Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajadah, Saksi Bisu Curahan kepada Ilahi

30 Desember 2020   10:07 Diperbarui: 30 Desember 2020   10:11 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen Pribadi

Dalam sepertiga malam ku, ku hamparkan sajadah panjang ku. Ku sucikan diri ku, ku laksanakan ibadah sunnah-Nya. Lalu, ku panjatkan do'a kepada-Nya.

Segala lika liku hidup, ku ceritakan kepada-Nya. Segala kehilafahan dan kebodohan ku, ku mohonkan ampun kepada Ilahi. Aku memasrahkan diri dibawah kuasa-Nya.

Sajadah, kau menjadi saksi bisuku. Kala aku mengeluh kepada Rabbku. Ketika aku memohonkan sesuatu kepada Tuhanku. Padahal aku sendiri pun kadang lalai untuk melakukan tugasku.

Tugas sebagai seorang hamba yang taat dan istiqamah. Tugas menjadi manusia yang baik menurut pedoman Nya. Tugas mengasihi orang-orang di sekitar ku.

Sajadah, jadilah saksiku kelak. Ketika aku berada dalam perhitungan, ketika aku berada dalam pertanggungjawaban. Ketika aku berada dalam timbangan.

Ketika mulutku tak mampu mengatakan, ketika wajahku tak mampu menyembunyikan. Saat semua bagian tubuhku tak lagi menjadi kuasaku. Ketika semua yang ku punya tak dapat menolongku.

Kala itu, sepertiga malam itu. Membuatku melayang membayangkan saat-saat ku meninggalkan dunia dan seisinya. Membayangkan aku tak pantas masuk ke dalam indahnya surga. Membayangkan pedihnya siksa neraka.

Cukuplah bagiku untuk menyadari segala dosa, merubah do'a ku dari yang sebelumnya. Yang awalnya ku meminta-minta sesuatu. Menjadi kan do'a ku memohon ampun. Atas ketidaksempurnaan ku dalam mengelola hati dan nafsu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun