Mohon tunggu...
Reno Maratur Munthe
Reno Maratur Munthe Mohon Tunggu... Penulis - Reno

Munthe Strategic and International Studies (MSIS)

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Konflik Rusia-Ukraina dalam Kacamata Hukum Humaniter

27 Februari 2022   12:07 Diperbarui: 27 Februari 2022   22:19 1719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konflik dingin Rusia-Ukraina yang selama ini terjadi akhirnya sampailah pada serangan nyata yang dilancarkan oleh Rusia ke Ukraina. 

Aksi nyata yang dilakukan berupa invasi besar-besaran oleh militer Rusia ke beberapa wilayah di Ukraina termasuk Ukraina bagian Timur yang sampai saat tulisan ini diterbitkan, diklaim Rusia sudah mereka kuasai hampir sepenuhnya.

Beberapa hari ini melihat dan mencermati berita-berita maupun cuplikan-cuplikan dari tayangan di media massa online maupun media sosial, terlihat serangan-serangan yang dilancarkan oleh Rusia terhadap beberapa wilayah di Ukraina terlihat juga menyasar/mengenai juga penduduk-penduduk sipil atau bangunan-bangunan sipil. 

Hal ini sudah termasuk pelanggaran hukum perang internasional (hukum humaniter) atau secara internasional disebut International Humanitarian Law Applicable in Armed Conflict yang telah disepakati negara-negara di dunia dimana seharusnya dalam situasi perang tersebut hanya diperbolehkan menyasar instalasi-instalasi militer atau kantor-kantor pemerintahan. 

Hukum humaniter ini merupakan sebuah istilah modern saat ini dari hukum perang, dimana disebut sebagai hukum humaniter untuk menghindari trauma korban-korban yang terdampak dalam kekejaman perang.

Benar atau tidaknya serangan-serangan tersebut berasal dari militer Rusia harus juga dipastikan kebenarannya. Hal ini dikarenakan pihak berwenang Rusia juga menolak tuduhan tersebut dilakukan oleh militer Rusia. 

Namun dalam kondisi perang yang saat ini terjadi, sangat sulit untuk menemukan jawabannya, karena kedua belah pihak saling melempar tanggungjawab.

Bila melihat rekam jejak negara Rusia selama ini, sulit memercayai serangan tersebut dilakukan oleh militer Rusia. Jiwa ksatria Rusia yang tertanam dalam jiwa mereka sebagai sebuah 'bangsa yang kuat' selama berabad-abad tentunya tidak mungkin melakukan hal keji tersebut menurut pandangan saya.

Rusia hanya menyerang beberapa titik yang menjadi target mereka, yakni tempat-tempat khusus Ukraina yang menjadi tempat menyimpan senjata (alutsista) baik yang dimiliki oleh Ukraina maupun senjata-senjata atau bantuan-bantuan perang dari negara-negara NATO.

Tentunya bukan merupakan tempat-tempat pemusatan penduduk. Hal ini dilakukan agar pihak Ukraina menyerah tanpa syarat dengan Rusia. -RM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun