Mohon tunggu...
Reny DwiKurniawati
Reny DwiKurniawati Mohon Tunggu... Freelancer - NIM 191910501021

:)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Teori Von Thunen dan Bisnis Tanaman Hias

22 Maret 2021   22:00 Diperbarui: 22 Maret 2021   22:07 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tren budidaya tanaman hias mengalami kenaikan selama pandemi. Banyak orang yang berlomba-lomba mengoleksi beberapa tanaman hias. Harganya pun bukan main-main dari yang  mulai ratusan ribu sampai ratusan juta rupiah. Selain untuk hobi, jual beli tanaman hias juga digunakan sebagai investasi. Melonjaknya harga tanaman saat pandemi membuat keuntungan para pedagang taman hias melonjak drastis. Banyak tanaman hias yang jarang diminati dulunya sekarang dicari-cari.  Di Desa Seketi, Kecamatan Ngadiluwih , Kabupaten Kediri koleksi tanaman hias juga menjadi tren bagi pecinta tanaman. Yang akan menjadi permasalahan pembahasan kali ini, apakah relevan menjual tanaman hias yang berlokasi di desa  sehubungan menurut Teori Von Thunen ?

Sebelum masuk ke inti pembahasan maka kita ulas sedikit menganai apa itu teori Von Thunen. Secara umum teori Von Thunen menggambarkan bahwa lokasi produksi mempengaruhi harga di pasar. Teori ini membandingkan hubungan antara biaya produksi, harga di pasaran dan biaya transportasi. Teori Von Thunen ini bergantung pada produktivitas produk. Semakin sedikit biaya produksi yang dikeluarkan dibandingkan harga di pasaran maka semakin banyak pembayaran sewa yang dikeluarkan. Semakin jauh jarak tempat  produksi ke pasar maka nilai barang juga akan berkurang karena disebabkan oleh biaya transportasi yang meningkat.

Pengamatan ini berada di rumah Buk  Pat, beliau adalah pemilik serta penjual tanaman hias yang berawal dari hobi. Lalu apa yang membuat Buk Pat bisa yakin melakukan bisnis tanaman hias ? Berdasarkan pengamatan lokasi pedagang bisnis tanaman hias Buk Pat ini meskipun berada di desa namun dekat dengan jalan raya utama yang mengubungkan antar Kecamatan (Kecamatan Ngadiluwih-Kecamatan Kras). Sehingga dapat diketahui bahwa akses menuju ke lokasi dapat dikatakan mudah. Selain itu lokasi pedangan taman hias ini juga dekat dengan pasar lokal/ pasar desa yang menjadi tarikan bagi masyarakat sekitar. Sehingga dalam hal ini tidak membutuhkan biaya transportasi yang tinggi. Terutama lokasi bisnis tanaman hias berada di rumah pemilik maka tidak membutuhkan biaya tambahan untuk sewa lahan. Diketahui pemilik tanaman hias tidak memiliki karyawan sehingga tidak memerlukan pengerluaran perbulan untuk gaji karyawan. Ditambah permintaan akan tanaman hias yang meningkat

Dari penjelasan di atas maka dapat di ketahui bahwa teori Von Thunen pada masa sekarang tidak sesuai dengan kondisi dan di beberapa studi kasus tidak dapat diterapkan. Diketahui bahwa saat ini biaya transportasi sudah sangat terjangkau dan tidak terlalu membebani penjualan, terlebih banyak sekali jasa angkutan yang dapat dipakai. Sehingga jarak tidak menjadikan alasan harga tanaman hias semakin mahal dari harga pasaran atau semakin murah dari pasaran karena jaraknya yang dekat dengan pasar dan jalur transportasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun