Tindak lanjut penyelenggara pemilu terhadap pengaturan buzzer politik dirasa sudah cukup intens namun belum maksimal. Penelaahan ini dilihat jika penindakan terhadap suatu tindakan buzzer politik yang bekerja senyap dengan bersembunyi pada identitas yang disamarkan maupun identitas aslinya, harusnya penyelenggara pemilu juga dapat tegas memeriksa dan mencari tahu baik identitas si-buzzer politik sampai kepada siapa yang memerintahkan mereka melaksanakan kerja yang sungguhlah merusak fabrikasi percakapan di media sosial yang ujungnya menghasilkan seorang pemimpin yang tidak baik.Â
Bilamana tindakan tersebut juga berimplikasi pada ranah kriminal, maka pihak berwajib dapat terjun di dalamnya.Â
Karena penulis yakin dan percaya, bahwasanya suatu hasil akhir yang baik, bilamana prosesnya tidak dijalankan dengan baik atau disebut dengan menghalalkan segala macam cara demi mancapai suatu tujuan -- maka akan menghasilkan tujuan yang tidak baik juga kedepan.Â
Dengan demikian kualitas dan integritas pemilu diragukan karena tidak menjamin bahwa kandidat yang terpilih merupakan benar-benar seorang kandidat yang tepat dalam menduduki posisi yang diperebutkan tersebut.Â
-RM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H