Mohon tunggu...
RENNY MULYAWAN
RENNY MULYAWAN Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Jurusan Gizi, Kemenkes Poltekkes Banjarmasin

Renny mulyawan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Cacingan Terhadap Status Gizi Pada Anak Usia 6-15 Tahun

24 Oktober 2024   00:32 Diperbarui: 24 Oktober 2024   18:10 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyakit cacingan pada anak dapat memberikan dampak negatif terhadap tubuh terutama pada usia anak yang dimana mereka masih melewati proses tumbuh kembang. Penyakit cacingan ini dapat mengakibatkan tumbuh kembang anak terganggu. Apabila tumbuh kembang terganggu maka hal tersebut dapat menimbulkan resiko permasalahan gizi atau malnutrisi. Menurut (A. N. Sari et al., 2023) Malnutrisi adalah kondisi dimana kebutuhan nutrisi tubuh tidak tercukupi secara tepat waktu sehingga menyebabkan tubuh menghabiskan cadangan makanannya yang tersembunyi di balik lapisan lemak dan selaput organnya. Kurangnya protein dan energi dari makanan menyebabkan malnutrisi, sejenis malnutrisi parah yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Jika berat badan balita berada di antara rentang Zscore -2,0 hingga -3,0, mereka dianggap kurang gizi.

Kecacingan dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan yang bersifat ringan hingga kondisi yang lebih serius yang bahkan dapat mengancam nyawa. Pada anak-anak, terutama yang berada di usia sekolah, infeksi cacing dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan fisik mereka secara signifikan. Gangguan ini tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kemampuan belajar dan konsentrasi anak di sekolah. Jika masalah kecacingan ini tidak ditangani dengan baik, anak-anak berisiko mengalami berbagai komplikasi kesehatan yang lebih serius. Salah satu dampak utama dari kecacingan adalah anemia, yang muncul akibat penyerapan zat besi yang terganggu oleh cacing. Gangguan gizi juga sering terjadi, yang dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka. Gangguan pertumbuhan yang dialami anak dapat berakibat jangka panjang, mempengaruhi tidak hanya kesehatan fisik mereka, tetapi juga perkembangan kognitif dan sosial. Pada kasus infeksi yang lebih ringan, anak-anak yang terdeteksi positif mengalami kecacingan mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas. (P. S. Sari et al., 2020).

Cacingan dapat menghambat penyerapan nutrisi pada tubuh anak, salah satunya yaitu penyerapan zat besi yang berdampak anemia. Menurut (Kartini dalam Febriani et al., 2023) Pada umumnya cacing menginfeksi manusia tinggal dan berkembang biak di usus. Mereka menyerap protein dan zat besi dari darah, mengganggu penyerapan nutrisi tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan anak menjadi rentan terhadap anemia, kekurangan gizi, dan gangguan pencernaan. Selain itu, infeksi cacing juga bisa menimbulkan gejala seperti diare, kehilangan nafsu makan, dan bahkan disentri yang lebih parah. Jika infeksi cacing tidak diobati dalam waktu yang lama, anak akan mengalami kekurangan nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhannya. Hal ini akan berdampak pada kesehatan fisik, perkembangan kognitif, serta pertumbuhan dan kecerdasan anak terganggu.

Menurut (Susanto dalam Sari et al., 2020) cacingan dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak serta dapat mengganggu kemampuan belajar anak dan kesehatan anak jika berlangsung lama. Salah satu efek yang ditimbulkan akibat kecacingan adalah anemia, gangguan gizi, dan gangguan pertumbuhan. Pada infeksi ringan, infeksi cacing akan meyebabkan gangguan penyerapan nutrien. Sedangkan pada infeksi yang lebih berat dan berkepanjangan dapat menyebabkan kekurangan kalori protein.

Berdasarkan pendaapat (Toemon et al., 2023) kecacingan mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan menghambat perkembangan anak, karena cacing mengambil nutrisi tubuh, dan zat besi menyebabkan anemia. (Nurwahida Yani & Suwendar, 2022) Ketika infeksi cacingan dibiarkan maka dapat menimbulkan komplikasi, salah satu nya adalah terganggunya penyerapan zat gizi pada anak, hal ini dikarenakan cacing mengambil zat gizi yang terdapat didalam usus anak dan juga merusak dinding usus. (Nugrohowati & Koesoemo, 2020) infeksi kecacingan dengan imunitas tubuh rendah akan menyebabkan mudah terjadi gangguan penyerapan nutrisi, akibat zat- zat makanan dan darah dihisap oleh cacing, semakin lama tubuh akan kekurangan zat- zat makanan yang diperlukan sehingga menyebabkan tubuh penderita menjadi kurus dan status gizinya menurun.

Penanggulangan Cacingan

Penularan cacingan anak dapat dicegah dan ditangani dengan melakukan penyuluhan pada orang tua anak dengan menyampaikan berbagai macam hal yang berkaitan dengan cacingan ini. Mulai dari menjelaskan mengenai dampak dan penyebab yang terjadi, cara penularan cara penanggulangan serta pengobatan untuk penyakit cacingan ini. Hal ini dilakukan dalam upaya menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran pada orang tua mengenai penyakit cacingan.

Menurut (Utami Dewi & An Khofiyya, 2023) Setelah diberikan penyuluhan kesehatan terjadi peningkatan sikap pada Subjek I yang mendapat persentase nilai sikap sebesar 96% dikategorikan sebagai sikap positif. Sedangkan Subjek II mendapatkan persentase nilai sikap sebesar 94% yang dikategorikan sebagai sikap positif. Setelah dihitung menggunakan rumus peningkatan nilai rata- rata maka terjadi peningkatan sikap pada kedua subjek sebesar 53,2% setelah diberikan intervensi penyuluhan kesehatan pernyataan tersebut membuktikan bahwa penyuluhan kesehatan berhasil memberikan dmpak positif pada pada peningkatan sikap dan mempengaruhi keyakinan subjek untuk berperilaku sehat serta melakukan pencegahan penyakit cacingan. Sosialisasi atau penyuluhan ini adalah untuk mengembangakan serta meningkatkan pengetahuan masyarakat yang sangat minim tentang penyakit diare serta infeksi cacing. Sehingga dengan adaanya sosialisasi ini masyarakat semakin tanggap terhadap kebersihan.

Menurut pendapat (Utami Dewi & An Khofiyya, 2023) melakukan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit cacingan pada anak menggunakan media seperti booklet dalam penyampaian informasi secara jelas dan lengkap mampu memudahkan pembaca untuk memahami sehingga memudahkan penyebaran informasi terkait pencegahan cacingan pada anak berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pengetahuan keluarga setelah dilakukan penyuluhan kesehatan. Pernyataan tersebut sebagai pendukung bahwa pemberian penyuluhan akan memberikan pengaruh yang baik terhadap anak sehingga dapat menanggulangi serta mencegah cacingan pada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun