Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memoar Merawat Bumi: Menumpahkan Narasi Emosional Ledakan Sampah Kemasan Pangan

12 Januari 2023   07:58 Diperbarui: 12 Januari 2023   08:48 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman menulis bagian dari memoar ini rasanya campur aduk karena fakta yang terlihat sangat memilukan di tempat pembuangan akhir sampah, hingga perasaan bersalah sebagai manusia membludak sampai-sampai berkata : 

Apakah seegois ini manusia-manusia yang ada di Bumi ? Tidakkah ada waktu untuk mengendalikan secara sederhana dari pilah sampah dari rumah dulu, dari diri sendiri dulu agar seminim mungkin meninggalkan jejak polusi ? Ketika semua sudah berkumpul, bertumpuk, menggunung, lingkungan ini memang tidak baik-baik saja. Lingkungan hidup ini sedang sakit kronis. 

Dan perlu penyembuhan, pemulihan dari tangan-tangan manusia yang berani mengambil aksi darurat penyelamatan sampah dan memikirkan makhluk hidup lainya juga. Bumi ini harus dibagi rata, tidak semuanya dihabiskan oleh manusia. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Memoar yang ditulis tentang ledakan sampah pangan karena, memang kemasan sampah pangan walaupun ukurannya kecil namun punya fluktuasi yang sering menyumbangkan sampah baru, disaat sampah yang lama belum terutai. Dan ini perlu antisipasi bagaimana agar sampah kemasan pangan secara spele berkurang, terurai, terpakai kembali atau habis melebur dengan sampah lainnya dan tidak menjadi tumpukan koleksi sampah. 

Hal yang bisa dilakukan secara sederhana dalam upaya mereduksi sampah kemasan pangan adalah dari perubahan perilaku individu yang bijaksana, saya yakin masih banyak orang-orang bijak yang hidup di bumi ini karena mereka berpikir dan berempati pada ekologi, beberpa hal yang bisa dilakukan dimulai dari diri sendiri adalah : 

1. Kembali membawa rantang atau tempat makan dan minum yang tidak terlalu merepotkan jika ingin membungkus makanan atau minuman. Bukannya zaman dulu sudah terbiasa dengan membawa tempat dari rumah jika mau membungkus makanan ? 

2. Makan dan minum ketika kuliner di tempat, selain cita rasanya bisa dinikmati karena suhu sajian hidangan pas,hal ini juga meminimalisir proses pembungkusan, apalagi jika makanannya berkuah dan sausnya banyak, berapa bungkus plastik yang diperlukan atau berapa banyak kardus kemasan pangan yang diperlukan ? 

3. Membiasakan diri dengan hidup minim sampah, jejak manusia di berbagai belahan bumi yang paling jelas terlihat adalah sampah, Entahlah zaman semakin modern namun perilaku nyampah itu seperti hal normal yang sudah amat sangat lumrah, seakan baik-baik saja tidak berdampak. 

4. Menolak dan mengedukasi penjual makanan dan minuman jika ditawari bungkusnya berlapis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun