Telah lama ku menahan keluhan ini, mungkin sekarang sudah tak terbendung lagi. Hingga aku pun tak perduli, bagaimana tadi mulutku berucap kata-kata perih.
Sampai saat ini, aku tetap tak mengerti. Mengapa duniaku jadi begini, aku pun tak habis berpikir. Apakah aku yang terlalu muluk-muluk dalam berkeinginan, atau dunia ini memang tak ada niatan untuk menjalin persahabatan. Hingga aku terpaksa melelahkan, berjuang melawan kerasnya kenyataan.
Aku menjadi kebingungan, tatkala aku mengusahakan, tapi dunia memaksakan dengan menghadirkan segala kenyataan yang ada. Aku selalu berusaha bangkit dari segalanya, tapi kau, jatuhkan ku lagi dengan sekuat tenaga.
Hari ini aku menuntut, mengeluh atas semuanya. Apa arti dari usahaku selama ini, jika yang kudapatkan bukanlah apa-apa. Aku tak pernah merasa semarah ini sebelumnya.
Dunia, tunjukan kepadaku, bagaimana aku harus bersikap. Apakah aku harus mengikuti alur mu. Arusmu yang begitu deras memaksaku tidak bisa apa-apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H