Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngahuma: Pertanian Subsisten Orang Sunda di Dalam Hutan

14 Juli 2023   14:25 Diperbarui: 14 Juli 2023   14:33 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Tilman terkenal dalam ekologi, terutama peran kompetisi sumber daya dan keanekaragaman hayati. Artikel terkenalnya mengenai keanekaragaman dan kestabilan pada padang rumput menunjukkan hubungan positif antara keanekaragaman tumbuhan dan kestabilan komunitas. Jadi, jika ekologi rusak, rusaknya tatanan sosial dan itu benar adanya.

Extinction Debt 

Extinction debt adalah kepunahan masa depan spesies akibat peristiwa di masa lalu. Hal ini disebabkan oleh penundaan waktu antara dampak terhadap spesies dan kehilangan spesies secara keseluruhan. Contohnya adalah pohon-pohon yang tetap hidup selama bertahun-tahun setelah reproduksi mereka tidak lagi mungkin. 

Extinction debt, lebih sering terjadi secara lokal pada spesies dengan masa hidup panjang dan kebutuhan habitat yang spesifik. Ini memiliki implikasi penting dalam konservasi karena menunjukkan bahwa spesies dapat punah akibat destruksi habitat di masa lalu, bahkan setelah dampak tersebut berhenti. Restorasi habitat dapat membalikkan extinction debt.

Kerusakan ekologi mengancam pertanian subsisten masyarakat Sunda. Extinction debt terjadi saat spesies penting terancam punah. Penting menjaga ekologi dan praktik pertanian berkelanjutan untuk mencegah kepunahan. 

Jika ekologi di sekitar wilayah pertanian mengalami kerusakan, seperti deforestasi, degradasi tanah, atau hilangnya keanekaragaman hayati, hal ini dapat mengancam kelangsungan spesies tumbuhan dan hewan yang penting bagi pertanian subsisten. Misalnya, jika habitat alami yang diperlukan oleh spesies tanaman atau hewan yang biasa digunakan dalam pertanian subsisten rusak atau hilang, maka spesies-spesies tersebut dapat menghadapi kepunahan di masa depan. Meskipun dampaknya mungkin tidak langsung terlihat, kepunahan tersebut merupakan "extinction debt" yang muncul sebagai akibat dari kerusakan ekologi di masa lalu.

sumber gambar : dokumentasi pribadi
sumber gambar : dokumentasi pribadi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun