Mohon tunggu...
Renny Damayanti Mallon
Renny Damayanti Mallon Mohon Tunggu... -

Seorang profesional yang berkarir di salah satu high tech company - di daerah Silicon Valley, CA, USA.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Ketakutan Kita Bahwa Ex-Wni Etnis Tionghoa Akan "Merajalela" Kalau Dwi Kewarganegaraan Digoalkan Benar-benar Beralasan?

15 Januari 2014   09:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi salahkah para etnis Tionghoa itu menjadi kaya raya dan kita yang orang asli malah bekerja pada mereka? .. salahkah para etnis Tionghoa itu setelah kaya raya 'di-sayang2' oleh presiden dan pimpinan negara kita?

Menurut saya, kita yang salah strategi sejak semula !!

Sebenarnya etnis Tionghoa itu tak semuanya pandai berdagang .. tak semuanya terlalu suka dengan uang .. kekasih saya pada saat saya masih kuliah dulu adalah orang China, kami berpacaran 8 tahun lamanya .. dia memilih untuk menjadi arsitek daripada meneruskan usaha obat2an orang tuanya .. dia masuk Islam dan lebih memilih mengajar anak2 di mesjid.

Lalu karena ayah saya juga seorang pengusaha, saya juga banyak mengenal anak2 kalangan pengusaha kaya raya China yang senang memikirkan kemajuan Indonesia .. tapi sayang mereka tidak diberi kesempatan melaksanakan idenya .. belum2 mereka sudah dianggap akan merusak Indonesia dan menghabiskan serta mengeksploitasi Indonesia.

Lihat juga beberapa etnis China yang secara kebetulan diberi kesempatan masuk universitas negeri seperti Soe Hok Gie, seorang anak muda lulusan Universitas Indonesia yang merupakan aktivis dan nature lover .. matinya bukan di gudang uang atau di perusahaan miliknya tapi di Gunung Semeru saat melakukan ekspedisi.

Salah siapa kalau sekarang Sehat Sutarja (namanya saja tidak ada bau2 China-nya sama sekali tapi malah sangat Indonesia) malah menjadi salah seorang terkaya di US dan perusahaan yang dimilikinya 'Marvell', yang alkisah kalau tanpa chips buatannya HP atau telpon genggam kita tak akan saling menyambung karena tak ada gelombang radionya atau apa begitu .. saya bukan ahli elektronik dan teknologi soalnya .. malah mempekerjakan ribuan orang di luar Indonesia ..

Kekayaan Sehat Sutarja lebih banyak dari kekayaan Indonesia dan itu dihasilkannya tanpa korupsi menyogok2 aparat dan di negara orang yang notabene taat hukumnya ..

Kalau saya boleh ber-andai2, misalnya Sehat diterima di teknik ITB dan setelah itu direngkuh pemerintah kita dengan baik apa ya cerita dunia ini akhirnya?? .. hahaha .. ini saya cuma nanya aja lo yaaaa .. hihihi ..

Sekarang lihat saja setelah strategi mulai kita ganti, maka munculah Ahok .. muncul penyanyi2 dan model2 bermuka timur jauh .. bermunculan profesor, doktor dan tokoh2 pengajar serta penulis2 novel etnis Tionghoa .. artinya kan makin terbuka kesempatan orang asli Indonesia menjadi pengusaha karena etnis Tionghoa mulai menyebar melirik bidang2 lain selain berniaga.

Bukti lain adalah pada saat kita memberi kesempatan untuk terlibat dalam perbulutangkisan di Indonesia, mereka mengharumkan nama bangsa juga kan? .. kenapa waktu Rudi Hartono menjadi juara All England atau Susi Susanti jadi pemenang olimpiade kita orang Indonesia yang bangga? .. kan mereka "Orang China" ..

Bahkan katanya ada yang sudah membawa nama Indonesia tapi saat itu kewarganegaraannya belum juga di-sah-kan ..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun