Mohon tunggu...
reny rifelina
reny rifelina Mohon Tunggu... -

seorang yang sangat biasa tapi punyai banyak mimpi,, saat ini tercatat sebagai mahasiswi Hubungan Internasional, walau kemampuan tidak terlalu baik namun itu bukanlah alasan untuk menyerah. sedikit demi sedikit merajut mimpi tuk jadi kenyataan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bicara yang Kau Rasa

9 Oktober 2010   04:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:35 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau selalu bicara tentang hujan
karena kau tak suka hujan dan benci bila tubuhmu terkena air hujan
tapi bagiku hujan dapat menyamarkan kesedihan, air mata itu tak kan tampak jelas
setidaknya itu cara terbaik untuk berkata, "aku baik-baik saja!" kepada orang disekitarmu
Kau terus saja bicara tentang air mata
rupanya kau takut air matamu jatuh dan mengering
kau takut tak dapat lagi meratapi kehidupanmu yang kau katakan, "sungguh tak adil bagiku!"
namun kau lupa air mata bukan jatuh hanya karena kesedihan tapi kebahagiaan
hingga kau lupa bagaimana cara 'tuk bahagia
Kau tak jua lelah bicara tentang filosofi musik dan grup kesukaanmu
sepertinya itulah nyawamu
kamu berkata bahwa, "Music is heaven".
setiap dentuman instrumen dan alunan liriknya dimainkan,
kau pejamkan matamu dan selami maknanya
lalu kau buka matamu dan kau berubah menjadi seorang idealis
kau teriakan kemerdekaan, kebebasan, keadilan, kesejahteraan, ketegasan dan seluruh pemikiranmu itu
namun kau hanya berteriak, kau hanya menggugat, kau hanya menuntut, dan kau hanya mencaci
teriakanmu itu tak sampai pada penguasa tapi terbawa angin entah kemana
sesungguhnya kau melupakan sesuatu, kau lupa 'tuk bertindak dengan hal nyata, bukan hanya dengan kata-kata
Dan kau tak pernah berhenti bicara tentang cinta
kau katakan bahwa "aku ingin selalu disirami oleh cinta dan kasih sayang."
kau meminta 'tuk diperhatikan, 'tuk dimengerti, 'tuk dimanja, dan 'tuk diberi dukungan
sayang sekali, kau hanya sibuk mencari cinta dan kasih sayang itu
hingga kau lupa 'tuk memberi hal serupa yang kau minta
menyirami orang-orang disekitarmu dengan cinta dan kasih sayang
Namun, apapun yang ingin kau bicarakan,
utarakan saja semua itu
sebelum semuanya menjadi penyakit yang menggerogoti hatimu
Ku 'kan bersedia mendengarnya
hingga kata terakhir dari mulutmu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun