Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain) Kopi di Negara Demokrasi

3 Juli 2024   19:09 Diperbarui: 5 Juli 2024   10:20 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : dokumentasi pribadi (kopi dan cokelat)

Berapa harga segelas kopi hari ini, Kompasianer? 

Jawabannya tergantung, tergantung lokasi nongkrong, biji kopi, barista, penyeduh kopi, waralaba atau bukan, kopi lokal-campuran-kopi impor, cara olahan kopi, sajian kopinya dan rating viral melalui media sosial. 

"Giliran harga segelas kopi 50 ribu rupiah per gelas ga ada yang protes, harga beras naik 5 ribu rupiah saja sudah berisik dan banyak yang protes"

Pernahkah mendengar gerutuan para penikmat kopi menjerit hanya karena harga segelas kopinya dipatok lebih dari 25 ribu rupiah? 

Memang kopi tubruk biasa yang siap seduh harganya masih banyak yang dibanderol di bawah 15 ribu rupiah bahkan ada yang masih dikasih harga 5 ribu rupiah saja untuk satu gelasnya dengan sajian sederhana dan biasanya kopi tubruk. Namun ketika segelas kopi itu melalui proses dan penyajian yang mempertahankan kualitasnya, harganya akan lebih pricey (mahal). 

Kopi tubruk adalah kopi yang hanya disajikan dengan menambahkan seduhan air panas pada kopi bubuk yang tersedia, tambahan lainnya gula pasir, gula merah, madu, atau kental manis dengan suhu panas sekitar 90-95 derajat celcius. Biasanya terkenal dengan sebutan kopi item/kopi hitam. 

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi 
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi 

Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain) Kopi (Coffea)

Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasok, hal ini adalah hal rumit yang menjelaskan suatu komoditas sampai pada harga akhir untuk konsumen, seperti harga segelas kopi, katakanlah segelas es kopi susu waralaba yang sudah mencapai harga 45 ribu rupiah bahkan harganya akan naik seiring bertambahnya ukuran gelas kopi. Ukurannya macam-macam, namun yang umum digunakan oleh kedai-kedai kopi ukuran segelas kopi ini seperti: 

  • Small/short/kecil (biasanya mulai dari 200 - 250 ml) 
  • Tall/Medium Small/Kecil Sedang (biasanya mulai dari 300 - 350 ml) 
  • Grande/Medium/Ukuran Sedang (biasanya mulai dari 400 - 450 ml mendekati 500 ml atau 1/2 Liter). 
  • Venti/Big Medium/Ukuran Sedang Besar/3/4 Bagian namun tidak sampai 1 Liter (biasanya mulai dari 600 ml - 750 ml)
  • Trenta/Large/Ukuran Besar/Jumbo (biasanya mulai dari 900 - 1000 ml atau 1 Liter) 

Definisi Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain) menurut beberapa studi: 

  • Martin Christopher (Professor Emeritus - Cranfield School of Management di Inggris), menuliskan buku Logistics & Supply Chain Management yang memuat definisi manajemen rantai pasok dari sisi logistik dalam menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan pelanggan, rantai pasok merupakan serangkaian yang memuat konsep sistem berantai, strategi distribusi, implementasi praktik secara efektif dan efisien, menggabungkan teknologi informasi untuk pengelolaan informasi dalam menghadapi berbagai risiko termasuk risiko dari dampak ekonomi dan situasi global. 
  • John Gattorna (Adjunct Professor dan Praktisi Manajemen Rantai Pasok - SP Jain Global School of Management berlokasi di Dubai, Mumbai, Singapura, dan Sydney- Australia), menuliskan buku Living Supply Chains: How to Mobilize the Enterprise Around Delivering what Your Customers Want menjelaskan bahwa manajemen rantai pasok adalah respon adaptif dari kebutuhan pelanggan yang selalu berubah terhadap produsen/pencipta barang dan jasa termasuk penyedia, termasuk adanya kolaborasi dari berbagai bisnis dan keterlibatan pihak lain dalam distribusi komoditas. Sedangkan buku satunya lagi yang ditulis oleh Gattorna tentang rantai pasok berjudul Dynamic Supply Chain: Delivering Value Through People menjelaskan pengaturan rantai pasok adalah tata cara bagaimana manusia memaksimalkan berbagai pendekatan yang dinamis terhadap serangkaian sistem produksi hingga distribusi yang melibatkan perilaku dan interaksi yang terjadi pada prosesnya sehingga tercipta hubungan yang intens dan kuat antara pemasok dan pelanggan (konsumen) yang selalu memiliki ketidakpastian dan perubahan dalam kenyataannya.

Rincian Rantai Pasok Kopi hingga Harganya Meninggi 

Manajemen rantai pasok kopi bisa diuraikan dengan melihat dokumentasi bisnis kopi dalam bisnis model canvas, dalam ilmu dasar kewirausahaan bisnis model canvas ini merupakan metode dan alat strategis secara visual yang berfungsi untuk mendeskripsikan, merancang, bahkan menganalisis beberapa elemen penting dalam rantai pasok komoditas kopi, misalnya terdiri dari 9 elemen seperti ini: 

sumber gambar : dokumentasi pribadi
sumber gambar : dokumentasi pribadi
  • MITRA, bisa terlihat siapa saja yang bisa menjadi mitra para produsen kopi ada petani kopi, pengepul kopi, pemasok peralatan untuk kopi, penjual pupuk untuk kopi, pabrik pengolahan kopi, distributor dan pengecer kopi, pihak logistik (transportasi), sertifikasi organik komoditas kopi, barista dan kafe sampai pemilik lahan Kopi. 
  • AKTIVITAS UTAMA, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pasca panen, penggilingan, pemanggangan, pengemasan, penyimpanan, distribusi, pemasaran, penjualan, sertifikasi. 
  • SUMBER DAYA UTAMA, tentunya untuk berbisnis kopi tidak bisa lepas dari keberadaan lahan, benih & bibit, peralatan, tenaga kerja, distributor, merk, reputasi, hingga sertifikasi lagi jika sudah berbasis industri dengan skala penjualan besar bahkan sudah siap ekspor. 
  • PROPOSISI NILAI KOPI, proposisi singkatnya adalah nilai tambah, artinya di sini nilai tambah komoditas kopi yang perlu ditambahkan maka dari itu bisa mulai berfokus pada beberapa hal seperti kualitas kopi, rasa & aroma kopi, layanan untuk para pelanggan kopi, nama baik dan kredibilitas produsen kopi, varietas kopi stabil (jangan sampai produk kopi andalan untuk dijual selalu kosong stoknya, produsen perlu memastikan keberadaan/ketersediaannya selalu ada dengan berbagai strategi), varietas campuran yang punya rasa dan aroma yang unik, pemasok kopi tidak hanya dari satu pemasok, petani kopi, lahan penanaman kopi, penyajian kopi/produk kopi yang banyak diminati.
  • HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN, tentu saja dalam rantai pasok kopi akan terlihat bagaimana permintaan kopi itu meningkat atau menurut, hal paling mudah bisa terlihat dari pelayanan prima, loyalitas pelanggan, komunikasi pasar, kepuasan pelanggan, edukasi kopi, dan pengalaman ngopi
  • SALURAN, hal ini menyangkut siapa saja jejaring yang akan menampung kopi, bisa mulai dengan kerja sama kafe, toko, online/daring, pengecer, pameran, festival, kerjasama, distributor, dan konsumen langsung.
  • SEGMEN PELANGGAN, tentunya untuk memasarkan kopi yang tidak hanya ditanam, komoditas dan produk kopi akan didistribusikan sampai pelanggan yang menyasar pada pecinta kopi, peminum kopi, pelanggan kafe, pembeli kopi partai besar, pengusaha kopi, penikmat kopi, pelanggan kopi rutin, dan kalangan umum yang mau mencoba kopi pertama kali. 
  • STRUKTUR BIAYA, hal ini akan merinci pengeluaran bahkan modal untuk berbisnis/berwirausaha komoditas kopi seperti perlu biaya untuk : produksi (pertanian, pemanenan, pengolahan), tenaga kerja, barista, pengemasan, penyimpanan/beli kemasan,gudang, distribusi, logistik, akomodasi pengiriman, pemasaran, iklan, talent/brand ambassador,
    sertifikasi kualitas kopi, bahkan sewa tempat jualan kopi jika sudah menjadi produk kopi.
  • SUMBER PENDAPATAN, manajemen rantai pasok komoditas kopi tidak hanya menjual biji kopi dan segelas kopi saja, namun banyak proses kreatif yang bisa dikembangkan seperti penjualan biji kopi mentah dan panggang/hasil roasting, penjualan produk turunan (kopi bubuk, kopi susu botol, kopi siap seduh bahkan kopi dengan berbagai kreasi yang menarik perhatian pelanggan dan kepenasaranan konsumen untuk mencicipinya), penjualan minuman kopi di kafe/resto/hotel/tempat wisata, penjualan melalui kanal online di mana bisa menjangkau pembeli lokal, nasional dan konsumen global, kerja sama sesama produsen kopi dengan kafe dan restoran/hotel dan bertambahnya penghasilan dari acara atau workshop kopi/kelas racik kopi yang sudah banyak ditawarkan untuk umum sehingga tidak hanya menikmati seduhan kopi namun bisa juga menjadi barista sebentar dengan harga yang beragam sesuai segmen pasarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun