Karena masih berjibaku dengan : pengadaan tong sampah berkategoripun belum sepenuhnya lengkap, kebiasaan yang kurang edukasi dan empati pun belum tumbuh.Â
Konsumsi makanan dan minuman di Indonesia semakin hari semakin beragam dan semua orang ingin menikmatinya tanpa memikirkan dampak lingkungan, apalagi jika dibarengi promosi : beli 1 gratis 1, akan sangat tergiur. dan pembuangan limbah pangan atau sampah pangan masih sentralistik belum ada tempat khusus.Â
Itulah beberapa catatan inovatif dari negara Jepang sebagai tuan rumah Forum Pariwisata Gastronomi Dunia, Indonesia apakah sudah siap mengglobal dengan kekuatan gastronominya ? Karena jika hanya dipaparkan dan tidak dibuktikan, duniapun enggan melirik.Â
Setidaknya harus optimis dan memiliki harapan bisa, karena bukankan bonus demografi dan gen Z yang kreatifnya itu banyak ? Mengapa belum saja dilibatkan dalam hal-hal serius berskala global ? Bukankah saatnya berkolaborasi jika mengingat tagar pemersatu dalam dunia digital yang disampaikan para pemangku kebijakan. Rasanya generasi muda dan lintas generasi diluar pemerintahan akan sangat senang sekali jika diberikan kepercayaan tanggung jawab dan meramaikan kontribusi gastronomi untuk tanah airnya tercinta : Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H