Suatu waktu seseorang yang baru saja kukenal berucap "hati-hati di jalan ya" saat aku berpamitan karna harus segera bergegas menyudahi obrolan singkat kami waktu itu. Rasa sedikit bingungku mungkin dia sadari lewat raut wajahku. "kan perjalanannya masih jauh" lanjutnya mencoba menjelaskan maksud dari ucapannya. "oh, iya. Terimakasih" balasku singkat.
Bukan bermaksud sedang meragukan perhatian dari orang asing tersebut, hanya saja memang otak kita butuh waktu untuk mencerna sesuatu yang tidak biasa kita alami. Ungkapan hati-hati dijalan tentu punya makna yang dalam, yang mana didalamnya ada harapan keselamatan, keselamatan untuk perjalananku di sore itu.Â
Mengingat dalamnya pesan dan makna dari harapannya itulah mungkin otakku juga butuh waktu untuk memproses kembali rangkaian obrolan kami atau mungkin juga karena bagiku saat itu dia hanyalah orang asing yang baru saja kutemui beberapa menit sebelumnya. Tapi kalau mau jujur, dia orang asing yang baik hati bukan.
Itu hanya pengantar saja, sesuai dengan judulnya tulisan ini tentu mau ngomongin hati-hati dijalan miliknya Tulus. Sebagai seseorang yang mengagumi Tulus bersama dengan lagu-lagu miliknya tentulah ya saya pantas mengklaim diri saya sebagai 'Teman Tulus'.Â
"Wahai Tulus terimalah orang asing ini sebagai salah satu fans mu", kira-kira begitulah mungkin kata-kata yang pas kalau mau disampaikan. Tapi dimana-mana yang namanya mengagumi tentu tak perlu konfirmasi dong ya dari pihak yang bersangkutan :-)
Perjalanan membawamu
Bertemu denganku
Kubertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga
Seperti yang kau cari
Dan kita bertemu dibelanga
Kisah yang ternyata tak seindah itu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini kan mudah kau aku jadi kita
Kasih sayangmu membekas
Redam kini sudah
Pijar istimewa
Entah apa maksud dunia
Tentang ujung cerita
Kita tak bersama
Semoga rindu ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini kan mudah kau aku jadi kita
Kau melanjutkan perjalananmu
Ku melanjutkan perjalananku
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama latarmu dan latarku
Kukira ini takkan ada kendala
Kukira ini kan mudah kau aku jadi kita
Ku kira kita akan bersama
Hati-hati di jalan
Demikianlah lirik dari lagu Hati-hati di jalan. Lagu yang dirilis dalam album manusia tersebutpun hit setelah diluncurkan pada tanggal 3 Maret 2022 lalu. Dalam sekejap lewat lagunya Tulus berhasil menarik perhatian para pendengar musik. Trending diberbagai platform musik digital dan bahkan berbagai prestasi baru berhasil diraih.Â
Album yang berisi 10 lagu tersebut masuk kedalam jajaran Top Album Debut Global dan single hati-hati di jalan berhasil menduduki tangga lagu Billboard Global 200 pada posisi 123 di minggu pertama. Dan per hari ini 19 Mei 2022 untuk official liryc videonya di Youtube sudah ditonton sebanyak 71 juta kali dan untuk official music videonya ditonton sebanyak 11 juta kali. Hebat bukan.
Sebagai seseorang yang sudah mengakui bahwa saya mengagumi Tulus tentulah saya menjadi bagian dari orang-orang yang terpikat oleh album manusia tersebut. album yang berkisah tentang perjalanan manusia dengan kumpulan berbagai perasaan yang ada.Â
Disitulah daya pikatnya, karena lagu ini bercerita tentang manusia dan rasa. Sehingga sangat relate ke kita yang adalah manusia. Terkhusus untuk lagu hati-hati di jalan yang menjadi  daya pikatnya menurut saya berada pada lirik-lirik galaunya yang bercerita tentang relasi romansa yang kandas namun tak jelas tergambar kendalanya apa, samar-samar dan membingungkan.Â
Memang demikianlah adanya kalau bicara tentang cinta, ada sisi misterinya yaitu bagian yang tidak bisa diteorikan dengan pasti. Hanya bagian tidak semuanya. Sehingga pendengarpun diberi ruang bebas dalam menginterpretasikan bagian kisah misteri dalam lagu tersebut.Â
Dan hebatnya dalam relasi yang gagal itu liriknya ditutup dengan sebuah harapan dan doa yang baik, hati-hati di jalan. Satu lagi yang tak kalah memikat tentulah untaian melodinya. Ini hanyalah penilaian subjektif dari saya, seorang asing yang menikmati lagu-lagunya Tulus, seadanya saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI