Mohon tunggu...
Reny Ambar
Reny Ambar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai hai haii

Selanjutnya

Tutup

Analisis

"Unite for Safety" Menumbuhkan Kepedulian Masyarakat dalam Keselamatan Berkendara

25 Juli 2024   03:51 Diperbarui: 25 Juli 2024   10:30 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pada tanggal 20 Juli 2024, Antariksa (Ajang Kreativitas Komunikasi UNISA) mengadakan Workshop yang bertemakan "Unite For Safety; menumbuhkan kepedulian masyarakat dalam keselamatan berkendara". Tema ini di ambil karena banyaknya angka kecelakaan terutama di ringroad dan untuk mengedukasi agar berhati-hati dalam berkendara. Acara ini bertempat di Hall Baroroh Baried, Gedung Siti Walidah, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Workshop ini terbuka untuk umum, tidak hanya di hadiri oleh mahasiswa program studi ilmu komunikasi tetapi juga dari program studi lain. 

Workshop ini menghadirkan tiga narasumber yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Narasumber yang pertama yaitu Ibu Widya Mustika Ningrum, S.sos selaku kasubdit kamsel Ditlantas Polda DIY, kemudian ada Mas Rang selaku Riding Infuencer, dan M. Ali Igbal perwakilan dari Astra Motor Yogyakarta.

Instragram Antariksa
Instragram Antariksa

Angka kecelakaan di Yogyakarta sangat tinggi, bahkan banyak mahasiswa UNISA yang menjadi korban kecelakaan bahkan sampai meninggal dunia.

Narasumber yang pertama Ibu Widya Mustika Ningrum, beliau menanggapi upaya untuk mengatasi hal ini, pihak Ditlantas melakukan sosialisasi dengan cara datang langsung dan tidak langsung; melalui media sosial, media massa dan tampil di televisi. Mereka menemukan bahwa jumlah bukaan di sepanjang ringroad dari mulai timur, utara, barat, selatan  ada 171 bukaan  dan 90% diantaranya ilegal. Idealnya, jarak bukaan satu dengan yang lain minimal 300 meter. 

Banyak ditemukan pengendara yang melawan arus, tidak memakai helm, dan putar balik sembarangan sehingga hal ini dapat menjadi faktor terjadinya kecelakaan. Solusi yang di ambil adalah mereka memutuskan untuk mengurangi bukaan dan menutup beberapa median yunter untuk mengatasi atau mengurangi angka kecelakaan serta meminimalisir fatalitas kecelakaan. Ibu widya juga menekankan pentingnya control diri dan etika berkendara serta memberikan tips untuk mengurangi risiko kecelakan seperti selalu waspada dan memastikan keadaan sekitar sebelum berbelok.

Narasumber kedua yaitu Mas Rang seorang Riding Influencer atau Petouring. Mas rang menekankan bahwa keselamatan berkendara sangat penting. Ia menyatakan meskipun seseorang mahir mengendarai motor, bukan berarati orang lain di jalan juga mahir. (lebih ngeri bawa motor di jalan raya daripada di sirkuit, di sirkui 90% isinya orang jago semua di jalan belum tentu). Mas Rang menyatakan ada empat point untuk mengurangi risiko kecelakaan; kesadaran individu, patuhi aturan, kondisi kendaran dan kondisi fisik. 

Mas Rang menjelaskan pentingnya persiapan diantarannya; kendaraan & kelengkapan, fisik, dan mental. Mas Rang juga memeberikan tips bagi yang ingin touring; Safety Is Style (perbaiki cara berkendara dan jadikan keselamatan itu bagian dari gaya hidup), Proper Modification (modifikasi kendaraan sesuai kebutuhan dan fungsi), Respect (dengan kita saling menghargai sesama pengguna jalan itu sudahh lebih dari cukup).  Pesan Mas Rang yaitu kembali kerumah dengan selamat, mau pergi kemanapun ingat destinasti atau tujuan bukan yang utama, yang utama adalah kalian bisa kembali kerumah dengan selamat (rumah adalah yang utama).

Narasumber ketiga, M. Ali Igbal Supervisor PT Astra, menjelaskan bahwa keselamatan berkendara tidak hanya bergantung pada pengendara tetapi juga pada kondisi kendaraan. Untuk menjaga kesehatan dan keamanan kendaraan, rutinlah menservis dan menganti oli (oli mesin, oli garda), rem, serta lampu. Ia menyebutkan ada lima perilaku yang menjadi penyebab kecelakaan yaitu ceroboh terhadap lalu lintas dari depan, gagal menjaga jarak aman, ceroboh saat belok, ceroboh saaat mendahului, melampaui batas kecepatan. Menurutnya kendaran roda dua memeiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mobil ataupun kendaraan lainnya.

Teori psikologi komunikasi yang relevan dengan workshop ini adalah Teori Kognitif. Teori Kognitif berfokus pada bagaimana individu memproses informasi dan bagaimana pemahaman mereka dapat memengaruhi perilaku. Teori ini dapat diterapkan untuk memahami dan memengaruhi perubahan perilaku dalam keselamatan berkendara. Informasi mengenai keselamatan berkendara dapat diinternalisasi dan diterapkan oleh individu. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas serta mendorong perilaku berkendara yang lebih aman dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun