Dalam dunia kerja kita dituntut untuk bisa menguasai banyak hal yang terkadang musti kita pelajari secara otodidak juga. Salah satu keahlian yang harus kita miliki dan pertajam ialah teknik bernegosiasi.
Negosiasi yang merupakan suatu proses tawar menawar yang dilakukan dalam sebuah perundingan untuk saling menyampaikan keinginan/kepentingannya masing-masing yang berguna mencapai sebuah bentuk kesepakatan yang diakui secara bersama antara kedua belah pihak yang ada di dalamnya (baik itu pribadi maupun kelompok).
Seringkali, bentuk negosiasi dijadikan sebagai jalan dalam penyelesaian masalah atau sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang bermasalah/bersengketa.
Memang negosiasi ini hampir mirip dengan bentuk mediasi yang juga saat ini lebih familiar digunakan baik dalam permasalahan hukum dan sengketa lainnya.
Namun mediasi biasanya ditempuh karena tidak adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yang bertikai, sehingga dibutuhkan pihak luar (eksternal) untuk menengahi sebagai mediator. Bedanya dengan negosiasi, kedua belah pihak sepakat untuk duduk berunding tanpa adanya pihak asing di dalamnya.
Walaupun proses negosiasi dapat siapa saja lakukan, akan tetapi terdapat beberapa unsur penting yang sebaiknya dimiliki oleh negosiator seperti Kekuatan (Power), Pemanfaatan waktu (timing) Pengambilan posisi (positioning): Pengambilan posisi fisik & Pengambilan posisi konseptual.
Terdapat beberapa tahapan dan teknik yang perlu dikuasasi seorang pekerja dalam menjalankan proses negosiasinya agar menghasilkan kesepakatan yang baik dan menyenangkan bagi seluruh pihak yang bernegosiasi.Â
Adapun beberapa tahap yang dilakukan oleh negosiator yaitu:
- Eksplorasi;
- Penawaran;
- Tawar menawar;
- Penyelesaian;
- Kesepakatan;
- Pengesahan
Demi efektifnya proses negosiasi, ada baiknya negosiator dapat menjunjung tinggi beberapa hal antara lain:
- Jujur dan adil (fairness);
- Efisiensi;
- Kerjasama (coorporation);
- Berimbang (balanced);
- Perencanaan yang baik (Good planning);
- Keuntungan (Benefit)
Bila terjadi situasi dan kondisi yang dirasakan kurang mendukung, negosiator harus memiliki berbagai teknik khusus agar suasana dapat kembali normal seperti:
- Berpura-pura/mengelabui (pretension);
- Menyatakan tidak punya wewenang;
- Cara elang dan merpati;
- Jawab " Ya" (positif) terhadap pernyataan negatif;
- Menanyakan alasan " mengapa";
- Taktik informasi;
- Taktik istirahat;
- Membatasi waktu