Mohon tunggu...
Reza Permadi
Reza Permadi Mohon Tunggu... Geologist -

The caretaker of Geoheritages

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

5 Desa yang Wajib Dikunjungi saat Berwisata ke Alor

22 April 2019   13:24 Diperbarui: 28 April 2019   15:19 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski sebagian besar penduduk Alor menganut kepercayaan Protestan dan Katolik, di Desa Alor Besar terdapat bukti sejarah tentang keberadaan Islam di Alor. Terdapat Al-Quran tua yang diperkirakan dibawa ke Alor pada 1518 dan di jaga oleh Pak Nurdin yang merupakan keturunan dari Iang Gogo.

Pemerintah Kabupaten Alor, menetapkan rumah Pak Nurdin yang menjadi tempat disimpannya Al-Quran sebagai situs bersejarah. Untuk menghindari sentuhan para pengunjung, Al-Quran disimpan dalam kotak kaca.

Larangan untuk menyentuh Al-Quran dilakukan agar tetap terjaga utuh. Wisatawan sangat disarankan menghubungi Pak Nurdin terlebih dahulu sebelum berkunjung karena Pak Nurdin adalah seorang Nelayan yang sehari-hari berada di laut.

Tidak ada tiket masuk untuk berkunjung ke situs ini, tetapi wisatawan dapat memberikan donasi/ amal se-ikhlasnya ke dalam kotak kecil yang sudah di sediakan.

DESA KABOLA: BERTEMAN DENGAN DUGONG BERNAMA MAWAR

gambar 5. Kenampakan Dugong yang sedang berenang di Pulau Sika, Alor | dokpri
gambar 5. Kenampakan Dugong yang sedang berenang di Pulau Sika, Alor | dokpri

Mamalia laut duyung (Dugong dugon) saat ini menjadi salah satu daya tarik pariwisata Kabupaten Alor. Mawar, nama satu-satunya dugong yang mendiami habitat padang lamun di perairan Pantai Mali, Kelurahan Kabola.

Di perkirakan Mawar tersesat dengan rombongan dugong lainnya karena di Pulau Sika banyak terdapat padang lamun yang menjadi makanan bagi dugong. Jarak Pantai Mali dari Kalabahi hanya berkisar 30 menit memakai kendaraan bermotor dengan kondisi jalan yang baik.

Duyung adalah salah satu mamalia laut dilindungi yang mendiami padang lamun Mali dan sekitarnya, yang termasuk dalam Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar. Saat ini, dugong di Pantai menjadi daya tarik wisata di Alor.

Meski begitu Onesimus Laa (Pak One), Ketua Forum Komunikasi Nelayan Kabola (FKNK), yang dikenal sebagai "penjaga" dugong tidak menjadikan dugong sebagai obyek wisata. Pak One memperlakukan dugong layaknya rekan dengan mengikuti dasar yang memikirkan keberlanjutan dugong tersebut.

Wisatawan yang ingin melihat dugong disarankan untuk menghubungi Pak One atau Dinas Pariwisata terlebih dahulu agar saat kunjungan berlayar di laut tidak kecewa dan mengedepankan nilai konservasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun