Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Ngayogjazz 2023: Masyarakat, Budaya, Makanan, dan Musik Jazz dari Dusun

20 November 2023   09:13 Diperbarui: 20 November 2023   15:15 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokumentasi pribadi

Ted Gioia, kritikus musik jazz dan sejarawan musik dari Amerika dalam bukunya The Jazz Standards: The Guide of Repertoire menyederhanakan pengertian musik dan penikmatnya di mana musik dan penikmatnya harus memiliki harmonisasi bukan caci maki, itu hal selera dan tidak boleh ada justifikasi hanya karena musiknya berbeda, 

Musik Jazz sendiri terbuka untuk siapapun bahkan musik jenis apapun, bisa dibuat jazz bahkan dikombinasikan. 

sumber gambar: tedgioia.com
sumber gambar: tedgioia.com

Makanan dan musik jazz. 

Tidak ada standar tertentu dalam penyajian menu, semua tergantung sumber daya alamnya dan manusianya, dan terpenting akses mendapatkan dan bisa mengolahnya. 

Sangat sederhana konsepnya bahan pangan, bisa diolah, layak dicicipi, laris oleh pengunjung, perut kenyang, profit meningkat dan musik jazz memberikan dampak pendapatan tambahan bagi warga sekitar, masyarakat gembira, pengunjung bahagia dan penyelenggara bangga telah mengelolanya acaranya. 

Ketika melihat perkembangan festival musik, terlebih musik jazz makanan dan minuman menjadi hal yang tidak bisa terlewatkan, karena hubungan makanan dan musik jazz ada yang namanya Brunch Jazz, istilah ini populer di komunitas jazz di negara-negara seperti Amerika, Prancis, Kanada, dan Inggris yang mendefinisikan konsep menu sarapan dan makan siang yang digabungkan sembari menikmati acara musik jazz untuk waktu santai atau sesi rehat ketika jam kerja. 

Ketika menikmati Ngayogjazz 2023, banyak sekali warga yang berjualan dengan kreasinya, dan hal ini tentang keterbukaan serta penerimaan akan olahan yang disajikan, sebagai penikmat musik jazz yang datang tentu saja tidak ada hal tempramental untuk mengkritisi mengapa sajian kulinernya demikian, itu hal santai yang tidak perlu dipermasalahkan bahkan diperdebatkan atas nama budaya, musik jazz bisa dinikmati ketika memahami secara historis tentang kesetaraan. 

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 

Cerita Personal Menuju Ngayogjazz 2023

sumber gambar: dokumentasi pribadi
sumber gambar: dokumentasi pribadi

Karena acaranya di suatu dusun, tidak banyak umbul-umbul atau baliho yang terpasang, hanya sedikit saja namun ada untuk petunjuk singkat, yang menarik adalah tentang petunjuk warga:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun