Justru Instagenic Food akan sangat membantu untuk meraup keuntungan jika memiliki idealisme pada makanan-makanan yang menjadi identitas budaya dan generasi muda yang mempopulerkannya dengan bersahaja.Â
Namun, ketika dalam keadaan lapar tentu saja keperluan makanan layak santap dan terjangkau untuk keberlanjutan kebutuhan makanan. Â
Mengikuti tren dan menikmatinya sesekali tentu saja boleh, yang menjadi bahaya dan membawa dampak buruk adalah hal-hal konsumtif yang tidak tertahan, gengsi ketinggian, butuh pengakuan maya, dan tidak bersyukur dan minder akan apa yang disantap pada kenyataannya.Â
Rasanya makanan-makanan non-instagenic food pun masih layak posting, jika ingin berdaulat akan identitas rasa. Sesekali tidak mengikuti tren yang diciptakan mayoritas boleh, kan? Seperti Mie Nyemek ini. Memang tidak estetik dan terlihat murah, semua hanya tentang persepsi saja.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI