Mohon tunggu...
Yui Kobayashi
Yui Kobayashi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Wherever wind goes to

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gadis dengan DNA Ekstra

11 September 2014   21:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14104206731062223631

[caption id="attachment_323350" align="aligncenter" width="624" caption="sumber: nationalgeographic.co.id"][/caption]

Kompas.com - Alana Saarinen tampak seperti gadis biasa saja, namun sebenarnya berbeda dari remaja lainnya. Sel ditubuhnya berbeda dari anak lainnya, dikarenakan mengandung DNA dari tiga orang.

“Teman-temanku mengatakan, wajahku mirip ibuku, mataku mirip ayahku. Begitu pula dengan tingkah laku yang sama seperti kedua orangtuaku,” kata Alana.

Sebenarnya aku punya DNA dari orang ketiga dan punya sebagian dari mitokondria dari wanita itu, ucapnya.

Mitokondria biasa juga disebut sebagai pabrik sel. Mereka menciptakan semua sel yang diperlukan dan menjaga fungsi tubuh.

Alana Saarinen, merupakan 30 hingga 50 orang di dunia yang memiliki mitokondria. Alana dikandung melalui proses infertilitas yang disebut transfer sitoplasma di Amerika Serikat yang kemudian dilarang.

Ibu Alana, Sharon Saarinen telah berusaha memiliki bayi selama 10 tahun masa pernikahannya melalui prosedur IVF.

“Saya merasa tak berharga dan bersalah. Karena saya tak bisa memberikan suami seorang anak,” ujar Sharon.

Transfer sitoplasma dirintis sejak tahun 1990-an oleh Klinik Embriologi Dr. Jacques Cohen dan timnya di St. Barnabas Institute di New Jersey, Amerika.

Cohen lantas mentransfer sitoplasma wanita ‘ketiga’ yang mengandung mitokondria ke sel telur milik Sharon. Kemudian barulah dilakukan pembuahan dengan sperma suaminya. Tanpa sengaja mitokondria berpindah dan berada dalam DNA Alana. Dari 17 bayi yang lahir di klinik milik Cohen, tiga diantaranya memiliki DNA serupa dengan Alana.

Walau mempunyai sedikit perbedaan dengan teman seusianya, Alana tumbuh dengan sehat. “Saya sangat bahagia. Alana anak yang pandai, cantik, ia pun menyukai matematika dan sains,” puji sang ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun