Saya berencana untuk melakukan wawancara dengan beberapa orang di beberapa kelurahan di Kota Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Tengah, khususnya di Kelurahan Antasan Besar, Sei/Sungai Baru, Kertak Baru Ilir, Kertak Baru Ulu, dan Kelayan Luar. Tujuan saya adalah untuk mengetahui lebih banyak tentang potensi lahan basah yang ada. Melalui serangkaian pertanyaan yang telah disusun, saya ingin mendapatkan pemahaman tentang berbagai perspektif dan pengalaman mereka tentang pemanfaatan lahan basah.
Saya berharap wawancara ini akan memberikan wawasan yang luas tentang cara masyarakat setempat memanfaatkan lahan basah dan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengelolanya. Selain itu, saya juga ingin mengetahui pendapat mereka tentang bagaimana lahan basah penting bagi ekonomi lokal dan keberlanjutan ekosistem. Dengan mendengarkan langsung dari para responden, saya berharap dapat mengumpulkan informasi bermanfaat yang akan membantu saya membuat rencana pengelolaan lahan basah yang lebih efisien.Melalui metode ini, saya ingin meningkatkan kesadaran publik tentang potensi besar yang dimiliki lahan basah dan bagaimana potensi ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, wawancara ini melakukan lebih dari sekedar mengumpulkan data; itu juga memulai diskusi konstruktif tentang prospek pengembangan lahan basah di daerah ini.
Berikut ini adalah tiga pertanyaan yang selalu saya berikan kepada setiap individu yang telah saya minta izin untuk meluangkan waktunya sejenak untuk memberikan tanggapan mereka mengenai potensi pemanfaatan lahan basah di kelurahan mereka tersebut:
1. Apa potensi utama dari kelurahan Anda terkait pemanfaatan lahan basah?
2. Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan lahan basah di kelurahan Anda?
3. Menurut Anda, bagaimana arah pengembangan pemanfaatan lahan basah di kelurahan Anda agar memiliki nilai ekonomi?
Kelurahan Antasan Besar
Responden 1: Angga (21)
Menurut saudara Angga yang juga seorang alumni dari ULM, berusia 21 tahun, budidaya ikan air tawar adalah potensi utama kelurahan Antasan Besar. Namun, dia menemukan bahwa kurangnya pengetahuan dan teknologi yang cukup menjadi hambatan untuk memaksimalkan potensi tersebut. Pak Angga berpendapat bahwa pengembangan dapat dicapai melalui pelatihan petani ikan dan bantuan teknologi canggih.
Responden 2: Ibu Sumiati (55)
Salah satu potensi utama di kelurahan ini adalah pertanian sayuran di lahan basah, kata ibu Sumiati, yang berusia 55 tahun. Tetapi banjir sering menjadi masalah yang merusak tanaman sayuran. Untuk menyelesaikan masalah ini, beliau menyarankan untuk membangun sistem irigasi yang lebih baik yang akan memungkinkan pertanian sayuran yang berkelanjutan dan lancar di lahan basah.
Kelurahan Sei/Sungai Baru
Responden 1: Bapak Eli (50)
Menurut bapak Eli, yang berusia lima puluh tahun, potensi utama kelurahan Sei/Sungai Baru adalah wisata alam dan ekowisata. Sayangnya, pengembangan potensi wisata tersebut menghadapi kendala karena kurangnya promosi dan fasilitas pendukung. Bapak Eli menyarankan peningkatan promosi dan pengembangan infrastruktur wisata yang lebih baik untuk meningkatkan nilai ekonomi dari potensi ini.
Responden 2: Bapak Masri Basri (61)
Bapak Masri Basri, berusia 61 tahun, mengatakan bahwa budidaya tanaman obat juga merupakan potensi besar di kelurahan ini. Namun, masalah utamanya adalah kurangnya pengetahuan tentang tanaman obat. Beliau menyarankan agar pengembangan dilakukan dengan memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada warga untuk memaksimalkan potensi budidaya tanaman obat.
Kelurahan Kertak Baru Ilir
Responden 1: Ibu Maimunah (54)
Menurut ibu Maimunah, berusia 54 tahun, budidaya tanaman hias adalah potensi utama di kelurahan Kertak Baru Ilir. Namun, kendala utamanya adalah kurangnya pasar untuk menjual hasil budidaya. Untuk mengatasi hal ini, Ibu Maimunah menyarankan pembukaan pasar lokal dan platform online untuk membantu petani tanaman hias mendapatkan akses ke pasar.
Responden 2: Bapak Aris (30)
Bapak Aris, berusia 30 tahun, mengatakan bahwa potensi lain di kelurahan adalah perikanan. Namun, polusi air menjadi masalah besar yang mengganggu budidaya ikan. Beliau menyarankan peningkatan kesadaran lingkungan dan pengelolaan limbah yang lebih baik untuk menjaga kualitas air dan mendukung keberlanjutan bisnis perikanan.
Kelurahan Kertak Baru Ulu
Responden 1: Saudara Fikri (20)
Fikri, seorang pemuda berusia 20 tahun, menyatakan bahwa budidaya ikan lele adalah potensi utama di kelurahan Kertak Baru Ulu. Namun, kurangnya modal untuk memulai usaha menjadi kendala utama yang dihadapi. Untuk mengembangkan potensi ini, Fikri menyarankan pemberian akses permodalan serta pelatihan kepada warga agar mereka dapat memulai dan mengembangkan usaha budidaya ikan lele dengan lebih baik.
Responden 2: Saudara Yazid (18)
Yazid, yang berusia 18 tahun, menambahkan bahwa pertanian padi juga merupakan potensi utama di kelurahan ini. Namun, kurangnya alat pertanian modern menjadi permasalahan yang menghambat peningkatan produktivitas. Sebagai arah pengembangan, Yazid menyarankan penyediaan alat pertanian yang lebih canggih guna mendukung efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan pertanian padi.
Kelurahan Kelayan Luar
Responden 1: Bapak Ahmad Jauhari (60)
Bapak Ahmad Jauhari, berusia 60 tahun, mengatakan bahwa budidaya ikan nila adalah bisnis yang sangat menguntungkan di kelurahan Kelayan Luar. Namun, masalah utama yang menghambat budidaya ikan adalah kualitas air yang buruk. Untuk mengatasi masalah ini, beliau menyarankan untuk melakukan perbaikan kualitas air melalui pengelolaan limbah yang lebih baik sebagai langkah pengembangan yang dapat meningkatkan keberlanjutan budidaya ikan nila.
Responden 2: Ibu Sari (33)
Ibu Sari, yang berusia 33 tahun, menambahkan bahwa wisata kuliner berbasis hasil lahan basah juga merupakan potensi utama di kelurahan ini. Namun, dia mengatakan bahwa kurangnya promosi dan fasilitas membuatnya sulit untuk menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan nilai ekonominya.
Menurut diskusi ini, ada perbedaan pendapat dalam masyarakat tentang cara terbaik untuk memanfaatkan lahan basah. Diharapkan melalui diskusi seperti ini akan muncul gagasan baru dan kerja sama yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang saya lakukan dengan beberapa orang tentang kemungkinan lahan basah di wilayah ini disajikan di sini. Saya berharap artikel ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan mendorong pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan.
- Kelurahan Antasan Besar memiliki potensi untuk menanam sayuran dan ikan air tawar. Namun, kendala utama termasuk keragaman banjir dan kurangnya pengetahuan dan teknologi. Pelatihan dan peningkatan sistem irigasi dapat memungkinkan pertumbuhan.
- Kelurahan Sei/Sungai Baru memiliki potensi untuk budidaya tanaman obat serta wisata alam dan ekowisata. Namun, ada kekurangan promosi dan fasilitas pendukung, serta kurangnya pengetahuan tentang tanaman obat. Dengan meningkatkan promosi, infrastruktur wisata, dan penyuluhan kepada warga, pengembangan dapat dicapai.
- Kelurahan Kertak Baru Ilir memiliki banyak potensi untuk pertanian dan perikanan. Pasar yang kurang dan polusi air menjadi tantangan. Dengan membuka pasar lokal dan online serta meningkatkan kesadaran lingkungan, pengembangan dapat dicapai.
- Kelurahan Kertak Baru Ulu memiliki potensi untuk pertanian padi dan budidaya ikan lele. Namun, masalahnya adalah kekurangan modal dan peralatan pertanian canggih. Memberikan akses ke permodalan dan menyediakan alat pertanian yang lebih canggih adalah dua cara yang dapat memungkinkan pengembangan.
- Wisata kuliner berbasis hasil lahan basah dan budidaya ikan nila adalah potensi di Kelurahan Kelayan Luar. Kualitas air yang buruk dan kurangnya promosi menjadi hambatan. Dengan memperbaiki kualitas air dan meningkatkan promosi dan fasilitas pendukung, pengembangan dapat dilakukan.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa masyarakat memiliki perspektif yang berbeda tentang penggunaan lahan basah. Ada kesadaran akan potensi besar yang dimiliki, tetapi masih ada masalah seperti kekurangan sumber daya manusia dan fasilitas. Diharapkan lahan basah dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan bersama melalui diskusi dan kerja sama konstruktif antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya. Potensi lahan basah di Kecamatan Banjarmasin Tengah dapat menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat jika dimanfaatkan dengan benar. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk upaya lebih lanjut dalam pemanfaatan lahan basah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H