Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Shinrin-yoku (Forest Bathing) dari Jepang Bisa Dipraktikkan di Kebun

12 Juli 2023   08:21 Diperbarui: 16 Juli 2023   20:10 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Dopamin dalam urin setelah lebih rendah daripada setelah berjalan di daerah perkotaan, menunjukkan efek relaksasi dari forest bathing berfungsi maksimal. Adiponektin (hormon protein yang berperan dalam regulasi metabolisme dan sensitivitas insulin) dalam serum setelah forest bathing secara signifikan lebih tinggi daripada setelah berjalan di daerah perkotaan.

Ternyata berjalan di hiruk pikuk perkotaan yang ramai tidak memberikan kedamaian, justru sebaliknya ketika berjalan di pedesaan dan menyusurinya dapat menurunkan risiko penyakit jantung. 

Konsep Forest Bathing di Kebun 

Forest bathing adalah kegiatan yang melibatkan manusia/kelompok orang berada di alam, khususnya di hutan atau lingkungan alami. 

Hutan merupakan kawasan luas dengan pohon dan vegetasi yang lebat, di mana banyak sekali tumbuhan yang tumbuh secara alami di suatu wilayah atau area. Sedangkan kebun merupakan area yang ditata dengan tanaman dan tumbuhan yang sengaja ditanam bahkan didomestikasi dari hutan. 

Untuk Indonesia sendiri, patut disyukuri masih banyak kebun-kebun di pedesaan yang memiliki nuansa hutan dan banyak tanaman liar yang tumbuh, bahkan gemericik air dari sungai yang masih terdengar, bahkan sudah banyak konsep wanatani atau agroforestri yang mencampurkan suasana hutan dan kebun untuk kegiatan pariwisata. 

Tujuan forest bathing diantaranya untuk: 

  • Meningkatkan kesejahteraan fisik (kondisi tubuh yang sehat, kuat, dan berfungsi optimal untuk menjalani kehidupan sehari-hari), 
  • Meningkatkan kesejahteraan mental (kondisi pikiran yang stabil, seimbang, dan positif untuk mencapai kualitas hidup yang baik), 
  • Meningkatkan kesejahteraan emosional (kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengalami emosi dengan seimbang dan positif dalam setiap kegiatan dari berbagai suasana/kondisi). 

Praktik forest bathing melibatkan seseorang dengan sengaja dan secara sadar terlibat dengan lingkungan alami di sekitarnya. Tidak hanya sekadar berjalan atau melakukan aktivitas fisik yang intensif, forest bathing lebih berfokus pada mengendapkan diri dalam lingkungan hutan dan merasakan kehadiran yang mendalam dengan alam.

Manfaat dari forest bathing sangat beragam. Praktik ini dapat meredakan stres, mengurangi kecemasan, meningkatkan suasana hati, memperbaiki konsentrasi, dan meningkatkan kebugaran fisik secara keseluruhan. 

Interaksi dengan alam dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kualitas tidur, dan memberikan pengalaman yang menenangkan dan penyegar.

Forest bathing melibatkan penggunaan indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sentuhan untuk menyelami lingkungan hutan dengan penuh perhatian. 

Berbagai kegiatannya mencakup duduk di bawah pohon, mendengarkan suara alam, menyentuh tanah atau batu, menghirup aroma hutan, atau hanya merenung dan mengamati keindahan alam di sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun