Sebagai seorang mahasiswa jurusan pendidikan seyogyanya harus bisa memberikan penjelasan singkat dan jelas tentang taksonomi bloom . Tiga ranah yang ada di taksonomi bloom adalah ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Taksonomi Bloom berkaitan dengan LoTS dan HoTS.
Tapi sebelum kesana, mari kita bahas terlebih dahulu asal usul tentang Taksonomi Bloom ini.Â
Taksonomi Bloom dikembangkan oleh seorang psikolog pendidikan berkebangsaan Amerika Serikat, Benjamin Samuel Bloom pada tahun 1956 bersama dengan rekannya David Krahtwohl yang memberikan kontribusi besar di bidang pendidikan dengan menyusun klasifikasi objektif kognitif kependidikan serta teori belajar tuntas (mastery learning).
Pada mulanya, taksomi bloom hanya terdiri dari dua bagian saja, yaitu: ranah kognitif (coginitive domain) dan ranah afektif (affective domain). Bloom tidak menambahkan ranah psikomotor. Barulah di akhir tahun 1966, Simpson menambahkan ranah psikomotor, melengkapi apa yang telah dibuat oleh Bloom.
Taksonomi Bloom lama terdiri dari: pengetahuan (C1), Pemahaman (C2), Â Penerapan (C3), Analisis (C4), Sintesis (C5), Evaluasi (C6).
Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990, dan hasil revisinya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama revisi taksonomi bloom seperti yang bisa kita lihat melalui gambar diatas.
Dari gambar di bawah ini, ranah kognitif LoTS (Low Order Thinking Skills) dimulai dari mengingat-memahami-menerapkan. Sedangkan ranah kognitif HoTS (High Order Thinking Skills) meliputi: menganalisis-mengevaluasi-menciptakan. Adapun penerapannya dalam pembuatan soal tidak harus 100% HoTS, bisa dengan persentase 30% LoTS & 70% HoTS, tergantung kondisi siswa/pembelajar saat itu.
Kata kunci dari HoTS adalah: berpikir kritis, berpikir kreatif, pemecahan masalah, pembuatan keputusan.
H0TS merupakan kecakapan berpikir yang lebih dari sekedar mengingat dan memahami saja, tapi juga kemampuan untuk menggabungkan apa yang sudah diingat dan pahami untuk menganalisa, mengevaluasi dan bahkan mencipta. Â
Sebelum menguasai HOTS, siswa terlebih dahulu dituntut untuk memahami LOTS. LOTS merupakan kemampuan berpikir tahapan rendah yang terdiri dari kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan. Dengan begitu HOTS dan LOTS tidak dapat dipisahkan karena dibutuhkan kemampuan untuk memahami LOTS terlebih dahulu sebelum sampai ke tahap HOTS.
Kata Kerja Operasional (Revisi)
COGNITIVE
MENGINGAT (C1): menemukenali (identifikasi), mengingat kembali, membaca, menyebutkan, melafalkan/melafazkan, menuliskan, menghafal, menyusun daftar, menggarisbawahi, menjodohkan, memilih, memberi definisi, menyatakan, dll.
MEMAHAMI (C2): menjelaskan, mengartikan, menginterpretasikan, menceritakan, menampilkan, memberi contoh, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, mengklasifikasikan, menunjukkan, menguraikan, membedakan, menyadur, meramalkan, memperkirakan, menerangkan, menggantikan, menarik kesimpulan, meringkas, mengembangkan, membuktikan, dll.
MENERAPKAN (C3): melaksanakan, mengimplemetasikan, menggunakan, mengonsepkan, menentukan, memproseskan, mendemonstrasikan, menghitung, menghubungkan, melakukan, membuktikan, menghasilkan, memperagakan, melengkapi, menyesuaikan, menemukan, dll.
MENGANALISIS (C4):Â mendiferensiasikan, mengorganisasikan, mengatribusikan, mendiagnosis, memerinci, menelaah, mendeteksi, mengaitkan, memecahkan, menguraikan, memisahkan, menyeleksi, memilih, membandingkan, mempertentangkan, membagi, membuat diagram, mendistribusikan, menganalisis, memilah-milah, menerima pendapat, dll.
MENGEVALUASI (C5): mengecek, mengkritik, membuktikan, mempertahankan, memvalidasi, mendukung, memproyeksikan, memperbandingkan, menyimpulkan, mengkritik, menilai, mengevaluasi, memberi saran, memberi argumentasi, menafsirkan, merekomendasikan, memutuskan, dll.
MENCIPTAKAN (C6): membangun, merencanakan, memproduksi, mengkombinasikan, merancang, merekonstruksi, membuat, menciptakan, mengabstrasikan, mengkategorikan, mengkombinasikan, mengarang, mendesain, menyusun kembali, merangkaikan, menyimpulkan, membuat pola, dll.
AFFECTIVE
MENERIMA (A1): menanyakan, memilih, mengikuti, menjawab, melanjutkan, memberi, menyatakan, menempatkan, dll
MERESPON (A2): melaksanakan, membantu, menawarkan diri, menyambut, menolong, mendatangi, melaporkan, menyumbangkan, menyesuaikan diri, berlatih, menampilkan, membawakan, mendiskusikan, menyatakan setuju, mempraktekkan, dll.
MENGHARGAI (A3): menunjukkan, melaksanakan, menyatakan pendapat, mengambil prakarsa, mengikuti, memilih, ikut serta, menggabungkan diri, mengundang, mengusulkan, membedakan, membimbing, membenarkan, menolak, mengajak, dll.
MENGORGANISASIKAN (A4): merumuskan, berpegang pada, mengintegrasikan, menghubungkan, mengaitkan, menyusun, mengubah, melengkapi, menyempurnakan, menyesuaikan, menyamakan, mengatur, memperbandingkan, mempertahankan, memodifikasi, mengorganisasi, mengkoordinir, merangkai, dll.
KARAKTERISASI MENURUT NILAI (A5): bertindak, menyatakan, memperhatikan, melayani, membuktikan, menunjukkan, bertahan, mempertimbangkan, mempersoalkan, dll.
PSHYCOMOTORIC
MENIRU (P1): menyalin, mengikuti, mereplikasi, mengulangi, mematuhi, membedakan, mempersiapkan, menirukan, menunjukkan, dll
MANIPULASI (P2): membuat kembali, membangun, melakukan, melaksanakan, menerapkan, mengawali, bereaksi, mempersiapkan, memprakarsai, menanggapi, mempertunjukkan, menggunakan, menerapkan, dll.
PRESISI (P3): menunjukkan, melengkapi, menyempurnakan, mengkalibrasikan, mengendalikan, mempraktekkan, memainkan, mengerjakan, membuat, mencoba, memposisikan, dll.
ARTIKULASI (P4): membangun, mengatasi, menggabungkan koordinat, menginterpretasikan, beradaptasi, mengembangkan, merumuskan, memodifikasi, memasang, membongkar, merangkaikan, menggabungkan, mempolakan, dll.
NATURALISASI (P5): mendesain, menentukan, mengelola, menciptakan, membangun, membuat, menciptakan, menghasilkan karya, mengoperasikan, melakukan, melaksanakan, mengerjakan, menggunakan, memainkan, mengatasi, menyelesaikan, dll.
Kiranya tulisan ini bisa menjadi panduan singkat bagi para calon guru/desain pembelajaran kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H