Nama : Reno Roger Collins
NIM : 2410416110022
Kelas : C
Dosen pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
Program Studi : S1 Geografi
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Mata Kuliah : Penginderaan Jauh
PTN : Universitas Lambung Mangkurat
Teknologi citra satelit dan citra udara telah menjadi alat penting saat ini untuk memantau dan memahami dunia kita. Pemetaan tanah, pemantauan lingkungan, dan manajemen sumber daya alam adalah beberapa contoh aplikasi citra-citra ini yang luas dan detail tentang permukaan bumi.
Tidak hanya diperlukan data gambar beresolusi tinggi untuk mendapatkan data spasial berkualitas, tetapi juga diperlukan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip dasar interpretasi gambar. Interpretasi gambar melibatkan penggunaan serangkaian elemen yang membantu analis menguraikan dan memahami detail yang tersembunyi dalam gambar.
Untuk melakukan analisis yang akurat dan menyeluruh, ada sembilan komponen interpretasi gambar, yaitu rona, warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs, dan hubungan. Kajian ini akan membahas secara singkat setiap komponen interpretasi gambar, menjelaskan peran mereka dalam proses analisis gambar, dan mengapa memahami dan menerapkan komponen ini dalam berbagai konteks.
Dengan memahami komponen ini dengan benar, analis dapat menggali informasi penting dari gambar satelit atau udara, yang akan membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik dalam berbagai bidang studi dan situasi praktis.
Kajian ini berfokus pada analisis gambar di wilayah Kabupaten Banyuwangi, yang terletak di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Secara geografis, kabupaten ini terletak di 7° 43’ - 8° 46’ Lintang Selatan dan 113° 53’ - 114° 38’ Bujur Timur.
Secara umum, topografi Kabupaten Banyuwangi di wilayah barat dan utara sebagian besar merupakan pegunungan, sedangkan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. Wilayah barat dan utara memiliki tingkat kemiringan rata-rata 40°, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi dibandingkan dengan bagian lainnya.
Daratan datar sebagian besar memiliki tingkat kemiringan kurang dari 15°, dan rata-rata curah hujan cukup untuk meningkatkan kesuburan tanah. Dataran rendah membentang dari selatan ke utara dengan banyak sungai mengalir sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi, ada 35 DAS yang dapat mengairi luasnya sawah dan meningkatkan kesuburan tanah.
Selain memiliki potensi pertanian, Kabupaten Banyuwangi juga memiliki potensi untuk berkembang menjadi tempat pembuatan tanaman perkebunan dan kehutanan, serta memiliki potensi untuk berkembang menjadi tempat pembiakan ternak, yang dapat meningkatkan ekonomi rakyat.
Dengan bentangan pantai yang cukup panjang, pengembangan sumber daya kelautan dapat dicapai melalui peningkatan dan diversifikasi pengelolaan kawasan pantai dan wilayah perairan laut.
Analisis 3 Citra di Kabupaten Banyuwangi, sebagai berikut:
- Citra I (Landsat 8)
Untuk menggantikan Landsat 7, Landsat 8 adalah satelit penginderaan jauh generasi terbaru yang diluncurkan pada tahun 2013 oleh NASA dan USGS. Ini adalah bagian dari program Landsat, yang telah beroperasi sejak tahun 1970-an.
Untuk aplikasi seperti pemantauan lingkungan, pertanian, pemetaan lahan, dan pengelolaan sumber daya alam, Landsat 8 dilengkapi dengan sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS). Sensor-sensor ini memungkinkan pengambilan gambar satelit dengan resolusi yang tinggi dan berbagai spektrum cahaya, termasuk inframerah termal. Ciri pasif ini sering digunakan saat melihat sumber daya alam.
- Jenis Citra: Landsat 8-L1TP
Spesifikasi
Citra Landsat 8 memiliki resolusi piksel 28.5 meter, dengan satu band yang memiliki resolusi lebih tinggi 15 meter. Dua sensor, Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS), ada di satelit Landsat 8. Sensor OLI memiliki resolusi spasial 30 meter (visible, NIR, SWIR), 100 meter (thermal), dan 15 meter (pankromatik). Mayoritas citra Landsat 8 telah mengalami koreksi geometrik.
Kelebihan
1. Data Landsat 8 terbuka, bebas, dan gratis, memungkinkan pengguna mengakses informasi penting tanpa hambatan. Hal ini juga membuatnya mudah digunakan untuk berbagai keperluan penelitian dan pemantauan.
2. Resolusi spasial Landsat 8 sekitar 30 meter untuk band multispektral dan 15 meter untuk band pankromatik memungkinkan identifikasi objek yang lebih baik dan pemetaan fitur permukaan bumi.
3. Serial waktu Landsat 8 tanpa striping memungkinkan pengguna untuk melihat perubahan seiring waktu tanpa mengganggu pola striping yang terjadi pada Landsat 7 setelah tahun 2003.
4. Spektrum Landsat 8 mencakup sebelas band, dari inframerah jauh hingga biru.
5. Landsat 8, seperti program Landsat lainnya, memberikan serangkaian gambar yang konsisten dan panjang yang mencatat perubahan permukaan bumi, dengan interval pengambilan gambar sekitar 16 hari. Ini memungkinkan analisis menyeluruh dari berbagai fenomena di permukaan bumi, termasuk penginderaan suhu permukaan dan vegetasi.
Kekurangan
1. Saat cuaca berawan, sensor satelit Landsat 8 mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik karena data citra yang dihasilkannya, seperti yang terjadi pada kebanyakan satelit.
2. Landsat 8 berupa data mentah yang memerlukan pengolahan sebelum dapat digunakan untuk analisis; oleh karena itu, meskipun memiliki resolusi temporal yang moderat (setiap 16 hari), ia tidak cocok untuk pengawasan peristiwa yang membutuhkan data citra terbaru segera mungkin, seperti bencana alam atau kebakaran hutan.
3. Proses pengolahan data ini membutuhkan keahlian dan perangkat lunak khusus. Seperti yang terjadi pada Landsat 7, Landsat 8 juga memiliki risiko kegagalan perangkat keras yang dapat memengaruhi ketersediaan dan kualitas data dalam jangka waktu tertentu.
- Analisis Unsur Citra Landsat 8-L1TP
- Citra II (WorldView Legion)
Maxar Intelligence—yang sebelumnya bernama Maxar Techonologies dan sebelumnya bernama DigitalGlobe—memiliki dan mengoperasikan satelit WorldView Legion.
Satelit ini dimaksudkan untuk menghasilkan gambar satelit dengan resolusi spasial 29 cm (0,29 m) pada posisi nadir, yang merupakan resolusi spasial tertinggi yang dapat dihasilkan oleh satelit observasi bumi saat ini.
WorldView Legion Satellite dirancang untuk menghasilkan gambar dengan resolusi spasial dan akurasi paling tinggi. Setiap gambar satelit akan memiliki Error Circular 90% atau CE90 tidak lebih dari lima meter dan dapat mencapai satu meter jika data Digital Elevation Model (DEM) yang tepat digunakan.
Satelit WorldView Legion menghasilkan gambar dengan delapan band resolusi spektral: Coastal, Blue, Green, Yellow, Red, Red Edge 1, Red Edge 2, dan Near InfraRed.
Menurut informasi di halaman Wikipedia, Satelit WorldView Legion akan membentuk konstelasi dengan enam satelit, dengan empat di antaranya telah berhasil mencapai orbitnya, dan dua satelit lainnya akan diluncurkan pada tahun 2024. Namun, menurut informasi di halaman Wikipedia, kemungkinan besar lebih dari enam satelit akan beroperasi, atau bahkan delapan.
Spesifikasi
1. WorldView Legion adalah konstitansi dari enam satelit yang digunakan untuk melihat Bumi. Masing-masing satelit berada di orbit rendah Bumi dengan ketinggian sekitar 450 km, yang memungkinkan hingga 15 revisiti per hari.
2. Dalam modus pankromatik, satelit ini dapat menghasilkan gambar dengan resolusi spatial 30 cm dan 50 cm dalam modus multispektral.
3. SS/Loral, anak perusahaan Maxar, membuat komponen ini menggunakan gambar yang dibuat oleh Raytheon Space Systems. Setiap satelit memiliki massa 750 kilogram, dan desainnya dirancang untuk bertahan selama sepuluh tahun.
Kelebihan
1. Memiliki detail citra objek yang tinggi, memungkinkan satelit ini untuk melacak detail kecil di permukaan Bumi, seperti lapangan olahraga, kapal kargo, marka jalan, dan mobil.
2. Luas jangkauan daerahnya yang luas membuat aplikasi seperti pemantauan lingkungan, penginderaan pertanian, dan pemetaan kota dapat dilakukan dengan menggunakan konstitansi satelit.
3. Dapat mengulangi gambar dengan frekuensi yang lebih singkat, yang memungkinkan pengawasan terus-menerus dan pembaruan data yang cepat.
Kekurangan
1. Meskipun detail gambarnya sangat rinci, produksi dan operasional satelit observasi bumi yang canggih ini tentu saja harganya tidak terjangkau.
2. Maxar Intelligence harus bersaing dengan pesaing kuat seperti Airbus Defence & Space dan Chang Guang Satellite Technology Co, Ltd., yang keduanya memiliki satelit dengan resolusi spasial tinggi.
3. Peluncuran dua satelit pertama tertunda pada tahun 2020, menyebabkan penundaan dan memburukkan saham perusahaan.
- Analisis Unsur Citra Worldview Legion
- Citra III (Sentinel-2)
Salah satu bagian dari Agencia Penerbangan Eropa (ESA) Copernicus, Sentinel diluncurkan tahun 2015. Karena resolusi mereka yang tinggi, ciri sentinel sering digunakan dalam penelitian. Sekelompok satelit yang dimiliki oleh European Space Agency (ESA) bernama Sentinel-2 dimaksudkan untuk mengamati Bumi dan menghasilkan gambar resolusi tinggi untuk digunakan dalam berbagai konteks, seperti pemantauan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, pertanian, dan pemetaan daratan. Satelit Sentinel-2 memiliki instrumen multispektral yang dapat mengambil gambar dalam berbagai panjang gelombang, mulai dari inframerah jauh hingga ultraviolet, yang memungkinkannya mendeteksi perubahan di permukaan Bumi dengan tingkat detail yang tinggi.
- Jenis Citra: Sentinel-2-L2A
Spesifikasi
Spesifikasi resolusi spasial tiap band yang dimiliki oleh citra Sentinel-2 adalah sebagai berikut:
Band 1: Coastal aerosol, 0.443 µm, 60 meter
Band 2: Blue, 0.49 µm, 10 meter
Band 3: Green, 0.56 µm, 10 meter
Band 4: Red, 0.665 µm, 10 meter
Band 5: Vegetation Red Edge, 0.705 µm, 20 meter
Band 6: Vegetation Red Edge, 0.74 µm, 20 meter
Band 7: Vegetation Red Edge, 0.783 µm, 20 meter
Band 8: Near Infrared (NIR), 0.842 µm, 10 meter
Band 8A: Vegetation Red Edge, 0.865 µm, 20 meter
Band 9: Water vapor, 0.945 µm, 60 meter
Band 10: Cirrus, 1.375 µm, 20 meter
Band 11: Cloud mask, 0.665 µm, 20 meter
Band 12: Snow/ice, 1.610 µm, 20 meter
Resolusi spasial Sentinel-2 adalah 10 meter untuk band pankromatik dan 20 meter untuk band multispektral.
Kelebihan
1. Sentinel-2 memiliki resolusi spasial yang tinggi (10 meter untuk band multispektral dan 60 meter untuk band pankromatik), yang membuatnya lebih jelas untuk melihat detail objek di permukaan bumi.
2. Satelit kembar yang saling mengisi, sehingga resolusi temporal moderat ini cukup baik untuk mengamati perubahan kondisi perairan atau tutupan lahan secara berkala.
Kekurangan
1. Tutupan awan dapat memengaruhi data gambar Sentinel-2. Cuaca berawan dapat menghalangi sensor satelit, menyebabkan data gambar yang dihasilkannya tidak dapat digunakan.
2. Sentinel-2 tidak cocok untuk melacak peristiwa yang membutuhkan data citra terbaru sesegera mungkin, seperti bencana alam atau kebakaran hutan, karena resolusi temporalnya moderat (5 hari sekali), dan datanya berupa data mentah yang memerlukan pengolahan sebelum dapat digunakan untuk analisis. Pengolahan data ini membutuhkan perangkat lunak dan keahlian khusus.
3. Karena orbitnya, Sentinel-2A tidak dapat mencakup area kutub yang ideal, yang membatasi penggunaan untuk pemantauan di wilayah tersebut.
- Analisis Citra Sentinel-2-L2A
Referensi
mapvisionindonesia@gmail.com. 2024. “WorldView Legion (0.3 meter).” mapvisionindo.com.
World Imagery Wayback. 2024. “World Imagery (Wayback 2024-05-09).” livingatlas.arcgis.com.
https://earthexplorer.usgs.gov/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI