Saya pernah menjadi frutarian ketika berkuliah gizi, kayanya segala dicoba itu macam-macam diet bahkan paleo diet pun saya menjalaninya.
Tidak lama ya percobaan saya selalu mentok di 1-3 bulan full. Yang ga dicoba itu diet keto karena saya ternyata memperhitungkan harga bahan-bahan makanan diet keto dan diet mayo yang harganya tidak lumrah bagi saya yang waktu itu masih menjadi mahasiswa.Â
Humor jikalau ada frutarian ya :
" Cie ngikutin Mahatma Gandhi lu ?"
Ya, memang banyak berita tentang pola makan Gandhi yang didominasi dari buah-buahan, tapi kalau belum ada historical diet Gandhi itu masih menjadi pertanyaan ilmiah yang belum ada bahasannya.Â
Idealisme frutarianisme/frutarianism itu mengapa berkembang pesat ?
Ya, karena ada komunitasnya dan ada yang sudah melakukannya.
Ambil contohnya yang terkenal sebagai frutarian itu kalau dikalangan mahasiswa gizi zaman saya ada yang namanya : Hereward Carrington seorang lelaki frutarian yang menulis buku : The Natural Food of Man.
Carrington dikenal juga sebagai seorang peneliti dan penulis fenomena psikis, jadi kaya paranormal yang suka dengan atraksi sulap, dan pada akhirnya dikenal sebagai ahli pengobatan alternatif.Â
Tapi kontroversi Carrington mempromosikan fruitarianisme itu bukan scientific based juga tapi memegang pandangan pseudoscientific tentang diet.Â
Makanya gerakan frutarianisme pada masanya ga terlalu terkenal banget tapi ada pedomannya. Iyalah, dia peneliti dan penulis yang rajin bikin karya.
Psedoscience (kbbi dan wikipedia) adalah sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan atau praktik yang dianggap sebagai ilmiah, tetapi tidak mengikuti ataupun tidak sesuai dengan metode ilmiah.Â
Intisari buku The Natural Food of Man itu singkatnya nyebutin pengalamannya sebagai frutarian karena ingin kembali pada hal-hal alami termasuk makanan, dibenaknya ya kalau bukan sayuran, berarti buah-buahan, dan ada juga frutarian fanatik yang harus nunggu buah dari pohon mateng beneran, baru deh dikonsumsi.Â
Ga sampai situ aja, frutarian disini ga terfokus pada buah-buahan ya bisa juga dikombinasi sama biji-bijian, kacang-kacangan dan serealia. Untuk mengolahnya kebanyakan dikonsumsi dengan tipe raw food/mentahan karena sari-sari buahnya punya rasa-rasa unik bagi penikmat buah-buahan ini.
Sitasi bukunya kalau mau ditelaah lebih lanjut.Â
Kalau mau fokus ke bahasannya ada di halaman : 44 - The Fruitarian Diet.
Kesimpulan Diet Frutarian itu memilih pada konsumsi bahan makanan :
- Buah-buahan
- Biji-bjian
- Kacang-kacangan dan Serealia
Sekarang, pengalaman saya menjalani frutarian dengan waktu hanya  satu bulan, dan prosesnya langsung (dan itu salah besar), jadinya satu bulan pertama saya reduksi perlahan dari pilihan bahan makanan non-fruits.
Baru satu bulan berikutnya Full Fruits. Mengapa demikian ?Â
Karena, diawal-awal kalau langsung berubah drastis itu lambung saya kaget dan gejala yang saya rasakan : konstipasi, sakit lambung, dan 3 hari kemudian diare dan mencret-mencret (iyalah biasanya sarapan karbo dan lengkap segala ada, tiba-tiba saya lahap mentimun kukus, yaudah mengalir deraslah) dan jadi serba lemas, namanya diare itu ga ada yang strong, karena diperas habis.
Diare sembuh, dan udah bisa mereduksi non-fruits. Baru 1 bulan penuh itu saya beneran frutarian (buahnya buah-buahan yang ada di pasar, swalayan, dan kadang yang ada di mini market dan sesekali ada kacang-kacangan).
Gimana rasanya jadi frutarian ?
Satu minggu pertama : Â terasa sangat lapar dan seperti burung saja yang makan buah-buahan, begini jadwal makannya :Â
- pagi-pagi makan pisang,
- siang makan pepaya,
- sore ke magrib makan blewah, melon, buah naga.
- Tengah malam lapar lagi makan pisang.
Masuk dua minggu, terasa enteng tapi karena aktivitas saya mobile, ya akhirnya terasa lapar kembali.Â
Jadi menurut saya frutarian itu cocok untuk yang kerja kantoran yang aktivitasnya kebanyakan diemnya atau ga mobile. Cenderung santai ya, tidak beraktifitas berat.Â
Minggu ketiga dan keempat : sudah mulai terbiasa tapi kalau jadwal makan telat/ga karuan, itu lambung saya perih dan muka saya pucat kaya kurang gizi, emang iya kurang lemak. Kandungan gizi buah-buahan dominasinya micro nutrients/gizi mikro.Â
Kesan saya selama jadi frutarian :
Karena saya mudah merasakan lapar ketika beraktivitas dan mengharuskan "craving" atau ngemil saya tidak melanjutkan menjadi frutarian.Â
Tapi, menurut informasi yang saya telusuri menjadi frutarian cocok dilakukan bagi yang sedang program mengurangi berat badan dan mereduksi lemak dan ingin mengontrol diri.Â
Selebihnya frutarianism adalah pilihan dan tidak perlu fanatik kalau akhirnya menjadi menyiksa diri dan merugikan.Â
Diet sehat itu diet yang memberikan dampak-dampak baik dan lebih mindfulness apapun dietnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H