Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musik Dangdut dan Suasana Parasmanan

14 Februari 2023   07:52 Diperbarui: 14 Februari 2023   08:02 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: istockphoto.com

Dangdut is the music of my country

Itu adalah kalimat dari lirik lagu yang dinyanyikan oleh Grup Band Indonesia yaitu Project Pop, dimana lirik tersebut menandakan jika dominasi kegemaran bermusik rata-rata orang Indonesia adalah musik dangdut, karena dalam musik dangdut semua perasaan ada entah itu perasaan sedih, senang, suka, duka, bahkan ekspresi segala hal tentang fenomena kehidupan dalam berbagai situasi ada semua. 

Musik dangdutlah yang bisa mewakili ekspresi ini, sehingga tidak heran jika andalan pilihan bermusik untuk berkaraoke atau bernyanyi bersama adalah pilihan lagu dangdut, bahkan lagu pop akan menjadi iringan musik koplo jika suasana sudah melebur dan berakhir pada kegembiraan bersama. 

Hubungan Musik Dangdut dan Parasmanan 

Perkembangan musik dangdut bisa dilacak dari perkembangan musik tradisional, musik dangdut tercipta dari pengaruh musik India yang membawa penyebaran agama hindu, pengaruh bangsa melayu yang senang berdendang, dan musik timur tengah. 

Musik dangdut awalnya bernama Orkes Melayu, media digital yang mengabarkan berbagai fenomena musik dan kebudayaan, bahwa musik dangdut di Indonesia datang dari berbagai tabuhan alat musik, dan kepopuleran dangdut di Indonesia dibawa oleh para penyanyi dangdut yang terinspirasi dari musik-musik India (Bolywood). 

Hingga akhirnya orkes melayu atau musik dangdut ini menjadi orkes dangdut yang difungsikan untuk menghibur masyarakat ditambah lirik-lirik musik dangdut lebih dekat dengan keseharian masyarakat, jadilah musik dangdut bisa dinikmati melalui perkembangannya bisa dinikmati pada berbagai acara hajatan seperti acara : pernikahan, khitanan, syukuran, bahkan pesta rakyat karena esensi musik dangdut lebih dekat dengan masyarakat dan bisa melebur kekakuan. 

Ketika sedang melakukan parasmanan dalam acara pernikahan, musik dangdut akan selalu senantiasa diperdengarkan, hanya pengaruh sekarang musik dangdut seiring kepopulerannya menambah improvisasinya agar bisa lebih nyaman didengarkan. 

Beberapa deretan lagu dangdut andalan dalam parasmanan adalah : lagu-lagu dari Rhoma Irama, Rita Sugiarto, Caca Handika, Elvi Sukaesih tentunya generasi berubah, namun dalam acara parasmanan generasi muda juga menikmati musik dangdut dalam acara parasmanan, beberapa lagu andalan dangdutnya adalah musik dangdut gabungan, remix, dan musik dangdut kolaborasi yang ditampilkan lebih modern. 

Sedangkan jenis menu-menu dalam parasmanan yang tersaji sambil menikmati orkes dangdut yang memiliki acara hajatan di rumah dan di bale karya atau balai desa biasanya terdiri dari: Nasi, Capcay, Gado-Gado, Gurame Asam Manis, Ayam Kodok , Suwir Ayam Kacang Polong, Sayur Sop Bakso, Mustofa atau kentang balado, Kerupuk Udang, Sambal. 

Sedangkan menu-menu parasmanan yang disajikan di tempat-tempat ekslusif memiliki tipe musik dangdut yang disajikan dalam suasana musik jazz karena disesuaikan dengan hadirin dan kepopuleran menu yang ditawarkan, diantaranya selain menu utama untuk makanan berat, menu lain yang tersaji seperti banyak aneka makanan selingan baik tradisional atau modern. 

Contoh musik dangdut untuk acara parasmanan yang bisa menyatukan berbagai hadirin lintas generasi. 


Jadi, mau request lagu dangdut seperti apa ketika sedang menikmati hidangan parasmanan dalam suatu acara hajatan ? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun