Sebelum masuk ke pembahasan, saya ingin kita mengingat lagi sebuah ungkapan dari Isaac Asimov,Â
"It is important to remember that the viciousness and wrongs of life stick out very plainly but that even at the worst times there is a great deal of goodness, kindness, and day-to-day decency that goes unnoticed and makes no headlines."
Banyak hal dalam hidup ini yang membuat saya merasakan kekhawatiran dan berakhir pada ketakutan-ketakutan akan masa depan yang akan datang.
Sering kita takut melakukan sesuatu karena kita takut melihat hasilnya.
Kita takut untuk gagal, takut untuk salah, takut mess up.
Ini semua membuat kita mengurungkan niat yang akhirnya kita tidak melakukan hal-hal baru.
Tapi justru disitu poinnya. Kalau kita tidak pernah melakukan suatu hal yang baru (new things), ya justru kita tidak akan belajar.
Hal ini karena, berbuat salah itu adalah harga dari sebuah pelajaran.
Namun ego kita saja yang sering tidak kuat untuk menerima kesalahan.
Lalu timbul pertanyaan, bagaimana cara untuk mengalahkan rasa takut? Ya, kita harus maju menghadapinya.
Rasa takut itu natural, tapi kita bisa maju terus walaupun dengan rasa takut.
Karena hanya dengan sebuah action lah kita bisa menaklukkan rasa takut itu.
Kesimpulannya, kalah ada hal baru yang ingin kalian pelajari, ingatlah hal ini: belajar itu bukan tentang perfection, dan rasa takut itu sangatlah biasa.
Yang membuat proses kita luar biasa adalah kalau kita terus berjalan walaupun takut.
(RM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H