jalan, kalo enggak...mentok cuma milih buat 'jalan-jalan' di you tube aja.

Mmm, dengan predikat sebagai 'pe en es' yang bergaji biasa-biasa aja, trus suka bocor bayarin kredit ini itu, membuat cita-cita 'jalan-jalan' tadi menjadi ga relevan dan berasa jauh banget buat digapai.

Danabijak.com mengungkap, sebagian besar perencana keuangan berpendapat bahwa jalan-jalan merupakan salah satu pengeluaran yang boleh dibilang menempati urutan teratas untuk dipangkas dalam perencanaan keuangan (so, whattt?).

Makai dikit otak buat mikir...

Semua bacot-bacot sebelumnya, menggiring kepada sebuah pertanyaan ga penting "apakah salah memiliki keinginan buat travelling alias jalan-jalan?'. 'apa saving atau investasi menjadi pilihan yang bijak untuk mengalihkan alokasi dana buat 'jalan-jalan'?

Pertanyaan tersebut mengantarkan kepada 'perenungan' kondisi seperti apa yang membuat 'saving' menjadi pilihan yang lebih baik daripada 'expense for an experience', atau sebaliknya. Yuuukk, ayuk kita sama-sama telaah pada kondisi seperti apa saving/ investasi lebih penting daripada expense for an experience, atau expense for an experience lebih penting daripada saving/ investasi. Cekidot!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun