Setelah mempelajari ilmu jamur, hal ini akan bermanfaat bagi wilayah Indonesia karena masih banyak ditemukan ekosistem : sawah, kebun, dan hutan yang lembab.Â
Sehingga pertumbuhan jamur liar akan sangat beragam, dan jika mengetahui manfaatnya dan memiliki kemampuan identifikasi, bisa jadi alternatif bahan makanan yang bisa diolah dan dibudidayakan sehingga menambah protein nabati dari kelompok komoditas jamur.Â
Tidak hanya berfungsi sebagai pangan fungsional, jamur pun digunakan sebagai bahan pengobatan baik secara tradisional atau industri karena jamur memiliki kandungan antibiotik yang berfungsi mencegah infeksi bakteri seperti : penisilin (kelompok antibiotik yang digunakan dalam penyembuhan penyakit infeksi karena bakteri) dan sering ditemukan pada berbagai jenis obat antibiotik.Â
Beberapa kandungan jamur yang menjadi fungsi obat lain yang berhubungan dengan pola makan yaitu sebagai penurun kolesterol karena adanya kandungan statin (golongan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipoprotein densitas rendah atau low density lipoprotein).Â
Menurut Raditya, 2008 dalam penelitian lipoprotein menyatakan bahwa lipoprotein sendiri adalah senyawa yang berisi protein dan lemak yang berada di luar sel.Â
Ternyata, dari satu komoditas hutan bisa memiliki multifungsi yang holistik seperti : fungsi ekologis, fungsi pangan fungsional, dan fungsi medisin atau pengobatan.Â
Itu baru satu jenis yaitu jamur yang bisa dipelajari dari ilmu jamur atau mikologi. Sudah siap belajar tentang jamur ?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H