Kabupaten Sikka tercinta, Nian Tana Sikka, Maumere Manis e, sesungguhnya mulai terpatri semenjak ia menamatkan pendidikan di IPDN Jatinangor Jawa Barat dan mulai berkiprah di Kabupaten Ende, dan di tempatkan di daerah terpencil wilayah utara Ende Sare. Sebagai anak Bupati Sikka aktif saat itu (Baca:Alexander Idong) harusnya ia bisa melakukan lobi kepada orang tuanya agar di tempatkan di Kota Ende atau sekalian kota Kabupaten Sikka. Tapi bagi Robi Idong, demikian sapaan akrabnya, tetap menjalankan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat di tengah masyarakat di daerah terpencil dan jauh dari ibukota kabupaten Ende.
Cita-cita luhur dalam sanubari Bapak Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos.M.Si untuk memajukan daerahTentu selama masa kariernya sebagai PNS, ia terus bergumul dengan kesulitan masyarakat di Kota Baru, Kabupaten Ende. Hasil kerja dengan penuh dedikasi dan kedisiplinan yang tinggi akhirnya ia melanjutkan ke  jenjang S2 di Brawijaya Malang dan setelah selesai study dan kembali bekerja di Ende dan selanjutnya ke Maumere Kabupaten Sikka.Â
Di kabupaten Sikka ia ditempatkan di Bappeda, lalu ke beberapa Instansi di Kabupaten Sikka. Dalam perjalanan pengabdian di Nian Tana Sikka. Robi idong sungguh mengenal dan mengetahui secara mendalam Postur APBD Kabupaten Sikka dan kondisi real yang ada di tingkat masyarakat akar rumput. Robi Idong menggumuli ladang pengabdian sebagai PNS di tengah masyarakat Kabupaten Sikka. Ia tahu kesulitan, lalu mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati berpasangan dengan Alex Bapa dan Alex Longinus. Selama bertarung dengan 2 paket yang berbeda ia terus belajar dan bergumul dengan masyarakat banyak lebih-lebih masyarakat kecil di kampung-kampung.Â
Dalam pergaulan Hidup dengan siapa saja tanpa memandang status dan kedudukan, tanpa memandang suku, agama dan golongan, orang besar atau orang kecil, kalangan menengah atau kalangan elite. Bagi Robi Idong mereka adalah saudara, mereka adalah sahabat yang baik.Â
Bupati Robi Idong, adalah Pemimpin yang rendah hati dan berhati mulia.
bayangkan selama lima tahun memimpin Kabupaten Sikka, fokus perhatiannya hanya untuk rakyat Kabupaten Sikka. bahkan untuk kegiatan keluarganya saja ia tinggalkan hanya untuk pelayanan kepada masyarakat Nian Tanah Sikka tercinta. Dalam menjalankan Amanat rakyat Ia memimpin dengan gaya yang asyik, unik dan merakyat.Â
Inilah tipe pemimpin yang dikehendaki rakyat  dekat dengan rakyat dan selalu ada bersama rakyat. Keberpihakan kepada rakyat tanpa kenal lelah. Sungguh mereka adalah pemimpin yang benar-benar menjalankan sumpah jabatan sebagai bupati Sikka.Â
Sejak pelantikannya bersama bapak wakil Bupati Sikka, Bapak Romanus woga, ia benar-benar mengabdikan dirinya hanya untuk rakyat yang tersebar di 181 Desa dan 13 Kelurahan yang ada di 21 Kecamatan di Kabupaten Sikka ini.Â
Bahkan kunjungan berulang-ulang, Sehingga tidak heran kalau Robi Idong banyak kenalan, banyak saudara, banyak teman dan banyak yang mengenal dirinya. Dari kunjungan dan kampanye, sejak mengabdi di Sikka hingga menjadi calon wakil Bupati dan Calon Bupati ia selalu berada bersama rakyat kecil. Sehingga dia sungguh tahu persis, mengerti dan memahami kesulitan dan keterpurukan hidup masyarakat. Meskipun Robi Idong lahir dan besar dari keluarga "orang berada" dengan segala macam kemewahan yang serta bergelimpangan harta, namun, ia berusaha untuk hidup sederhana dan apa adanya. Bergaul dengan orang-orang sederhana, berkecimpung dengan orang-orang kecil. Dari ini ia belajar untuk menjadi bagian dari orang-orang kecil yang dan terpinggirkan oleh kebijakan publik.Â
Nah, termotivasi dengan kondisi keterpurukan yang dialami masyarakat kecil di perkotaan maupun di pedesaan maka Robi Idong tampil jadi pemimpin (Baca: Bupati Sikka) pilihan rakyat mengalahkan Punggawa Politik lawan tandingnya.Â
Sesungguhnya komitmen Robi idong menjadi Bupati adalah dengan membawa visi besar yaitu mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat menuju Sikka Bahagia. Mengapa hak-hak dasar masyarakat yang ia perjuangkan? Karena Robi tahu bahwa hak-hak dasar itu yang didambakan oleh masyarakat akar rumput. Masyarakat akar rumput belum mendapatkan sentuhan kebijakan politik anggaran baik urusan pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur Jalan dan jembatan, Air minum bersih dan Listrik serta kebutuhan masyarakat lainnya agar masyarakat bisa sejahtera lahir dan batin.Â
Amanah dari Tuhan dan amanat tuntutan Rakyat selama 5 tahun ia sudah lakukan dan masih ada pula yang harus dilanjutkan untuk mencapai kesejahteraan dan bahagia.Â
Mari kita lihat progres kerja selama 5 tahun 2018-2023:
Bidang Pendidikan, sejak Tahun 2019 melakukan Gebrakan secara masif untuk mencerdaskan putra-putri nian Tana Sikka melalui intervensi dana pendidikan yaitu memberikan beasiswa pendidikan dan bansos semester akhir bagi mahasiswa/i asal Kabupaten Sikka yang mengenyam pendidikan di PT yang ada di seluruh Indonesia bahkan di luar Negeri.Â
Mahasiswa semester 2,3,4,5,6,7,8 hingga mahasiswa semester akhir baik jenjang Diploma, S1, S2 dan S3 serta beasiswa khusus bagi mahasiswa Kedokteran, baik Dokter umum maupun dokter gigi. Totalnya mencapai 15.000 (lima belas ribu) mahasiswa. Ini bukan angka yang sedikit. Dan sungguh pemberian bantuan beasiswa sangat membantu orang tua mahasiswa/i apalagi di saat Pandemi COVID-19.Â
Selain bantuan beasiswa, Robi Idong juga menjaring cukup banyak Perguruan Tinggi dan beberapa lembaga pendidikan vokasi di Kabupaten Sikka, di NTT bahkan di seluruh Indonesia. Beliau membangun kerjasama dengan hampir semua Perguruan tinggi di Republik Indonesia ini. Tujuan jelas, menuju masyarakat Sikka yang cerdas dan berkarakter. Â Hal ini dimaksudkan agar seluruh putra -putri Nian Tana Sikka tidak ada yang Drop Out atau hanya putus di bangku SLTA. Cita-cita Robi Idong sangat mulia agar anak-anak Kabupaten Sikka mampu secara akademis maupun praktek dan pada gilirannya mengarah kepada kesejahteraan Keluarga.Â
Filosofinya sangat sederhana, kalau Pemerintah membantu biaya pendidikan anak maka biaya pendidikan bisa digunakan oleh orang tua untuk pemenuhan kebutuhan hidup rumah tangga termasuk untuk usaha produktif. Hal lainnya bahwa dalam satu keluarga ada yang berpendidikan sarjana maka akan merubah kehidupan keluarga dalam semua aspek.Â
Wow....wow ini baru Pemimpin. Pemimpin yang peduli pendidikan.
Bupati Robi Idong juga menggandeng Lembaga Non Pemerintah baik dari Dalam Negeri maupun Luar negeri untuk memberikan suport untuk peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Sikka. Salah satu Yayasan yang bekerja sama dengan Pemerintah adalah Yayasan Happy Hearth Indonesia yang sudah membantu pembangunan Gedung sekolah dan meubeler serta perpustakaan sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMK.Â
Bantuan Gedung, Meubeler, APE dalam dan Luar serta Buku-buku Perpustakaan tercatat : PAUD Restorasi di Nangahure, PAUD Fransiskus Raja di Detugau, Desa Bhera, Kecamatan Mego, PAUD Awales di Ledagoba, desa Dobo, Kecamatan Mego, SDN di Kecamatan Tanawawo, SMP Tunas Bangsa di Kewapante, SMK Nawacita Mego, dan SMK Tunas Bangsa serta beberapa lainnya di Kabupaten Sikka.Â
Dampak lainnya adalah angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia) meningkat dari tahun ke tahun yaitu tahun 2020:  65,11 2021: 65,41,dan tahun  2022: 66,06.
Urusan Kesehatan: dalam bidang kesehatan, dibawah kepemimpinan Robi Idong memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat Kabupaten Sikka baik melalui intervensi JKN-KIS dari APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten Sikka maupun melalui kebijakan lokal  Kabupaten Sikka yaitu KSS ( Kartu Sikka Sehat). Robi Idong klaim jaminan kesehatan bagi rakyat Kabupaten 100% itu memang sangat berdasar. Data menunjukkan 98% masyarakat Kabupaten Sikka mengakses JKN-KIS dan sisanya 2% masyarakat Kabupaten Sikka yang belum memiliki JKN-KIS dapat mengakses pelayanan kesehatan dari layanan kesehatan tingkat pertama di seluruh Puskesmas dan Pustu serta Polindes dan Poskesdes serta tingkat lanjut di rumah sakit umum Daerah dr. TC Hillers Maumere dengan menggunakan KSS.Â
Jadi, sudah barang tentu seluruh warga masyarakat Kabupaten Sikka mendapatkan perlindungan kesehatan.Â
Pemerintah Kabupaten Sikka juga menyediakan bantuan biaya rujukan orang sakit untuk berobat ke luar daerah rujukan dengan bantuan berupa biaya tiket PP untuk 1 orang pasien dan 2 orang pendamping ditambah dengan biaya akomodasi selama 12 hari di lokasi rujukan.Â
Untuk warga masyarakat yang meninggal di luar daerah Kabupaten Sikka, Pemerintah menyediakan bantuan pemulangan jenazah dengan  Kargo pesawat atau Kapal Laut dengan 1 orang pengantar jenazah.Â
Selain itu, Robi Idong tidak tinggal diam dan duduk manis di kursi terhormat itu. Ia terus mencari jalan untuk urusan kesehatan yaitu dengan cara menggandeng para pegiat sosial dan yayasan peduli sosial kemasyarakatan yang berada di Kabupaten Sikka seperti Yayasan Orin Itan dan Yayasan kemanusiaan lainnya yang hingga saat ini masih membantu rujukan orang sakit dan menyediakan rumah singgah di beberapa Kota seperti di Bali, Surabaya, Jakarta, Kupang, Makasar dan beberapa wilayah lainnya dengan biaya disiapkan oleh Yayasan.Â
Masih begitu banyak yang dikerjakan dalam urusan kesehatan sehingga Robi Idong sempat menerima penghargaan dari tingkat nasional dan Provinsi sebagai Kabupaten dengan UHC mencapai lebih dari 98%.
Urusan Ketenagakerjaan: Pemerintah memeberikan jaminan ketenagakerjaan bagi masyarakat pekerja rentan kecelakaan kerja seperti : petani ladang, petani Moke dan tukang ojek, sopir dan lain-lain. Ini menunjukkan Negara hadir untuk memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat. Pemerintah juga telah memberikan iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi 2.480 pekerja rentan kecelakaan kerja di Kabupaten Sikka, yang mendapatkan perlindungan sosial ketenagakerjaan diantaranya, Petani Moke, Sopir, Tukang Ojek dan Tukang Bangunan. Hanya Robi Idong memberikan jaminan ketenagakerjaan, Â seluruh perangkat Desa di 181 Desa yang tersebar di 21 Kecamatan memiliki BPJS Ketenagakerjaan
Urusan Infrastruktur Jalan: Dalam masa pemerintahan dari Bupati Sikka pertama sampai Bupati Sikka yang ke-9 ruas jalan yang dibangun tercatat panjang jalan yang telah dikerjakan mencapai kurang lebih 400 km. Namun di masa Pemerintahan Bupati Sikka Robi Idong, meskipun memimpin dengan Pandemi COVID-19 yang mewajibkan seluruh anggaran direfocusing untuk penanganan dan pencegahan COVID-19 namun Bupati Sikka yang hebat ini mampu membangun jalan sepanjang 200 Km.Â
Bayangkan di Pulau Pemana ia berani bangun jalan begitu mulus dengan menggunakan paving block.Â
Untuk bangun di Pemana bukan urusan mudah, karena selain mobilitas materialnya jg butuh ongkos besar tapi proses administrasi untuk mendapatkan ijin dan rekomendasi dan kajian lingkungan dari  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga BBKSDA Provinsi NTT.Â
Sehingga bila Robi Idong memimpin untuk periode ke-2 maka seluruh jalan yang tidak pernah di sentuh selama 9 periode bisa mampu dituntaskan dengan sangat ringan.Â
Ia membangun Jalan dan jembatan dengan mengandalkan DID hasil pengelolaan keuangan yang berhasil sukses dengan predikat WTP sebanyak 5 kali berturut-turut di masa Pemerintahan Robi Idong. Banyak orang sanksi dengan hasil pemeriksaan BPK RI dan melayangkan surat ke BPK RI pusat dan BPK pun turunkan tim seniornya untuk pemeriksaan ulang namun apa mau dikata, Tetap WTP. Mau bilang apa lagi?Â
Robi Idong juga sukes mendefinitifkan 34 Desa baru yang dimekarkan oleh Bupati Sikka sebelumnya, Bapak  Yos Ansar Rera. Hal yang tidak gampang seperti kata kebanyakan orang yang menganggap pendefinitifan Desa adalah kewajiban Bupati. Untuk hal ini banyak syarat yang harus dipenuhi dalam tempo singkat bila tidak maka akan gugur tanpa syarat. Namun dengan kekuatan lobi-lobi dan komunikasi yang intens, dipadu dengan jaringan pertemanan dan kedekatan yang akrab maka jalan tol bagi Kabupaten Sikka untuk masukan 34 Desa dan syah definitif. Ini hasil kerja besar dan sukses besar.Â
Urusan Telekomunikasi dan Informatika: Untuk urusan Informasi dan telekomunikasi hingga pada masa pemerintahan Bupati Robi idong terbangun tebangun 135 unit Tower Telekomunikasi dengan operator Telkomsel, XL, Indosat, M3, bahkan di Wilayah TWAL berhasil dibangun 3 unit yaitu di Semparong, Parumaan dan Kojagete. 3 menara BTS ini juga proses administrasi untuk mendapatkan ijin dan rekomendasi dan kajian lingkungan dari  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga BBKSDA Provinsi NTT cukup memakan waktu lama. Namun berkat kegigihan Robi Idong semua terjawab.Â
Dari hasil survei masih sisa 22 desa yang masih blankspot. Ini menunjukkan adanya kerja hebat dalam masa kepemimpinan Robi Idong.Â
Urusan Air Minum Bersih: Air minum bersih yang merupakan hak dasar masyarakat sejak awal masa Pemerintahan Robi idong baru terdapat 12.000 meteran terpasang di rumah penduduk alias air masuk rumah, dan dengan komitmen yang tinggi selama masa 5 tahun ia berhasil membangun mencapai total 30.000 meteran. Ini kerja besar dan mampu mencapai lebih dari 100%.
Urusan Listrik, adanya perubahan pembangunan dalam urusan penerangan listrik. Sejak awal Robi Idong memimpin listrik capaian listrik masuk rumah penduduk 16% namun berkat komunikasi dan gebrakan yang luar biasa melalui pendekatan kepada Kementerian dan PLN Pusat Provinsi NTT dan Cabang Flores Bagian Timur, maka hingga akhir masa jabatan masyarakat sudah bisa menikmati listrik mencapai 63%.
Kita bisa buktikan di Kecamatan Palue Listrik  sudah bisa dinikmati masyarakat. Ini bukti kerja nyata bukan  sekedar bualan semata.Â
Bantuan perumahan : Cukup banyak bantuan pembangunan rumah layak huni yang dikerjakan oleh Bupati Robi Idong.Â
Masih ada karya besar lainnya yang sudah ia kerjakan dengan hasil besar.
Urusan Kepegawaian : Dalam urusan kepegawaian dalam masa kepemimpinan Robi Idong, tercatat sejak tahun 2018- 2023 diakhir masa jabatan terdapat pengadaan ASN 2.378 ASN dari tenaga guru, kesehatan dan tenaga teknis dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.
Dalam bidang Ekonomi, Bupati yang terkenal dengan pebisnis tulen ini menggerakkan roda perekonomian masyarakat dengan galakan program gerakan masuk kebun dan tanam sebanyak-banyaknya. Ayooo tanam vanili, tanam pala, tanam kelapa genja entok, tanam hortikultura, tanam jagung dan tanam cengkeh, kakao, dan tanaman lainnya.Â
Ekonomi tumbuh, masyarakat sejahtera. Masyarakat sejahtera, Kabupaten Sikka Jaya.
Robi Idong adalah pemimpin yang bertangan dingin, pasalnya, Kantor Bupati Sikka yang dikerjakan tidak selesai di masa sebelum ia pimpin, kontraktor tidak selesaikan kontrak pekerjaan tapi malah menggugat pemerintah kabupaten Sikka, dan dalam gugatan itu dimenangkan oleh Kontraktor di dua tingkatan namun di masa pemerintahan Robi Idong mampu melakukan upaya hukum PK dan dikabulkan oleh Mahkamah Agung. Ini prestasi luar biasa. Berkat  tangan dingin maka berhasil menang.Â
Dalam tugas pelayanan kepada masyarakat, Robi Idong, adalah kategori Pemimpin yang rendah hati dan berhati mulia. Bayangkan selama lima tahun memimpin Kabupaten Sikka, fokus perhatiannya hanya untuk rakyat Kabupaten Sikka. bahkan untuk kegiatan keluarganya saja ia tinggalkan hanya untuk pelayanan kepada masyarakat Nian Tanah Sikka tercinta.Â
Dalam menjalankan amanat rakyat Ia memimpin dengan gaya yang asyik, unit dan merakyat. Inilah tipe pemimpin yang dikehendaki rakyat  dekat dengan rakyat dan selalu ada bersama rakyat. Keberpihakan kepada rakyat tanpa kenal lelah. Sungguh beliau adalah pemimpin yang benar-benar menjalankan sumpah jabatan sebagai bupati Sikka. Sejak pelantikannya, ia benar-benar mengabdikan dirinya hanya untuk rakyat yang tersebar di 181 Desa dan 13 Kelurahan yang ada 21 Kecamatan di Kabupaten Sikka ini. Bahkan kunjungan berulang-ulang, sehingga tidak heran kalau seluruh masyarakat Kabupaten Sikka mengenalnya dengan sangat dekat.Â
Bupati Sikka, Robi Idong di dampingi istri tercinta, nyonya Maria Cahyani Idong, S. I kom, berkeliling dari kampung ke kampung untuk menyapa warga, memberi perhatian kepada rakyatnya. ya, ia bersama ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Sikka, Ibu Ani, tanpa kenal lelah bertemu dan bersuara sapa dengan rakyat kecil.Â
memang benar, ia bukan tipe pemimpin yang berada di istana, tapi ia adalah tipe pemimpin yang berada di tengah rakyat untuk mengayomi rakyatnya, tanpa membedakan rakyat kecil dan terpinggirkan, kalangan menengah maupun orang-orang elite dan sebagainya.Â
Memimpin Kabupaten Sikka dengan  berbagai karakteristik, suku ya berbeda, bahasa daerah, budaya dan cara pandang yang juga berbeda  menuntut seorang pemimpin harus mampu mengayomi warganya.Â
Ya, bagi Bupati Robi Idong menolong orang lain untuk bertumbuh adalah suka cita terbesar di dalam hidup ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H