Permasalahan sampah tidak pernah selesai sampai kapanpun, kalau tidak bertambah ya tidak habis sampai benar-benar terurai karena berbagai material yang ada sudah campur aduk.
Namun, permasalahan sampah juga menjadi permasalahan sosial yang memilukan dan menghilangkan nyawa karena tertimbun gundukan sampah. Alat berat pun tidak sanggup mengeruk gunungan sampah yang terus menggunung setiap harinya.Â
Mengapa sampah harus dipilah dan dipilih?
Karena untuk memudahkan pengkategorian proses pengolahan sampah atau daur ulang sampah, serta memudahkan para petugas yang bekerja di tempat pembuangan akhir untuk mengelompokan sampahnya di bank sampah.
Berkunjung ke TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Bantar Gebang sebagai relawan SAMPAH TANGGUNG JAWAB BERSAMA (SAMTAMA) memberikan banyak renungan terhadap kekaluan spele, di mana hal tersebut bisa diantisipasi dari rumah.
Ya, benar. Rumah masing-masing. Dan inilah kelompok jenis sampah yang harus dipisahkan:
1. Sampah ResiduÂ
Sampah residu adalah sampah yang mengeluarkan kontaminan dan ada reaksi kimia dan menimbulkan kerugian bagi makhluk lain jika tidak dipisahkan bahkan bisa menyebabkan risiko gangguan kesehatan lain, hal sederhana seperti kelilipan sisa abu rokok yang terjadi jika terkena mata, maka harus dipisahkan dan dikelompokkan dengan yang serupa misalnya :Â
Tisu bekas, Plastik yang mengandung alumunium foil, Popok dan pembalut, Kapas bekas, Kertas Bungkus nasi, dan puntung rokok
2. Sampah Kertas dan KardusÂ
Ketika jenis sampah jenis ini terbuang dan mencemari lingkungan, menurut The World Counts (2021) sampah kertas mengandung metana, metana dapat mengurangi kandungan oksigen di bumi (ditjenppi.menlhk.go.id) sehingga limbah kertas dan kartus sebisa mungkin harus ditangani segera agar siklus oksigen tidak terganggu entah itu dengan cara daur ulang atau dikategorisasikan untuk diurai kembali menjadi produk yang berguna. Yang sering dijumpai berupa :Â
Kertas koran, Buku bekas, dan Kardus
3. Sampah Aneka PlastikÂ
Banyak dan seringnya plastik yang digunakan dengan berbahan plastik sudah menyumbang sampah plastik pada gunungan sampah di pembuangan akhir, mengapa plastik sulit terurai ketika menjadi sampah? karena rantai karbonnya yang panjang, sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme (sumber : dietkantongplastik.info).Â
Organisasi Human Initiative mencatat 10-20 tahun plastik bisa terurai jika menjadi sampah. Maka dari itu jika plastik dibiarkan terbuang begitu saja dan mencemari lingkungan perlu waktu yang lama, kecuali terbakar. Namun, siapa yang akan peduli pada pembakaran sampah plastik dengan jumlah yang banyak? kendalanya banyak sampah plastik basah, terutama kemasan plastik makanan dan minuman yang terbuang dan masih berisi. Itu menambah sampah basah pula.Â
Kantong kresek, Plastik lunak dan keras, Plastik bening dan Kemasan bening
4. Sampah Botol dan Gelas Plastik termasuk Galon
Hal ini juga lebih sulit terurai daripada plastik, maka dengan daur ulang yang dikreasikan akan sangat membantu menguranginya, namun kendalanya adalah dari sampah rumah tangga sampah botol, gelas plastik dan galon sering tidak dipilah dan bercampur dengan sampah residu, kertas, dan sampah kaleng, mulai sekarang silakan pisahkan jenis sampah ini agar memudahkan petugas kebersihan dan jika sampai tempat pembuangan akhir mudah dipilahnya.Â
5. Sampah Kaleng dan Beling
Ketika menyimak keterangan dari Pihak TPST Bantar Gebang, Sebisa mungkin sampah kaleng dan beling (mohon isi kaleng tersebut sudah dibuang agar tidak menjadi sampah basah sarangnya bakteri) biasa ditemukan pada :Â
Kaleng seng, Kaleng Minuman, dan Botol Kaca
Itulah beberapa jenis sampah yang perlu dibantu dari rumah dan dari konsumen yang menikmati berbagai konsumsi dari para produsen, tidak ada yang salah dalam hal ini, karena sudah darurat penanganan sampah ini, yang paling mudah dan mungkin dilakukan adalah: Pilah segera dan sempatkan waktu untuk melakukannya secara konsisten, karena ketika setiap rumah menyumbangkan 1-10 plastik sebesar 10kg sampah per hari, yang ada nanti jadi pegunungan sampah yang akan meledak juga karena berbagai sampah residu menumpuk disana tanpa pemilahan sebagai penanganan dasar dan penentu distribusi sampah sampai akhir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H